" Ajari aku supaya aku tidak akan takut lagi"
Tiffany menatap mata Taeyeon dengan penuh harap. Tiffany memang merasakan ketakutan untuk melakukan itu, tapi kesemuanya adalah dengan laki-laki dan Taeyeon adalah wanita, jadi mungkin saja akan berbeda dan menjadi awal baru bagi diri Tiffany." Aku tidak bisa"
Taeyeon menggelengkan kepalanya, terlalu beresiko untuk membawa Tiffany ke arah yang lebih jauh. Ini di luar dari rencana nya untuk memberikan terapi untuk penyembuhan." Ku mohon"
Tiffany kembali menatap Taeyeon, kali ini ada buliran bening yang mengalir disana,raut frustrasi tergambar di wajahnya.Taeyeon hanya menatapi Tiffany, ada rasa sakit saat orang di depan nya itu menitikan air mata. Taeyeon tahu Tiffany tersiksa, dia pun sama.
" Ayo kita lakukan"
Taeyeon mengusap air mata Tiffany. Dia sudah mengambil keputusan setelah larut dalam pemikirannya sedari tadi. Kalau ini bisa menolong Tiffany pada akhirnya maka Taeyeon akan mencobanya meskipun ada rasa takut yang membayangi." Gunakan ini"
Taeyeon memasangkan penutup mata yang baru diambilnya dari laci kepada Tiffany. Dan Tiffany tidak menolak sama sekali." Ikuti aku"
Taeyeon memberi instruksi pada Tiffany, menuntun gadis itu ke arah belakang rak perpustakaan yang ketika salah satu bukunya ditarik membuatnya terputar, memunculkan ruangan lain dengan gradasi serba hitam di dalamnya dan barang-barang yang selama ini hanya Taeyeon simpan. Dia tidak percaya akhirnya akan menggunakan nya bersama dengan Tiffany." Jangan panik"
Taeyeon membisikkan itu pada Tiffany yang terkejut ketika ada sesuatu yang dingin menyentuh kedua tangannya, kemudian tangannya terasa seperti di belenggu.Klik
Taeyeon selesai mengunci rantai besi di tangan Tiffany." Sekarang pergerakan mu dibatasi, yang perlu kau lakukan hanya menuruti semua perkataan ku, paham? "
Tiffany menganggukkan kepalanya tanda mengerti.Taeyeon mundur beberapa langkah untuk menikmati pemandangan indah di depannya.
Tiffany terikat tidak berdaya.
Membangkitkan sesuatu di dalam diri Taeyeon untuk bertindak lebih jauh.
" Saat kau merasa sakit sebutkan Red, saat kau menikmatinya kau sebutkan Yellow, saat kau ingin lebih beri aku kode Blue, dan jika kau tidak kuat katakan stop. Kau bisa melakukan nya Fany ah? "
" Aku bisa"
Tiffany mengangguk." Kita mulai sekarang"
Setelah Taeyeon mengatakan kalimat itu, yang Tiffany dengar hanya suara deru nafas seseorang untuk beberapa saat. Kemudian rasa aneh itu mulai menjalari lehernya, seperti hisapan dan gigitan kecil." Awwwhh"
Tiffany mengerang saat gigitan itu semakin liar di lehernya." Aku tidak mengajarkan kata itu Fany ah, kau melanggar. Dan yang melanggar harus di hukum"
Tiffany menahan teriakannya ketika rambutnya seperti ditarik paksa.Itu sakit tapi disatu sisi Tiffany juga merasakan nikmat yang menjalari." Yelloww ahhh.. "
Satu desahan lolos dari bibir Tiffany saat dia merasakan remasan diantara kedua buah dadanya." Kau menyukai nya hm? "
Taeyeon menyeringai ketika hasil kerja nya tidak sia-sia dan semakin bergerak liar disana.Taeyeon Merobek paksa pakaian Tiffany yang menghalangi pergerakan nya." Ssshhh.. Bluuee Taehh"
Tiffany merasakan area bawahnya berkedut saat satu nipple nya dihisap dengan kuat, dan yang satunya dipelintir dengan kasar.
Itu membuat Tiffany ingin merasakan lebih lagi." Ouhhhss"
Tiffany merasa bagian bawahnya telah basah." Awww"
Satu tamparan mengenai pipi Tiffany. Terasa perih dan panas." Ingat kodenya! "
Taeyeon mengambil cambuk kulit yang terpajang di dinding dan melecutkannya ke pinggang Tiffany, meninggalkan bekas kemerahan disana." Reddhh.. hmm"
Tiffany menggigit bibir bawahnya, air matanya mengalir otomatis saat tubuhnya tersakiti tapi anehnya tidak ingin berhenti." Sorry"
Taeyeon mengelus bekas luka di tubuh Tiffany, mengecupi nya pelan lalu mulai turun ke area bawah. Taeyeon menelusupkan jemarinya dibalik kain berenda yang menutupi tempat tujuannya." Aahh..Bluee.. Asshh"
Tiffany bersusah payah mengeluarkan suaranya saat Taeyeon sedari tadi hanya bermain-main di area bawahnya.Taeyeon yang mengerti kode dari Tiffany mulai memasukkan jemarinya dan memompanya dengan memainkan tempo yang membuat Tiffany mengerang frustrasi. Sekilas Taeyeon mengulum senyumnya ketika ada darah segar yang mengalir dari sana.
"Tae..Fassterr jebball.. "
Tiffany merasakan rasa asin dan anyir dimulutnya akibat terlalu kuat menggigit bibir bawahnya untuk menahan rangsangan yang Taeyeon berikan." Ssshhh.. Arrgghh"
Tiffany menggeram saat lengannya seperti di cengkeram kuat,dia lupa dengan kodenya." Taee.. Bluee! "
Tiffany berucap dengan suara serak nyaris seperti berbisik. Tiffany tak berdaya dengan permainan Taeyeon."Ugghh..It's Yellow then"
Tiffany meliukkan badannya ketika Taeyeon mempercepat gerakannya dibawah sana."I'll cummm Taee"
Tiffany semakin terengah-engah, sekujur badannya menegang, merasakan sakit dan nikmat disaat yang bersamaan."Taaeeeahhh"
Tiffany merasakan tubuhnya seperti sedang melayang dan detik berikutnya cairan hangat meleleh di bawah sana. Kakinya terasa lemas, badan Tiffany ambruk tapi tidak terjatuh, justru dia merasa ada yang sedang mendekapnya." Gadis pintar"
Seseorang mengucapkan itu pada Tiffany sembari mengelus puncak kepalanya. Suara yang terdengar menenangkan untuk dirinya.Itu suara Taeyeon, psikiater yang membuat Tiffany berani melawan ketakutan terbesarnya dan mengajarkan praktek bercinta untuk pertamakali bagi dirinya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Room
Fanfiction17+ If you don't, please stay away. I WARN YOU. Bagaimana jika dirimu mengalami ketakutan yg berlebihan dengan kontak fisik yang mengarah ke seks? Sementara dirimu ingin punya pasangan? pergi ke psikiater. Terdengar akan membantu mu, tapi bagaim...