Sudah 1 minggu Elena bedrest di ruang VIP sebuah rumah sakit. Gadis itu telah siuman setelah 5 hari mengalami koma total. Hampir saja Mira dan Sesil kehilangan harapan untuk Elena yang tak kunjung sadar. Dengan bantuan doa juga dukungan dari orang-orang terdekatnya membuat gadis itu tersadar dari tidur panjangnya.
Elena merasa sedikit sedih, karena cowok yang selalu mengisi hari-harinya akhir-akhir ini sama sekali tidak menjenguknya. Hanya untuk melihat dirinya masih hidup atau tidak. Ia terakhir kali melihat Regav pada saat kecelakaannya seminggu yang lalu. Ia ingat kejadian dimana Regav melindungi seseorang di seberang sana.
Jangankan Regav, Papanya saja tidak menanyakan keadaannya sama sekali. Tapi ia tidak mau menyalahkan papanya yang mungkin tidak tau kabar dirinya kecelakaan ini.
"Na, lo ngelamunin apa?" Kata Sesil ketika Elena hanya diam menatap kosong jendela di sebelahnya.
"Regav." Ucapnya tanpa sadar.
Sesil menghembuskan nafas kasar. "Udah berapa kali sih gue bilang. Dia itu jahat, Na. Lo kan udah tau semua ceritanya. Masih aja ngarepin tuh cowok."
"Gue tau dia baik." Elak Elena masih dengan tatapan kosong.
"Serah lo deh."
Elena menghadap Sesil, kemudian memberikan senyum tipisnya. "Lo jangan lihat Regav di satu sisi, Sil. Dia pasti punya alasan ngelakuin hal itu."
"Nyelamatin cewek lain di banding pacarnya sendiri? Bahkan lo calon tunangannya dia."
Detik itu juga Elena tersenyum pahit. Andai saja Sesil tau semua yang dirinya dan Regav jalani saat ini bukanlah kenyataan dan menghasilkan sebuah keseriusan. Tapi hanya sebatas ancaman dari sebuah rahasia besar.
"Lo nggak tau siapa cewek yang diselamatin." Kata Elena.
Tok! tok! tok!
Mendengar ketukan dari luar, Sesil dan Elena menoleh bersamaan kearah pintu.
"Masuk!" Ujar Sesil.
Masuklah kedua manusia yang katanya badboy di sekolahnya mereka. Yaitu Candra dan Bayu, lengkap dengan seragam sekolah yang acakan-acakan. Tak jarang mereka mampir untuk menjenguk Elena seakan-akan mereka sudah akrab.
"Ngapain lo kesini?" Sesil bertanya.
"Ye, sewot aja lu. Belom juga masuk." Sahut Bayu.
"Mau jenguk Elena. Mau dijenguk juga lo?" Candra ikut menyayuti.
"Apasih, garing!" Cecar Sesil. "Kok cuma berdua? Mana temen lu berdua? Nggak berani kesini?" Sesil memberi pertanyaan dengan sedikit nada mengejek.
"Lagi sibuk." Jawab Candra asal.
"Dih, kaya yang udah banyak kerjaan aja." Ejek Sesil.
"Nih buat lo." Bayu meletakkan bawaanya diatas nakas sebelah bankar Elena. "Udah enakan kan lo?"
"Lumayan." Jawah Elena sembari tersenyum. "Kalian bolos?"
Candra dan Bayu hanya cengar-cengir menjawabnya. Pasalnya ini masih jam pelajaran jika di sekolahnya, tapi kedua cowok itu malah datang menjenguk Elena. Kalau Sesil memang tidak masuk sekolah karena usai mengantar orang tuanya ke bandara.
"Mau ada urusan urgent mweheh." Jawab Bayu asal.
"Yaudah, Na gue sama Bayu balik dulu ya. Gws lo." Sahut Candra, kemudian menghadap Sesil yang sedari tadi menggigiti kukunya dalam diam. "Gue balik." Ucapnya.
"Tiati." Jawab Sesil begitu Candra dan Bayu berjalan keluar.
"Eh, Na. Kalo gitu gue juga pulang ya. Nanti kalo udah beresin tugas janji deh kesini lagi." Ucap Sesil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Girl [Slow Update]
FantasyGenre: Fantasi, Teenfiction, Humor Strange Girl >< Cewek Aneh Si cewek abnormal dari keluarga berada. Cewek yang mimpinya suka nyata, cewek yang ngelamunnya suka lama kayak patung, dan cewek yang kelebihannya tidak boleh diragukan! Elena, Cewek yan...