Bagian Empat

3K 235 10
                                    

Kurang dari tiga puluh menit. Sebuah mobil mewah tiba dihalaman rumah. Seorang supir turun dari mobil nya. Lalu Dia memberitahu ku jika Dia disuruh Rizky untuk menjemput ku.

Kini Aku tiba disebuah apartemen Mewah dan berkelas. Setelah perjalan yang lumayan jauh. Akhirnya tiba juga. Lalu supir tadi mengajak Aku masuk kedalam menuju lantai paling atas. Tiba didepan pintu Apartemen Rizky. Badan aku mendadak merinding dan takut. Supir yang mengantarku pamit pergi.

Pintu Apartemen terbuka. Seseorang berdiri didepan ku. Dengan pakaian santai dan celana pendek selutut. Ya.. Rizky Mahendra. Calon suamiku. Yang akan menikah dengan ku dalam waktu dekat ini.

" Ngapain berdiri disini. Cepet masuk." Ucap nya dengan Angkuh. Aku berjalan mengikutinya menuju ruangan tengah. Lalu Dia duduk disofa dan Aku duduk didepan nya.

" Buka kotak didepan kamu. Aku mau kamu memakai nya. Dan kita akan bertemu dengan Mamaku." Aku mengambil kotak yang dimeja depan ku. Lalu membukanya. Dress warna putih dengan panjang diatas lutut. Aku menelan ludah. Memakai dress seperti ini, membuat tubuh ku terlihat menonjol.

" Aku tidak bisa memakai baju seperti ini." Protes ku.

Kemudian Dia menatap ku dengan tatapan tajam tanpa berkedip." Memang nya baju seperti apa yang kamu mau. Seperti yang kamu pakai saat ini." Ya tuhan.. lelaki didepan ku telah menghina ku dengan terang-terangan. " Aku mau kamu pakai baju ini. Dan 1 jam lagi kamu harus sudah siap."Rizky pergi meninggalkan diriku yang masih kesal dengan sikap nya.

Aku mematung didepan cermin. Melihat tubuh ku yang terlihat kurus. Wajah biasa dengan polesan maku up yang tipis. Aku menunduk malu sendiri Melihat tubuh ku yang kurus tidak berisi. Tiba-tiba lengan kekar melingkar ditubuh ku. Aku tersentak kaget dan melihat didepan cermin. Rizky menenggelamkan kepalanya dipundak ku. Seketika tubuh ku seperti tersengat listrik.

" Maaf Pak, Aku tidak biasa seperti ini." Ucap ku memohon agar Rizky melepaskan pelukan nya.

Rizky tersenyum menatap ku didepan cermin." Sebentar lagi kamu akan jadi  Istriku. Apapun yang Aku minta, Kamu tidak boleh menolak nya. Termasuk kewajiban Kamu sebagai seorang Istri."

" Boleh kah pernikahan ini diundur lagi Pak ?"

"Kenapa ?"

" Aku belum bisa menerima semua ini. Dan juga Aku tidak mencintaimu."

"Aku tidak butuh kamu mencintaiku atau tidak. Yang Aku mau Kamu menjadi milik ku."

Rizky melepaskan tangan nya yang sedari tadi melingkar diperut ku. Lalu dia menggenggam tangan ku dan berjalan keluar dari apartemen nya.

Didalam mobil Aku terdiam tanpa bicara. Sedangkan Rizky sibuk dengan panggilan telvon nya dari rekan kerjanya. Lebih baik sperti itu. Dia sibuk dengan pekerjaan nya.

" Buang wajah mu yang sedih itu didepan Mama ku. Aku tidak ingin Mama melihat wajah mu yang seperti ini."

Aku diam tidak membalas perkataan nya. Seolah aku cuek dan tidak peduli. Wajah ku memang seperti ini terlihat sayu,pucat, dan tidak Fres semenjak berbagai masalah menghampiri ku dan Demi Ayah Aku rela menikah dengan lelaki yang tidak Aku cintai.

Mobil berhenti disebuah rumah besar. Didepan rumah terdapat bodyguard dengan berpakaian serba hitam. Dari yang ku lihat. Rumah ini dijaga dengan ketat. Seperti rumah pejabat tinggi. Rizky memang kaya. Terlihat dari penampilan nya yang Elegant. Apartemen yang mewah dan juga rumah nya yang Besar. Pasti banyak Wanita yang menginjar nya untuk jadi Suaminya. Tapi kenapa Rizky memilih Aku menjadi Istrinya. Apa karna masalah hutang yang. Rasanya itu tidak mungkin. Seratus juta uang yang sedikit bagi Orang kaya seperti Rizky.

Kami berdua masuk kedalam rumah. Para pelayan berbaris lalu memberi hormat. Rizky menggandeng tangan ku menuju Ruang makan. Disana sudah ada seorang wanita Cantik yang sedang menyiapkan Makanan. Disebelah nya ada seorang pembantu yang ikut menata makanan dimeja.

" Mama... " Ucap Rizky. Lalu mencium pucuk tangan nya. " Kenalin ini Calon Istri Aku.Ma "

Aku memberi hormat lalu ku cium tangannya. " Syifa tante."

" Cantik. Tidak salah Anak Mama memilih Calon Istri." Ujar tante Rina. Mamanya Rizky.

Aku tersenyum malu mendengar pujian nya. Sedang kan Rizky menatap ku dengan tatapan yang sulit diartikan. Bukan kah Dia seperti ini. Memasang wajah seram tiap menatap ku. Bahkan Dia sulit sekali untuk tersenyum. Ku alihkan pandangan ku, berharap Dia berhenti menatap ku.

Tante rina menyuruh Aku dan Rizky menuju meja makan.Aku menggeser kursi yang dimeja makan. Lalu mengambil duduk disebelah nya Rizky. Sedangkan tante Rina mamanya Rizky duduk didepan Rizky.

" Jadi kapan rencana kalian nikah ?" Tanya tante Rina.

" Minggu depan Ma." Jawab Rizky.

Aku mengambil Nasi dan lauk nya. Sesekali memasukkan nasi kedalam mulut. Sembari mendengar obrolan anak dan Mamanya.

" Apa tidak terlalu cepat Ky. Gimana dengan persiapan Nikah nya."

" Semua udah beres Ma. Gak usah khawatir."

Tante rina tersenyum menatap ku. " Ayok Syifa.. makan yang banyak."

" Iya tante."

Aku melanjutkan makan nya. Tiba-tiba Pikiran ku kembali memikirkan Arya. Beberapa hari ini Aku tidak pernah bertemu dengan Arya. Bahkan aku belum bisa menjenguk Ara. Aku berharap mendapatkan kabar baik tentang Dia.

Setelah acara makan selesai. Rizky membawaku kekamar nya dilantai atas. Sedangkan tente rina sedang menerima panggilan telvon dari suaminya.

Tiba didepan kamar nya. Aku ragu masuk kedalam. Lalu Rizky menarik tangan ku dengan keras. Hingga aku merasa kesakitan tapi Rizky tidak peduli saat aku merintih kesakitan.

" Aku sudah bilang sama kamu. Buang muka sedih mu didepan Mama."

" Maksud kamu apa ?" Tanya ku tidak mengerti. Lalu Dia mendekat menatap ku. Dan aku mundur beberapa langkah hingga tubuh ku bersandar didinding.

" Berhenti memikirkan lelaki sialan itu." Geram nya lagi dengan penuh emosi.

Deggg...
Kenapa Rizky bisa tahu apa yang sedang aku pikirkan saat makan malam tadi. Tidak mungkin Rizky bisa tahu tentang Arya lelaki yang masih Aku cintai.

" Aku tahu semua nya. Penghianatan yang Kamu lakukan terhadap sahabat mu sendiri." Rizky semakin mendekat. Hingga jarak tidak ada jarak diantara kita. Deru nafas nya bisa aku dengar." Kamu bodoh karna Cinta. Kamu rela merendahkan harga diri kamu demi Cinta."

Air mata mulai menetes membasahi pipiku. " Iya aku memang wanita bodoh."

" Hapus Air mata mu. Dan aku akan mengantar mu pulang."

Rizky berlalu meninggalkan aku sendirian dikamar nya. Rikzy benar. Aku memang wanita bodoh. Tidak seharus nya aku bertindak seperti ini hanya karna cinta.

Ku usap airmata ku. Lalu membasuh wajah ku yang sembab akibat menangis. Setelah bersih aku kembali turun kebawah Menemui rizky. Disana dia sedang mengobrol dengan Mama nya. Dia terlihat berbeda ketika  berada disamping Mamanya. Sikap nya begitu lembut dan nada bicara nya tidak lagi keras seperti saat berbicara dengan ku.

Rizky berdiri lalu menghampiriku. Merangkul pinggang ku." Ma.. Aku nganter Syifa pulang dulu."

" Kok udah pulang. Kan mama masih pengen ngobrol sama Syifa."

" Nanti kan bisa Mama tiap hari ngobrol sama Dia. Kalau dah nikah."

Aku berusaha tersenyum bahagia dihadapan Tante rina. Aku tidak tahu alasan nya Rizky apa menyuruh aku selalu terlihat Bahagia didepan Mamanya.

" Iya tante. Kak Rizky benar. Nanti kita akan sering ketemu dan ngobrol."

" Ya udah kalian hati-hati dijalan ya sayang."

Setelah berpamitan kami pergi meninggalkan rumah nya Rizky. Sebentar lagi pernikahan aku dan rizky akan terjadi. Itu artinya aku akan menjadi istri seorang pengusaha kaya raya . Tapi entah kenapa aku masih berharap pernikahan ini gagal. Ya tuhan... rasa nya seperti mimpi buruk menikah dengan seorang yang tidak aku cintai.

Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang