Bagian Tujuh

3.3K 248 24
                                    

Sudah dua minggu Aku menjadi Istrinya Rizky. Selama dua minggu Rizky tidak tidur bersama ku. Dia selalu tidur diruang kerja nya. Aku ingin bertanya tapi Aku takut Dia marah. Setiap malam Aku selalu menunggu nya pulang kerja. Bahkan kan Aku telah menyiapkan makan malam untuk nya. Namun makanan yang Aku masak berakhir ditempat Sampah. Pulang kerja Rizky langsung mandi. Setelah itu masuk keruangan kerja nya yang bersebelah dengan kamar ku.

Saat ini Aku sedang menunggu nya. Meski mata sudah mengantuk. Tapi Aku tetap menunggu nya sambil menonton Acara tv.

Pintu apartement terbuka. Sosok yang Aku tunggu sudah datang. Wajah tampan nya terlihat lelah. Lalu Dia masuk kekamar. Aku mematikan Tv nya lalu berdiri ikut masuk masuk kekamar.

Dengan perasaan takut aku memberanikan Diri untuk berbicara dengan nya.

"Aku ingin bicara."

"Bicara nya Nanti saja. Aku lelah mau mandi."jawab nya sambil melepas kemejanya.Lalu masuk kekamar mandi.

Aku menghela nafas. Suamiku begitu susah diajak bicara. Sikap nya semakin dingin. Entah kesalahan apa yang Aku buat hingga membuat Dia bersikap Sedingin Es.

Aku memutus kan tidur setelah menunggu lama. Kutarik selimut sampai setengah dada. Beberapa saat Aku mendengar pintu kamar mandi terbuka. Aku pura-pura memejam kan mata. Karna Aku tidak bisa tidur meski mata ku lelah ingin terpejam.

" Selamat tidur." Ucap nya dengan Pelan. Lalu kurasakan Rizky mencium kepalaku.

Aku masih tidak percaya Rizky mencium kepala ku dan mengucapkan selamat tidur. Apa yang terjadi dengan nya. Kenapa sikap nya begitu dingin ketika bertemu dengan ku. Dia selalu menghindar jika Aku sedang berbicara dengan nya. Sekarang Dia begitu romantis. Entah lah..

Pagi nya aku terbangun dengan kepala yang begitu pusing. Semaleman aku tidak bisa tidur hingga menjelang subuh. Sekarang sudah pukul tujuh pagi. Dengan sekuat tenaga Aku mencoba bangun. Lalu keluar kamar menuju dapur. Biasanya jam segini Rizky sedang sarapan dengan roti dan membaca koran dimeja makan dekat dapur.

Tidak mungkin Rizky berangkat kerja sebelum jam delapan pagi. Apa Dia sengaja menghindari ku. Rasa nya aku tidak tahan dengan pernikahan ini. Ingin sekali Aku pergi meninggalkan nya. Percuma Aku berada disini jika Dia tidak menganggap ku sebagai istrinya. Lebih baik Aku pergi kerumah ayah setelah dari kampus.

Tiba Dikampus Aku melihat Ara untuk pertama kalinya. Dia terlihat cantik dan kembali Ceria. Aku ingin menghampiri nya Namun aku tidak berani. Aku takut Dia marah dan menjahui ku. Mungkin saat ini lebih baik Aku tidak bertemu dengan nya dulu. Sebelum aku punya keberanian untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan ku.

"Syifa." Teriak seseorang dibelakang ku. Aku menoleh dengan cepat. Dari kejahuan Arya melambaikan tangan nya. Lalu berjalan menghampiriku.

" Aku mau ngomong sama Kamu."ucap nya ketika tiba didepan ku.

" Arya.. Aku harus pergi."

Arya menahan tangan ku. Aku berusaha melepaskan nya. Sebelum terjadi salah paham.

"Kenapa kamu menghindari ku. Apa kamu takut dengan Suami mu. HA" ujar nya dengan tegas.

"Aku tidak ingin kamu kenapa-napa. Rizky bisa saja melakukan sesuatu untuk bikin kamu menderita."

"Aku tidak takut."jawab nya cepat.

" aku mohon. Pergilah dan menjauh dari ku."

" Aku tidak akan pergi sebelum Aku bicara sama kamu."

" kalau gitu aku yang akan pergi."

Aku berbalik ingin meninggalkan Arya. Namun Arya menahan tangan ku.

Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang