"Udah, Na. Masalah papa kemarin nggak usah dipikirin, nanti jadi beban." ujar Mira mengelus rambut anaknya sayang sambil menonton siaran televisi di ruang keluarga.
"Nggak tau deh, Ma. Mau dipikirin juga percuma. Dari dulu nggak pernah berubah." Elena mengubah posisi tidurnya meringkuk melihat televisi, paha Mira menjadi bantalnya.
Mira menunduk melihat wajah Elena yang tertutup rambut halusnya. Tangan Mira tergerak untuk menyisihkan rambut itu.
"Maafin Mama ya sayang, karena Mama nggak bisa buat masa kecil kamu bahagia. Kamu selalu lihat pertengkaran papa sama mama hampir tiap hari." sesal Mira.
"Nggak apa-apa, Ma. Lena sekarang udah gede, nggak butuh masa kecil lagi." jawab Elena terkesan acuh tetapi berbeda dengan hatinya yang miris.
Mendengar jawaban Elena membuat senyum Mira mengembang. Ia tahu Elena hanya berpura-pura tidak peduli.
Elena merubah lagi posisi tidurnya dan mendongak menatap mamanya. "Ma, nanti Lena mau keluar sama Regav." kata Elena tiba-tiba.
"Keluar? Nge-date maksudnya?" goda Mira tersenyum penuh arti.
"Iss.. Mama ah. Cuma makan malam aja kok." elak Elena.
"Dinner dong berarti?" Mira kembali menggoda putrinya.
"Ya kan.. Mama sukanya godain Lena mulu ah." ucap Elena sebal sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hehe.. Yaudah deh enggak. Emang mau kemana? Terus kapan keluarnya?" tanya Mira.
"Enggak tau, Ma. Nanti Regav yang jemput."
"Kok nggak siap-siap?"
"Masih nanti kok, Ma."
Ting tong..
Serempak Elena dan Mira menoleh ke arah pintu utama. Mereka saling pandang satu sama lain.
"Siapa ya, Na?" heran Mira, Elena mengangkat bahunya tidak tahu.
"Lena buka dulu pintunya." Mira mengangguk.
Berjalan pasti menuju pintu depan, dengan hati-hati Elena membuka pintu. Terpampanglah seorang berkemeja hitam dengan lengan di lipat sampai siku dan celana levis sebagai pelengkapnya. Elena menyusuri pandang dari bawah sampai atas kepala orang di depannya. Elena terkejut mendapati mata tajam itu.
"Re.. Regav?" panggil Elena terbata.
"Ehem!" dehemnya. "Lama banget sih buka pintunya!" ketus Regav.
"So.. sorry. Lagian kata lo jam tujuh kan? Ini masih setengah tujuh." jawab Elena. Entah karena apa, yang jelas Elena tidak bisa berpaling dari Regav yang terkesan maskulin sekarang. Benarkah mereka akan ngedate seperti yang dikatan Mira? Elena tidak berpikiran sejauh itu.
"Yaelah, banyak--"
"Siapa, Na?!" teriakan Mira dari dalam memotong ucapan Regav, kemudian wanita itu muncul di samping Elena.
"Tante." Regav tersenyum ketika Mira keluar dan langsung menyalami tangannya.
"Regav ya?" tebak Mira.
"Iya. Kok tante tau?" balas Regav heran.
"Iya dong, Elena sering cerita soalnya." begitu polos jawaban Mira hingga membuat pipi Elena memanas, malu.
"Mama..." lirih Elena. Regav tersenyum tipis.
'Mama nggak bisa jaga image anaknya ih.' teriak Elena kesal dalam hati.
"Ya udah, silahkan masuk." Mira mempersilahkan Regav masuk.
Regav mendudukkan dirinya di sebuah sofa single.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Girl [Slow Update]
FantasíaGenre: Fantasi, Teenfiction, Humor Strange Girl >< Cewek Aneh Si cewek abnormal dari keluarga berada. Cewek yang mimpinya suka nyata, cewek yang ngelamunnya suka lama kayak patung, dan cewek yang kelebihannya tidak boleh diragukan! Elena, Cewek yan...