Tempat Baru

3.6K 163 0
                                    

Elika mengendap endap membuka pintu dan menutupnya dengan sangat perlahan. "aduh,, umi sama abi udah tidur belum ya? Ah semoga aja udah lah". Kata elika berbisik. Tiba tiba saja lampu menyala dan

Plak!

satu gamparan mendarat di pipinya. Elika hanya memegangi pipinya yang sakit, sedangkan orang yang menggampar elika terus bertannya sambil memarahi dirinya. Saat elika mendangakkan kepalanya, ternyata itu abi elika. "heh, dari mana aja kamu?!". Tannya abi elika dengan wajah yang sangat marah. "jam segini baru pulang! Mending ga usah pulang aja sanah sekalian! Kamu tau ini jam berapa hah?!". Tannya abi elika penuh amarah. Umi elika yang berada di samping abinya hanya diam sambil mendekapkan tangannya dan memandangnya tajam. "aduh abi, sakit tau, sekarang jam 12,, kenapa gitu bi? Abi ini ga usah lebay deh, aku keluar juga kan karena ulah abi dan umi, mangkanya jadi orang tuh ga usah galak galak!". Kata elika kesal lalu pergi meninggalkan abi dan uminya. "ika! Ika! Awas kamu ya!". Bentak abinya dari bawah tangga, sedangkan elika, ia tak menghiraukannya dan malah menaiki tangga lalu masuk kamarnya. Sang umi yang berada di samping abinya hanya mengelus halus pundak abinya.  "sabar ya bi, pada waktunya pun elika akan mengerti". Kata umi elika yang sedang menenangkan abi. Abi hannya mengangguk pelan.

                                ***

"uumiiii! Aabiii!". Jerit elika saat mrngetahui jamnya sudah menunjukkan pukul 06.00. Itu tandanya elika kesiangan berangkat sekolah. Mendengar jeritan elika abi elika dan umi elika langsung bergegas menuju kamar elika. "aduh, apa sih ika? Pagi pagi gini udah teriak teriak". Kata umi elika kesal. "ih, umi sama abi kenapa ga bangunin elika? Kan jadi kesiangan! Liat!". Kata elika sambil menangis. "salah sendiri pulang malem, jadinya kesiangan kan". Kata abi elika. "ihh, abi ini bukannya nenangin elika malah bikin elika tambah panik aja!". Kata elika kesal. "ssuutt,, abi ika, udah dong jangan debat mulu, abi ngalah ya. Ika ayo ikut umi". Kata umi yang berusaha meleraikan. "mau ngapain umi?". Tannya elika. "sudah sini ikut saja dulu". Kata umi lagi, elika pun menuruti kata kata uminya. Elika pun mulai berjalan menuju uminya yang berada di ambang pintu, sesampainya elika di ambang pintu uminya pun langsung mendekap elika dan menghapus air mata elika. "udah ya ka, kamu ga boleh nangis, yuk ikut umi". Ajak uminya. Elika pun menurut. "umi, elika mau dibawa kemana?". Tannya elika heran sambil menuruni tangga. "kita sudah sampai, ayo mandilah, bukan kah kamu ingin pergi sekolah? Ayo mandilah". Kata umi elika. "tapi mi..". Perkataan elika terhenti ketika mendengar ucapan uminya. "ngga ada tapi tapi, cepet mandi terus pake baju yang udah umi siapin dikamar". Jelas umi elika. Elika hanya mengangguk dan menuruti semua perkataan uminya.

Tak lama kemudian elika pun siap, ia bingung ketika uminya memilihkan baju gamis yang indah untuknya. "umi! Ika udah siap nih!". Teriak ika memanggil uminya. Mendengar perkataan itu umi elika dan abi elika langsung berlari menuju suara elika. Dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat anaknya begitu cantik ketika memakai gamis. "subbahanallah ika, cantiknya kamu nak". Puji orang tuanya. Elika hanya terdiam kebingungan menatap kedua orang tuanya itu. "mi, kenapa sih elika  disuruh pake baju ini?". Tannya elika heran. "apa salah nya? Sudah cepat pakai kerudung mu lalu kita akan berangkat". Jelas uminya. Elika lalu menuruti perkataan uminya tanpa ada rasa penasaran sedikit pun. Seselesainya elika memakai kerudung ia langsung memberi tahu umi dan abinya bahwa ia telah siap. Saat elika ingin keluar kamar uminya, betapa terkejutnya ia saat melihat kedua orang tuanya tertawa karenanya. "abi? Umi? Kenapa? Ko ketawa ketawa gitu?". Tannya elika heran. "hahhahaha, aduuhh, ika, ika, kamu pake apaan itu?, ko kebalik gitu? Aduuhh lucu deh kamu, hahaha". Tannya umi dan abinya seraya meledeknya. "ih, emang gini kan pake kerudungnya? Abis aku ngapain suruh pake ginian sih mi? Gerah tau". Tannya elika heran. Namun pertanyaannya itu tidak kunjung dijawab oleh orang tuanya, orang tuanya masih asik menertawakannya, dan hal itu membuat elika geram. "ah abi, umi, ika males ah jadinya! Diketawain mulu! Bukannya dibantuin! Malah diketawain!". Kata elika kesal. "eh, ya ya, ika, sini umi bantu". Kata uminya sambil meredakan tawanya lalu mulai memperbaiki kerudung elika yang terbalik itu. "nah udah selesai". Kata umi elika lalu tersenyum. "emang apa bedanya sih mi? Ko aku lebih nyamanan sama model yang tadi ya?". Tannya elika lagi. Sontak umi dan abinya kembali tertawa. "hahhahaha, ika ika, kalo kamu pake kerudungnya kaya yang tadi itu mirip kaya orang gila yang ga bisa pake kerudung tau, hahahhaha". Ledek abinya. "ihhh aabiii! Umi abinya!". Aduh elika. "abi, ga boleh gitu elika kan masih belajar".  Bela umi. "udah yuk, kita berangkat, keburu makin siang nih". Ajak umi. Mereka lalu mulai pergi menaiki mobil.

*ketika di mobil

"loh, mi, kayanya kita salah jalan deh? Harusnya kan sekolah ku tuh belok ko ini malah lurus? ". Tannya elika heran. Namun pertanyaana tak dijawab. "mi? Umi? Bi? Abi?". Tannya elika sambil menggoyangkan tubuh abi dan uminya. Namun umi dan abinya tak menjawabnya, dan saat telah turun dari mobil karena telah tiba ditujuan, tiba tiba saja umi elika menggenggam tangan elika dengan sangat erat. "mi? Kita kemana? Pesantren al- hidayah". Eja elika yang membaca papah masuk pesantren tersebut. "hah! Pesantren?! Ih mi ika ga mau mi! Ika ga mau! Ik...". Bantah ika namun pembantahan ika terhenti saat uminya menutup mulutnya. "suut, kita sudah sampai, ayo masuk!". Paksa umi elika. 'ah, mate gw, haduuhh, udah tau gw paling benci kalo udah pake kerudung, baca al- qur'an, shalat, ngafalin, ahhh, gimana doonggg'. Tannya nya dalam hati. Bahkan sampai ke dalam pesantren pun tangannya masih digenggam dengan erat oleh uminya. "ih, umi lepas dong". Bantah elika. Saat elika memaksa uminya melepaskan tangannya, tiba tiba saja ada seseorang yang berada di belakang elika. "hei, ada apa ini?". Tannya orang tersebut dengan lembut. Saat elika melihat kebelakang dan mendangakkan kepalanya ia melihat lelaki yang mungkin seumuran abinya. "eh pa, gini, anak saya ingin masuk pesantren ini, apakah boleh saya menitip kan anak saya disini?". Tannya abi elika. Di dalam hati elika ia berharap bahwa jawabnya adalah tidak. "oh tentu boleh". Mendengar pertanyaan itu elika langsung berteriak. "ngga! Ga mauuu! Pa ah elah kenapa bilang boleh sih?!". Kata elika kesal. Namun orang yang berada disekitar elika hanya memperhatikannya bingung. Dan saat itu juga elika hanya berpasrah pada kenyataanya. Elika lalu di antarkan ke kamarnya. Di perjalanan menuju kamarnya ia bertannya tanya di dalam hatinya 'hah, tempat apaan lagi ini?kenapa anak anaknya pada ngeliatin gw gitu banget ya? Ah gerah banget nih gw'. Tak lama elika merenung akhirnya pun ia sampai dikamar nya. Ia lalu di suruh masuk dan beristirahat dan shalat. Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat di ruangan tersebut tak hanya dirinya saja, ada satu orang perempuan yang tidur bersamanya juaga. Perempuan itu tersenyum sedangkan elika hanya terdiam dan meletakkan semua barangnya lalu tertidur.

The Ustad Vs Badgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang