Raka harus bersyukur

21 0 0
                                    

Hari hari saat Raka bersamaku, ia selalu mengejek ejek diriku. Ntah itu hanya bercanda ataukah tidak.

"Jelek"

"Item"

"Butek"

"Rembes"

"Kek anak kecil"

"Jorok muka lu"

"Bego"

"Cantikan dia daripada kamu"

Dan masi banyak yang Raka ucapkan padaku.

----

Raka dan aku saling membalas pesan.

"Sasha cantik banget sumpa." Kata Raka

Sasha adalah model cantik yang hits dan tentunya banyak digemari oleh para lelaki.

"Iya cantik" jawabku

"Aku tak ngeprank cewek cewek ya yangg?"

"Maksutnya?"

"Ya aku ngeprank cewek gitu buat digombalin biar baper trus akunya nanti ngilang."

Jelas aku terkejut, bagaimana bisa Raka punya rencana seperti itu?

"Ga ga! Kayak akunya gatau kamu aja."

"Biasa aja, akunya kan nanya doang boleh ngga sama kamu yangg."

serintis kata yang Raka ucap membuatku teringat dengan kejadian lalu. Seakan "apakah kamu akan memulai permainanmu kembali?"
Iya. suasana menjadi redup, gelap, dingin dan berat.
Aku tidak apa apa, jangan khawatirkan aku.

----

Saat itu, Raka menjemputku lalu mampir untuk menjemput adiknya juga.
Selagi menunggu, aku dan Raka berbincang.

"Yangg kamu ada kenalan cewe cantik ga?" Tanya Raka

"Ada banyak" jawabku

"Eh kamu ada contactnya Mira ga?"

"Ada, dia kan satu sekolah sama aku. Ini lo, tak kirimin ya contactnya?"

Raka tak menjawab. Namun ia menatapku untuk memastikan apakah aku marah atau tidak.

"Marah kaann?" Tanya Raka sambil tersenyum

"Ya ga lah."

Aku tidak marah karna sudah tau bahwa Raka sedang bercanda.

"Kamu kok uitem gitu se yangg?" Tanya Raka

"Biarin, bodo amat ah." Jawabku

"Udah item, jelek lagi"

Lalu adiknya Raka menghampiri dan menaiki motor Raka bersama denganku.

Dalam perjalanan, akupun memberi nasihat kepada Raka.

" yangg"

Dia, 2014kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang