Joy mendesakku untuk bertemu langsung dengan Taehyung.
Sudah 2 bulan ini kami tak pernah bertemu lagi.
Entah aku atau Taehyung yang saling menghindar, atau kami berdua memang sama-sama menghindar.
"Irene dan Taehyung makin mesra. Aku tak sanggup melihatnya," kata Joy.
Padahal disini akulah kekasih Taehyung. Tapi Joy lah yang tak sanggup melihatnya.
"Tak apa. Itu bagus untuk mereka berdua," kataku.
Aku sakit, tapi aku masih bisa mengatakannya.
Jika ditanya siapa gadis yang bisa menipu perasaannya sendiri. Jawabannya itu, Aku.
"Perasaanmu itu terbuat dari apa? Mustahil jika kau tak cemburu," heran Joy.
Gadis bersurai hitam sama sepertiku itu melihatku dengan tatapan tak percaya.
"Kau sudah tahu gaya berpacaranku Joy. Aku memang seperti ini," balasku.
Aku tertekan. Semuanya seakan menyalahkanku.
"Rubah gaya pacaranmu. Tunjukkan perasaan cintamu pada Taehyung. Kau mau Taehyung pergi darimu?"
Pertanyaan Joy membuatku bungkam.
Tentu saja aku tidak mau.
"T-tidak,"
Joy tersenyum menanggapi jawabanku.
"Aku tahu kau mencintai Taehyung. Tapi, cobalah beri perhatian pada Taehyung. Jangan menerapkan gaya berpacaran ini. Kau terlihat seperti tidak mengharapkan Taehyung,"
Aku meneguk ludahku kasar.
"Benarkah?" Tanyaku pada Joy.
"Ya. Mungkin karena itulah Taehyung berpaling darimu,"
Aku sedih.
Karena kesalahanku, Taehyung pergi.
