Aku pernah memikirkan apakah aku akan menikah dengan Raka kelak?
Apakah Raka adalah jodohku?
Bahkan aku sempat ketakutan bila Raka bukanlah jodohku.Aku menangis dengan sendirinya, berpikir bagaimana hidupku tanpa kehadiran Raka di masa depan.
Kitapun tak bisa memilih dan dipilih sesuai selera, semua telah diatur oleh-Nya.
Tuhan akan memberikan kita jodoh yang tepat untuk kehidupan kita dimasing masing. Bukan dilihat dari tampan dan cantiknya, melainkan setia dan tanggung jawabnya.Maka dari itu aku berusaha mengikhlaskan Raka pada-Nya, bukan berarti putus dengan Raka. Agar kelak saat aku dan Raka berpisah, aku suda siap untuk menghadapinya.
Awalnya aku menangis, lama lama aku mulai bisa mengikhlaskan secara perlahan.Begitu juga dengan Raka, ia hanya berkata
" ya liat aja nanti, kita jodoh apa ngga"
"InsyaAllah kalo jodoh ya"
Kita berdua sama sama menjalani dengan apa adanya, tanpa memikirkan dan memutuskan untuk terus bersama selamanya.
Aku hanya berharap yang terbaik dan layak untuk hidupku,
Dan Raka juga berharap yang terbik dan layak untuk hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, 2014ku
Teen FictionMemang benar aku tlah jatuh hati kepada kesederhanaan dilan dan keromantisan nathan. Walaupun kamu berbeda dari mereka berdua, ntah kenapa kamu punya cara sendiri yg membuatku jatuh cinta. Memang cinta itu tak ada habisnya. Iya, tak ada habisnya un...