Blur

2.7K 368 60
                                    

Sudah memasuki bulan ketiga,Taeyeon menangani masalah Tiffany,hubungan mereka semakin akrab dan dekat tapi untuk masalah kesehatan mental Tiffany,belum ada kemajuan yang berarti.Tiga bulan belum membawa dampak yang berarti.

Taeyeon mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja,mencoba memikirkan cara-cara lain karena metode yang biasanya ia gunakan tidak membawa pengaruh besar untuk Tiffany.Taeyeon masih kesulitan mengubah cara pandang Tiffany, gadis itu masih terlalu jijik untuk sekedar melihat orang lain melakukan kontak fisik yang biasa dilakukan sepasang kekasih, meskipun Tiffany sudah pernah praktek dengannya sekali.

Buktinya? Belum lama ini Taeyeon mengajak Tiffany pergi ke event white day disalah satu taman kota,disana berkumpul para pasangan yang merayakannya.Dan Tiffany,dia memilih untuk terus berdiam diri, menahan badannya yang gemetaran dengan wajah yang memucat.Nyaris pingsan. Taeyeon nyaris buntu untuk berpikir sampai akhirnya dia teringat akan sesuatu yang lama tak pernah dia ingat, sesuatu yang kalau bisa ingin dia hapus untuk selama-lamanya.

" Aku akan menjangkau jati diri mu yang asli, yang tersembunyi di bawah alam bawah sadar,dengan sebuah drama."

*

Tiffany kembali berada diruangan kerja Taeyeon yang nyaman tapi juga terasa misterius.

" dimana ruangan tempat Taeyeon waktu itu membawa ku?" Tiffany mengelilingi ruangan itu sambil menunggu Taeyeon yang mungkin masih berganti baju.

"dimana ya?" Tanya Tiffany dalam hati, karena sudah tiga kali dia berkeliling mencari tapi hasilnya nihil.

"sedang apa?" Taeyeon yang tiba-tiba muncul membuat Tiffany kaget sendiri.

"engg..b-bu-kan apa-apa" Tiffany otomatis menggelengkan kepalanya,berbohong. Dia hampir saja tertangkap basah.

" Minum?" Taeyeon memberikan segelas kopi hangat untuk Tiffany.

Tiffany langsung menyambar gelas yang disodorkan padanya dan menandaskan kopi didalamnya, berusaha agar Taeyeon tidak curiga, padahal kalau diperhatikan tingkahnya itu justru semakin terlihat aneh dan tidak seperti biasanya.Dan Taeyeon sadar akan hal itu, tapi dia tak ambil pusing kenapa Tiffany berlaku begitu.

Taeyeon memilih untuk tersenyum puas saja saat Tiffany menghabiskan minumannya tanpa susah payah diminta, tanpa menyadari ada sesuatu yang aneh disana. Yup ,itu kopi.Bukan susu coklat hangat yang biasa Taeyeon beri, karena susu coklat tak sebaik kopi untuk menyembunyikan sesuatu, *amytal sodium yang sudah tercampur sempurna disana. Sesuatu yang Taeyeon butuhkan untuk mendukung keberhasilan tugasnya.

"Kita akan memulainya" Taeyeon memberikan aba-aba pada Tiffany.

"Siap?" Tanya Taeyeon, Tiffany mengangguk. "oke kita mulai konselingnya,sekarang.''

"Tiffany, kau keren.Kau selalu terlihat tenang dan ceria"

Taeyeon mulai membacakan naskah drama yang sudah disusunnya.

" Tidak juga"

Jawab Tiffany, tanpa mengikuti apa yang tertulis dinaskah. Itu jawaban jujur dari dirinya.

" Kau selalu menghiburku saat aku sedang sedih, aku senang bisa mengenalmu" Taeyeon tersenyum kearah Tiffany. " Sungguh" Sambung Taeyeon sambil membuat tanda v .

" Aku ingin jadi seperti mu" Kata Taeyeon lagi.

"Tidak.." Lirih Tiffany. Setelahnya dia membisu, menunduk seperti menyesali sesuatu.

" Kenapa?Tiffany yang ku kenal bisa mengerjakan semuanya . Kau cocok dijadikan panutan" Taeyeon terus membaca apa yang tertulis dinaskah sebelum akhirnya berhenti sejenak, menelan ludah, membasahi kerongkongannya yang terasa kering tiba-tiba. " Benar begitu kan? Tae-Tae?" Nafas Taeyeon seperti tertahan setelah sekian lama dia tidak pernah mendengar nama itu lagi,tapi sekarang justru dirinya lah yang harus menyebutkan nama kecilnya sendiri, yang diberikan oleh Tiffany dulu,semasa mereka berdua masih remaja.

" Aku.. Bukan,Tae-Tae.. " Tiffany memejamkan matanya, rasanya seluruh ingatan yang tak pernah ia punya bermunculan dikepalanya. Tentang dirinya bersama dengan gadis lainnya yang tertawa bersama, bermain bersama, bersepeda bersama,dan..

Sampai dikenangan dimana orang yang selalu bersama Tiffany itu memilih menolongnya,mengorbankan diri untuk menyelamatkan Tiffany. Temannya itu bersedia menukar posisinya untuk menggantikan Tiffany yang nyaris menjadi korban pemerkosaan. Dan dengan bodohnya Tiffany hanya berlari pulang,tanpa meminta bantuan,membiarkan temannya berjuang sendirian.Hingga kemudian rasa bersalah menggerogoti pikiran Tiffany, dia meminta ayahnya untuk pindah meninggalkan korea dan memutuskan untuk menghapus semua tentang 'dia',teman yang sudah menjadi pahlawannya.Tiffany memang lupa tentang siapa orang itu, tapi pikiran bawah sadarnya bekerja dengan berbeda,Tiffany tanpa sadar memprogram dirinya untuk memiliki kenangan yang sama dan menjalani hidup semesti hidup temannya itu,layaknya orang yang pernah mengalami pemerkosaan,Tiffany ketakutan dengan segala bentuk kontak seksual.Bertahun-tahun Tiffany tersiksa karena memainkan peran semu yang diyakininya dan mengubur jati diri aslinya.

" memang bukan" Sahut Taeyeon.
" maka dari itu, peran ini tak cocok untuk mu Tiffany"

" kau tak perlu menyalahkan dirimu. sudahi..sudahi semuanya, maafkan dirimu karena akupun akan begitu" Bisik Taeyeon untuk Tiffany,Kemudian mendekap Tiffany. Setelah itu semua yang kabur menjadi jelas, rasa bersalah mendalam dan penyesalan lah yang membuat Tiffany terjebak dan hidup dengan bayang-bayang gelap yang harusnya cukup hanya Taeyeon saja yang mengalami.

" Tae-Tae.." Mata Tiffany yang terpejam kembali terbuka. Menatap seseorang yang berdiri tepat di depannya.

" mianhae..jeongmal mianhae" Permintaan maaf terucap dari Tiffany bersama dengan dia yang kembali mengingat semuanya dan kembali menemukan jati dirinya. Semua berkat Taeyeon, yang kesekian kali menjadi penyelamat hidup, mengeluarkannya dari semua ketidakjelasan yang sudah begitu lama membelenggunya.

TBC

Istilah-istilah penting :

*amytal sodium adalah serum kejujuran yang digunakan sebelum sesi narco analysis ( proses invenstigasi/ pengorekan informasi) untuk merangsang munculnya kembali memori dari alam bawah sadar.

* psikodrama = salah satu metode konseling yang dilakukan layaknya bermain drama.

Secret RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang