•PROLOG•

1.2K 50 0
                                    

BRAKKK!!!

Kaki ku langsung lemas tidak kuat menyangga badan. Aku terduduk di aspal jalan raya. Suara dentuman keras itu seolah mengisi telingaku, aku melihatnya, aku menyaksikannya. Sebuah truk melintas dengan kecepatan tinggi kemudian menghantam tubuh seorang wanita, yang dimana itu adalah Mamaku sendiri! Aku tidak mampu berdiri, hanya bisa memperhatikan Mamaku yang tergeletak bersimbah darah disana, berjarak 5 meter dariku.

Banyak warga yang berlarian untuk melihat korban tabrakan itu. Sampai ketika air mataku meluruh jatuh. Aku melihat Mama dalam keadaaan mandi darah. Wajahnya yang cantik sudah hancur! Aku tidak bisa berkutik, rasanya sangat susah tubuhku untuk digerakkan. Aku mencoba berdiri, tapi seseorang menepuk pundakku pelan, membuatku langsung menoleh kearahnya.

"Mama!" pekikku saat melihat wanita yang amat aku sayangi. Ia tersenyum hangat padaku dan membantuku berdiri.

Ku lihat lagi ke arah jalan raya, yang dimana tadi banyak orang dan korban kecelakaan. Tapi nihil! Semua kosong, semua seperti semula, seperti tidak terjadi apa-apa. Semua beraktivitas seperti biasanya.

Mama menepuk pipiku pelan. "Ayo bangun." katanya.

Aku mengernyit tidak mengerti. Sampai aku merasa pipiku dingin karena usapan tangan Mama.

Aku perlahan membuka mata, menatap langit-langit sebuah ruangan yang merupakan kamarku. Disana, aku melihat Mama berdiri dengan gelas kaca yang berisi air di tangannya. Mama menatapku sayu, lalu duduk di tepi rajangku dan menyimpan gelas kaca itu di nakas.

"Maaf ya, Na? Mama tadi bangunin kamu pake air,habisnya kamu susah banget bangunnya"

"Hehehe, ga apa-apa, Ma." jawabku sambil tertawa kecil.

"Kamu mimpi lagi?" tanya Mama lembut seraya mengusap rambutku. Aku mengangguk membenarkan.

"Mimpi apa? Kok sampai nangis gini?" tanya Mama sembari mengusap air mata yang ada di pelipisku.

"Nggak papa, Ma. Kan udah biasa." jawabku tersenyum.

Biasa. Itulah kata yang pantas untukku. Yah! Aku terbiasa dengan semua hal yang menurutku aneh. Aku sendiri merasa aneh dengan diriku.

Aku, Elena Almeehra. Seorang cewek biasa yang terlahir dari pasangan Mira Skolastika dan Adi Hermawan. Mereka kedua orang tuaku yang bahkan tidak mengerti keanehanku. Papa, berprofesi sebagai pengusaha, yang jarang pulang ke rumah. Entah apa yang sedang dikerjakannya di luar sana.

Mama, hanya seorang ibu rumah tangga yang menyambi kerja disalon miliknya sendiri untuk mengisi waktu luang. Ia sangat menyayangi aku dan selalu meluangkan waktu untukku. Aku tidak tau apa yang dipikirkan mama tentang keanehanku ini. Ia bersikap lebih khawatir dari papa, memang wajar seorang ibu bersikap seperti itu, tapi dibalik kekhawatirannya itu aku melihat ada sepercik tatapan tersirat yang selalu ia berikan jika sesuatu terjadi padaku.

Aku aneh, karena aku bisa melihat sesuatu yang akan terjadi kedepannya. Bahkan aku tahu jelas bagaimana peristiwa itu sebelum terjadi. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang akan datang, untuk siapa saja.

Entahlah,aku harus menyebut ini apa? Kelebihan? Atau kekurangan? Aku bingung. Aku seperti bisa melihat masa depan, lebih tepatnya beberapa jam yang akan datang. Aku bisa melihat suatu peristiwa yang belum terjadi sekarang, tapi nanti. Aneh bukan? Yah! Ini lah aku.

Aku hanya cewek biasa berusia 17 tahun yang menyukai angka 10. Kenapa? Aku juga tidak tahu. Tepat pada usiaku yang ke 10 tahun, aku sudah mulai merasa ada yang tidak beres dengan diriku. Aku abnormal? Mungkin. Tapi jangan menyebutku Paranormal! Aku sangat tidak suka! Karena Aku takut sekali dengan sesuatu berbau mistis.

Aku bisa mengetahui suatu peristiwa itu lewat mimpi, kadang dari lamunan tanpa sadarku hingga aku seperti patung dengan pikiran kemana-mana. Aku sering sekali melamun, sampai sahabatku kesal dengan kebiasaanku.

Sesil Mevia, satu-satunya cewek yang mau bersahabat denganku. Dia sangat baik dan asik. Hobby nya selalu berbanding terbalik denganku. Aku suka bermain gitar, dia tidak. Aku suka bermain piano, dia tidak. Dia suka shopping, aku tidak. Tapi kita sama-sama suka bernyanyi dan touring.

Sesil tidak tahu tentang diriku, padahal kita sudah bersahabat 3 tahun lamannya sejak duduk di bangku kelas 10. Aku cenderung tertutup jika berbicara tentang profil diri. Aku hanya tidak ingin semua orang tahu dan menatapku dengan pandangan aneh. Aku risih!

Dan inilah aku. Aku dengan banyak kekurangan dan kelebihan. Aku yang aneh, aku yang abnormal. Strange!

👀👀👀

Hai readers🙋
Ini cerita genre fantasi, perlu penghayatan saat membaca😁
So, don't forget to comment and vote yap😇

I come back at next part

28 Februari 2018

Strange Girl [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang