BERTEMU KEMBALI

2.5K 111 3
                                    

Tiga minggu kemudian

Sudah tiga minggu elika berada di pesantren itu, hari demi hari sifatnya membaik, sekarang ia mulai jarang melepas kerudungnya, tak seperti dulu yang selalu membuka kerudungnya. Pagi itu elika sedang berada di pos, yang dekat sekali dengan mesjid. Elika sedang melamuni sahabat sahabatnya yang ada disekolah dulunya, ia merindukan sahabat sahabatnya. "dor!". Kejut siti yang membuyarkan lamunan elika. "yeh, siti! Untung ga jantungan gw". Kata elika kesal. Siti hanya terkekeh melihat wajah elika yang terkejut. "hayo, lagi ngapain disini?". Tannya siti menyelidik wajah elika. "apaan sih, gw lagi diem juga, ganggu aja lu". Balas elika kesal. "masa sih? Hayo lagi mikirin apa? Dari tadi aku liatin kamu bengong aja?". Tannya siti yang sangat ingin tau. "apa sih sit! Gw ga papa ko, udah ah, sonoh lu". Kata elika malas. Memang siti merasa sakit saat elika berbicara seperti itu kepada dirinya, namun siti mengerti akan sifat elika yang terkadang seperti itu. "hmmm, ika, kalo punya masalah itu sebaiknya diceritakan, jangan dipendam, karena itu akan menyusahkan". Saran siti. Elika yang tadinya memalingkan wajahnya ke arah lain linu melihat ke arah siti yang sedang memberi saran. "hmm, ok, gw cerita, tapi lu jangan bilang ke siapa siapa!". Peringat elika siti hanya mengiyahkan dan mengangguk. "jadi gini, sebenernya gw kangen banget sama sahabat sahabat smp gw yang dulu, gw pengin sama mereka lagi, gw kangen sit sama mereka". Jelas elika dengan nama yang tersedu sedu dan wajah yang mengeluarkan air mata. Tanpa berfikir panjang siti langsung memeluk elika yang sangat merindukan sahabat sahabatnya, seakan ia merasakan apa yang elika rasakan. "hmmm, sabar ya ika, suatu saat jika allah mengizinkan kalian bersama, pasti kalian akan bertemu kembali ko". Jelas siti yang masih memeluk elika dan mengelusnya. Tangis elika pecah dalam pelukan siti. Siti melepaskan pelukan itu dan mengelap air mata siti. "udah udah, jangan nangis ya, I know you strong". Semangat siti. "mmm, siti makasih". Peluk elika dan melelaskannya, mereka lalu pergi ingin mengelilingi pesantren tersebut.

Teng teng teng

Bel istirahat pun berbunyi, yang biasanya elika dan siti bersama kekantin namun kini tidak, karena saat mereka ingin pergi kekantin tiba tiba saja ada pengumuman, ternyata isi pengumuman tersebut ialah pemberitahuan bahwa ada 3 orang siswi baru, pindahan dari smp 3 padjajaran, ya, mereka adalah sahabat sahabat elika, elika yang melihat mereka bertiga langsung melambai lambaikan tangan pada mereka bertiga. Selesainya pengumuman itu elika langsung berlari menuju mereka bertiga, elika langsung memeluk dengan seerat eratnya, elika lalu menunjukan teman barunya yaitu siti. "hei kalian, kenalin kanalin ini siti". Jelas elika yang sedang mengenali teman barunya. "hai, siti". "anya". "siti"."meli"."siti"."ega". Kata mereka sambil bersalaman satu sama lain. Lalu mereka pun mulai mencari tempat duduknya masing masing. Betapa bahagianya elika saat mengetahui sahabat sahabatnya pindah ketempat elika, hingga elika lupa bahwa ia juga bersahabat oleh siti. Saat elika dan sahabat lamanya sedang bersenang senang, siti tidak diajak oleh elika, karena siti sangat sabar, jadi ia memilih diam saja.

Sudah berhari hari rupanya sahabat lama elika pindah ke pesantren itu. Makin lama sifat elika terhadap siti sudah berbeda jauh dari kata sahabat, elika sudah benar benar melupakan siti, lebih lebih lagi saat ini elika dekat dengan maulana, hafidz, dan rizki, sedangkan usatd malik ia seperti menyimpan rasa terhadap elika, namun elika tak menyadarinya. Hingga suatu saat. Dimana dikelas itu sedang ada siti sendiri dan 4 orang centil. "sit, mana tuh temen kamu si elika, ditinggalin ya? Eh atau dilupain? Ih ga tau lah ya, yang penting kamu itu kasian banget". Ledek jamilah. Siti tak bisa berkata apa apa ia hanya menunduk dan memegangi dadanya yang sesak. Akhirnya siti berlari menuju kobong, untungnya jarak dari kelas kekobong tak begitu jauh. Siti pun berlari dari kelas kekobong, tak lama siti pun telah sampai di kobong dan diruangan kamar itu ia hanya menangis sekuat kuatnya sambil memegangi perut bagian kanannya yang sangat sakit itu. Ya, siti memiliki penyakit kangker hati, ya, tak ada satu orang pun yang tau tentang penyakit siti bahkan dengan elika sekalipun, siti sangat merahasiakan penyakit ini dari siapa pun, ia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan melihat semua orang tersenyum.

Siti pov

"yaallah, mengapa perut bagian kanan ku sangat sakit? Lalu mengapa kulit ku bertambah kuning? Astagfirullah aku lupa, kangker hati. Ya, bukan kah saat ini aku sudah... Sudah... Sudah stadium akhir? Hiks Hiks hiks". Tangis siti semakin pecah saat ingat bahwa kangker nya semakin parah. "yallah, apakah... Apakah... Apakah aku akan meninggal sekarang juga? Hiks Hiks Hiks, lalu... Lalu.. Lalu bagaimana dengan sahabat ku elika? Semoga saja saat aku pergi nanti elika sudah benar benar berubah, mungkin karena elika sudah menemukan pengganti diriku, dan mungkin karena sekarang elika sudah tak seperti dulu, kurasa cukup aku hidup, yaallah makasih atas semua kenikmatan yang engkau berikan pada ku". Renung siti menangisi sambil memeluk foto elika sedang bersama dirinya. Tanpa disadari siti malah terlelap dan tertidur. Sebelum tertidur ia menulis sepucuk surat.

'elika, aku rasa kamu sudah cukup bahagia bersama sahabat lama mu, aku rasa juga kamu sudah cukup baik untuk jadi seorang wanita solehah, mungkin tugas ku menjaga mu sudah cukup, aku minta tolong sama kamu tolong jaga Ustad malik ya, aku harap kamu bisa bersama dia, aku tau kamu sangat bahagia dengan sahabat lama mu, aku ikhlas ko kamu sama mereka, tapi, apa kamu tau? Saat kamu gaada aku merasa lemah, tapi, yaudah lah asal kamu bahagia aku rela ko, always happy ya elika my best friend, dan satu lagi tetep jadi elika yang aku kenal ya, jangan pernah lupain aku.

THANKS FRIEND'

begitu lah kira kira isi surat dari siti, tepatnya itu adalah surat terakhirnya

#di kelas
"siti kemana ya?". Tannya elika khawatir. "gatau, tumben ya". Jawab Ega. "yaudah, semoga aja siti baik baik aja".

Hari mulai siang, sekolah pun sudah usai, namun siti tak kunjung terlihat. "duhh, siti mana ya?". Tannya elika lagi khawatir. "udah lah ika, mungkin dia ke kobong duluan". Tenang alya. "masa kekobong tapi tannya disini? Ga mungkin kan?". Tannya elika semakin panik. "yaudah yaudah, mending kita ke kobong dulu aja yu, kita pastiin dia ada disana atau ngga". Saran Meli. "boleh boleh". Jawab elika, anya, dan ega, bersamaan. Mereka lalu menuju kobong, dan saat sampai sana betapa terkejutnya mereka saat melihat seseorang tergeletak di lantai sambil memegangi foto dan tubuhnya yang menguning...

The Ustad Vs Badgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang