12. Terios Oh Terios...

8.8K 1.5K 285
                                    

"Pagi, Mbak Joohyun. Sepertinya lebih semangat dari biasanya ya, mbak?"

Joohyun baru saja melewati X-Ray sebelum Bapak Satpam yang biasa menjaga di depan lobby menyapanya. Seperti biasa, Joohyun menaruh satu gelas kopi panas ke atas meja bapak satpam setelah sistem selesai mensensor tubuhnya.

"Harus semangat dong, Pak. Biar kerjaanya lancar terus, amin. Ini, Pak. Kopinya seperti biasa."

"Makasih banyak, mbak. Tapi biasanya beberapa minggu lalu saya sering lihat Mbak Joohyun mukanya kayak begini nih, mbak," Bapak Satpam memeragakan ekspresi Joohyun dengan menurunkan mulutnya dan dahinya yang berkerut.

Joohyun tertawa. Ya bagaimana tidak, semenjak bekerja di bawah sang Direktur Utama, Joohyun tidak pernah menikmati pekerjaannya. Tiada hari dia lalui tanpa stress dan sakit kepala. Joohyun bahkan sempat berpikir untuk ke psikiater, memastikan apakah benar dia mengidap depresi saat ini.

"Sekali-kali lebih semangat dikit nggak papa dong, Pak. Saya naik dulu ya, Pak."

"Ya, mbak."

Sebenarnya, Joohyun masih tidak percaya bahwa pagi ini dia baru saja memenangkan doorprize mobil Terios pengeluaran terbaru di tempat dia arisan. Karena saking shock-nya, tangannya sampai gemetaran saat menelepon pihak manager untuk menanyakan keasliannya dan ternyata memang benar adanya. Rencananya akhir minggu ini dia akan mengurus surat-surat setelah mobilnya diantar ke kos-nya.

"Happy banget wajah lo pagi ini. Ada apaan, nih?" kata Mas Kyungsoo begitu melihat Joohyun tiba di lantai kerjanya dengan senyum lebar dan wajah ceria.

"Gue baru menang doorprize mobil pagi ini dari tempat arisan gue, mas."

Kedua alis Kyungsoo terangkat kaget, "Oh, ya? Lo? Dapet mobil tadi pagi?"

"Iyap! Setoran gue dari awal juga bakal dibalikin semua katanya. Gila, kan?!"

"Wah, gercep juga ternyata," gumam Kyungsoo yang ikut tersenyum melihat Joohyun yang masih tersenyum lebar, bahkan sampai mengenai matanya, "Ya bagus deh, Hyun. Nggak sia-sia lo kerja keras, ada hasilnya juga. Lo juga nggak perlu panas-panasan, catokan sama make up lo nggak bakal rusak lagi."

"Nah, itu yang paling bikin gue seneng, Mas. You know me so well, deh. Gue nggak perlu keringetan lagi pas disuruh mondar-mandir sama si bos. Btw, gue mau bikin kopi. Bentaran udah jam delapan."

Setelah itu, Joohyun menuju pantry seperti biasa. Baru saja dia meletakkan satu rantang makanan dan segelas kopi ke atas meja bosnya, pria itu datang dan masuk ke dalam ruangan. Joohyun sedikit membungkuk begitu beliau berjalan ke arahnya.

"Pagi, Pak. Makanan sama kopinya sudah siap."

"Fine," Beliau lalu berjalan melewati Joohyun dan duduk di kursinya seraya melirik ke arah Joohyun yang tengah tersenyum lebar, tidak seperti biasanya, "Tumben kamu kelihatan seneng. Something good happened?"

"Kelihatan ya, Pak?" Joohyun mencengir, sepertinya semua orang tahu betul suasana hatinya yang gembira saat ini, "Saya baru menang mobil tadi pagi, Pak."

"Oh. Dikirim kapan Teriosnya?"

"Akhir minggu ini, Pak. Sekalian saya mau urus surat-suratnya."

Suho mengangguk sebelum mempersilahkan perempuan itu untuk keluar dari ruangan. Seperti biasa, Joohyun melanjutkan pekerjaannya, mengurus surat-surat dan beberapa berkas di Ruang Arsip. Saat dia baru saja kembali dan menghempaskan bokongnya ke kursi putar kerjanya, Joohyun baru menyadari ada yang janggal. Tunggu dulu! Dia bahkan sama sekali belum memberitahu siapa pun mengenai merek mobil yang dia dapatkan, tapi bagaimana bisa bosnya...

BOSS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang