GEMPA

2.3K 116 0
                                    

Hari minggu pun tiba dimana semua anak menghabiskan waktunya dengan bersantai, namun lain halnya dengan elika ia masih harus mengurus kelas, ya, ia adalah ketua murid jadi ialah yang memimpin kelasnya. Hari senin tepatnya akan diadakan lomba, kelas elika kebagian membaca al - qur'an jadi elika lah yang harus mengurus semuanya. Ia di bantu oleh teman temannya yang sangat baik padanya. "ika, kita apain lagi nih data data kelasnya". Tannya meli. "ditaru situ aja dulu, kumpulin, nanti baru kita antar ke ruang guru". Jelas elika. Tak lama kemudian elika dan kawan kawan pun telah selesai menyiapkan data kelas, mereka lalu membawanya ke ruang guru.

#ruang guru

Diruang guru pun ada beberapa guru yang menjaga serta menyiapkan lomba untuk senin nanti. Diantaranya ada kiyai, ustad malik, bu imah, bu eny, dan pa reza. Mereka sangat sibuk untuk hari senin yang akan datang. Saat guru guru sedang sibuk, tiba tiba saja 5 orang murid membawakan setumpuk kertas memasuki ruangan guru tersebut. "assalamualaikum". Salam ke5 murid itu. "wa'alaikumsalam". Jawab semua guru. "eh, ini pa, bu, kita mau ngasih data data murid kelas". Kata elika sambil menaruh tumpukan kertas itu. "makasih, assalamualaikum". Kata ke5 murid itu. Saat elika akan pergi tiba tiba saja bajunya ditarik oleh seseorang, ia adalah ustad malik, merasa berbeda elika langsung membalikkan tubuhnya dan langsung disambut dengan wajah ustad malik. "eh pa, ada apa ya? Maaf baju saya". Tannya elika sambil berusaha melepaskan bajunya yang langsung dilepaskan oleh pa malik. "mmmm, masalah yang perjodohan itu, apakah kamu menerimanya?". Tannya pa ustad aga gugup. Mendengar pertanyaan ustad malik, elika langsung tersentak dan malu. "eh,,, kenapa pipi mu sangat merah?". Tannya ustad malik. "e..eh..mm..anuu..mmm..tak apa". Jawab elika gugup. "baik lah, apa kamu menerimanya?" tannya ustad malik lagi, merasa sangat gugup elika pun berlari meninggalkan sang ustad sambil berteriak. "aku tidak tau!". Jawab elika sambil berteriak, ustad malik hanya mematung dan bingung.

#hari senin

"waahh, sekarang lomba, aku deg degan". Ribut orang orang yang tengah kumpul dilapangan, begitu pun dengan elika ia pun sangat gugup, sambil di pegannya qur'an itu dan terkadang dibaca. "gugup banget sih ka". Tegur meli. "eh mel, mana anya sama ega?". Tannya elika. "ooh, mereka lagi di kelas". Jawab meli. Tak lama kemudian pengumuman pun berkumandang. 'assalamualaikum warrah matullahhi wabbarakhatuh bagi para peserta lomba diharapkan untuk bersiap dan berkumpul diruangannya masing masing, sekian wassalammu' alaikum warrah matullahhi wabbarakhatuh'. Kira kira begitu lah isi pengumuman tersebut. "mmm, mel, aku mau ke ruang siti khadijah dulu ya, bye, salam buat yang lain". Kata elika sambil melambaikan tangannya lalu bergegas pergi. "ya". Jawab meli lalu kembali kekelas.

#di ruang siti khadijah

"aduhh, deg degan banget nih". Kata elika, ia berada di urutan 9. Semua menunggu dengan tenang namun tidak dengan elika yang begitu gugup dan takut. Acara sudah dimulai, semua sudah terlihat sangat siap. "aduuhh gimana ini, ayo ika cuma baca qur'an doang ko". Batin elika yang berusaha menenangkan. Waktu mulai berlalu saat nya elika maju. Namun, saat elika maju, tiba tiba saja lantai bergetar membuat semua murid dan panitia panik, semua berhamburan keluar kelas. "gempa gempa". Teriak hesteris semua orang. Seketika elika mengingat sahabatnya yang berada di kelas itu, kiyai, santri laki, dan ustad malik sedang berkumpul dilapangan, sedangkan elika niat menjemput teman temannya, dengan nekat ia masuk kekelasnya, ustad malik yang melihat elika menghampiri kelasnya, langsung mengikutinnya, saat sampai di dalam kelas semua sepi hanya bangku dan retakan tembok saja, seketika kelas itu runtuh, yang hampir menimpa tubuh elika, yang langsung didorong oleh ustad malik. "awas!". Teriak ustad malik, cepat cepat elika menyingkirkan reruntuhan itu dan mengangkat kepala ustad malik di dekat pahanya,bangunan itu terus runtuh dan akan meniban elika lagi, tanpa fikir panjang ustad malik berdiri dan berada di atas elika, seketika reruntuhan itu menimpa tubuh ustad malik, dan tubuh ustad malik sudah berlumur banyak darah, diwajah dan badannya, seketika ustad malik jatuh disamping elika terkapar dan berlumuran darah. "de.. mi.. mu.. a.. ku.. rela... me.. lakukan.. apa.. saja". Kata ustad malik sambil kesakitan dan pingsan. "ustaaaaaddddd!". Teriak elika yang bertepatan dengan berhentinya gempa itu. Semua yang berada di luar, seperti kiyai, maulana, rizki, hafidz, ega, meli, dan anya, cepat cepat masuk ke kelas elika, anehnya hanya kelas elika saja yang runtuh. Betapa terkejutnya sang kiyai saat melihat anaknya terkapar dilntai dengan darah yang banyak dan seorang wanita yang berada disampingnya dan sedang menangis. Cepat cepat ustad malik dibawa kerumah sakit dan langsung masuk gawat darurat, semua menunggu, elika masih tak habis fikir dengan kejadian tadi, sedangkan rizki merasa tak tega melihat orang yang ia suka seperti terlihat gelisah. Tak lama menunggu seorang dokter keluar dari ruangan. "dokter, bagaimana keadaan anak saya,, malik?". Tannya kiyai spontan menghampiri sang dokter. "luka nya cukup parah, untung saja tepat waktu dibawa kesini, jika tidak, kemungkinan anak bapa bisa lupa ingatan, saat ini anak bapa sedang koma, saya sudah mengerahkan semua tenaga saya untuk anak bapa, hanya allah lah pa yang akan menentukan hidup anak bapa, saya permisi, assalamualaikum". Jelas dokter tersebut lalu pergi. Mendengar penjelasan sang dokter, seketika tubuh kiyai mematung dan mengeluarkan banyak air mata. "maaaliiikk". Teriak kiyai yang membuat rizki, hafidz, dan maulana menghampiri kiyai dan memeluknya, sedangkan elika, meli, anya, dan ega menangis di tempat.

'apa maksudnya, rela melakukan apa saja? Harus kah aku menerima perjodohan ini? Lalu bagaimana mana dengan perasaan ku yang menyukai rizki?'. Batin elika yang terus bertannya dan menangisi...

The Ustad Vs Badgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang