15. ...Or Honeymoon Trip?

13.7K 1.7K 662
                                    

"Saya turutin saran kamu buat jalan-jalan sebelum pulang ke Jakarta. Ya sudah, saya ikut kamu sekalian saja."

Untuk pertama kalinya, Joohyun menyesali perkataan yang pernah keluar dari mulutnya. Padahal waktu itu dia hanya bermaksud untuk berbasa-basi agar bosnya mengijinkannya berlibur walau hanya sehari. Seharusnya, dia menikmati satu hari penuh liburan ini tanpa melihat muka bosnya yang super menyebalkan. Tapi kenapa sekarang kondisinya menjadi seperti ini?!

"Bapak... ikut saya berarti?"

"Kamu pikir buat apa saya kesini kalau begitu? I have no plans today jadi nggak ada salahnya saya ikut kamu."

Tiba-tiba kerja otak Joohyun melambat. Otaknya masih belum mau menerima fakta bahwa bosnya memang berniat nimbrung liburan bersamanya. Atau mungkin mengganggu liburan berharganya? Big No!

"Cuma... berdua?" tanya Joohyun ragu, diam-diam melirik ke arah belakang punggung Kim Suho, berharap ada orang lain yang dikenalnya selain bosnya di sana. Tapi nihil. Tidak ada siapa pun.

"Memang selain saya di sini ada siapa lagi?"

Oh, tidak...

"Kenapa harus sama saya, Pak?"

"Memang kamu keberatan kalau sama saya?"

Udah tahu pakai nanya!

"Bukan gitu, Pak. Saya kan naik MRT, nggak pakai mobil kayak yang biasa bapak pakai. Memangnya bapah uhm-bisa naik kereta? Kalau bapak perlu tahu, saya jalan lho, Pak. Apalagi dari kemarin saya lihat panasnya ngelebihin Jakarta."

"Memang selama ini kamu pikir saya nggak bisa, begitu?"

Nah, hanya Kim Suho yang bisa menjawab pertanyaan dengan balik bertanya. Yang tanya siapa, yang seharusnya jawab siapa. Saat itu, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakan Joohyun bila saja kereta di hadapan mereka tidak tiba dan berhenti seketika.

Suho mendorong punggung Joohyun dengan tiba-tiba, dan perempuan itu sudah tidak bisa apa-apa lagi begitu mereka masuk ke dalam kereta. Selama perjalanan, yang hanya dipikirkan Joohyun adalah bagaimana caranya dia bisa kabur dari bosnya. Beberapa rencana yang sudah ia susun:

1. Keluar dari kereta diam-diam untuk pindah rute. Ini cara paling aman, dimana saat penumpang berdesak-desakan, diam-diam Joohyun akan menyelinap menuju pintu kereta dan keluar untuk naik kereta dengan rute berbeda dari yang telah direncanakannya, tanpa sepengetahuan bosnya. Sayangnya rencana ini sudah gagal sejak awal karena kereta dalam keadaan sepi.

2. Pura-pura tersesat, ujung-ujungnya Joohyun akan bersembunyi dan melarikan diri dari bosnya secara diam-diam untuk melanjutkan perjalanan.

3. Pura-pura sakit di hadapan bosnya, sehingga mereka berdua bisa langsung pulang ke hotel. Setelah itu, diam-diam Joohyun akan keluar kembali menikmati liburannya sendiri, tanpa sepengetahuan bosnya.

"Kamu mau ke tempat mana dulu?"

Lamunan Joohyun buyar begitu menyadari Suho duduk tepat di sebelahnya, menoleh ke arahnya. Pria itu sudah melepas kacamata hitam yang tadi dipakainya dan melipatnya di belahan kancing.

"Rencananya sama mau ke Chinatown dulu. Setelah itu saya masih bingung mau kemana, Pak. Mikirnya nanti saja." Yang sebenarnya terjadi, Joohyun sudah memikirkan ke tempat mana saja dia akan pergi. Dia masih berencana untuk diam-diam melarikan diri setelah turun dari kereta nanti.

"Chinatown?" Suho mengangkat sebelah alisnya, "Coba kamu lihat MRT map yang kamu bawa."

"Hah?" Joohyun membuka lipatan map di tangannya dengan bingung, "Kenapa emangnya, Pak?"

BOSS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang