Bagian delapan

3.4K 271 25
                                    

Aku memberanikan diri berdiri disini. Didepan rumah Ara untuk menemui nya dan meminta Maaf. Aku tidak tahu Ara mau memaaf kan Aku atau tidak. Yang pasti aku akan berusaha meminta maaf sampai ara benar-benar memaafkan kesalahan ku.

Dengan penuh keyakinan dan tekad. Aku mengetuk pintu rumah nya. Beberapa menit. Seorang Pelayan membuka pintunya.

" Mau nyari siapa Non." Tanya si pelayan yang belum pernah aku lihat selama aku main kesini. Sepertinya Dia pelayan baru dirumah Ara.

"Ara nya ada Bik. Saya mau ketemu dengan nya."

"Silahkan masuk Non. Saya ke atas dulu manggil Non Ara."

Aku mengangguk lalu masuk kedalam rumah nya dan duduk disofa ruang ramu. Perasaan ku tiba-tiba campur aduk. Keringat dingin membasahi tubuh ku. Seperti ada ulangan mendadak dan tidak bisa menjawab dengan benar ulangan nya.

Aku meremas kedua tangan ku. Ketakutan menyelimuti. Bukan takut untuk meminta maaf atau mengakui kesalahan ku terhadap Ara. Aku takut jika ini pertemuan ku yang terakhir dengan nya. Karna penghianatan susah untuk dimaafkan. Bekas luka nya tidak akan hilang dengan sempurna.

" Mau ngapain lagi kamu kesini.Hah ?" Ucap Ara yang terlihat emosi diwajah nya. Lalu Dia duduk.wajah nya tidak menatap ku.

"Aku ingin meminta maaf sama kamu.Ra."

" Maaf kamu tidak ada artinya buat aku. Bahkan bersujud pun Aku tidak akan memaafkan mu." Tegas nya.

Aku terus menatap wajah nya. Meskipun dia memalingkan wajah nya ke samping.

" Kamu tahu Syif. Aku mencintai nya. Aku tidak bisa hidup tanpa dia. Tapi apa ? Dia mutusin aku dan memilih kamu untuk jadi istrinya. Saat itu juga hidup aku hancur. Harapan untuk hidup tidak lagi. Hingga aku nekad bunuh diri. Itu semua karna kamu Ra. Jika kamu bisa berfikir jernih. Mungkin persahabatan kita tidak akan seperti ini. Kamu sahabat terbaik ku sekaligus sudah ku anggap seperti saudara."

" Aku telah dibutakan oleh cinta hingga aku tidak bisa berfikir sejauh itu."

Air mata yang sedari tadi aku tahan. Jatuh dengan sendiri nya.

" Aku butuh waktu untuk memaafkan mu. Dan jahuin aku Syif. Aku tidak butuh sahabat yang penghianat seperti kamu."

Setelah mengucap kan nya. Ara banglit dari duduk nya. Lalu ia pergi menuju kamar nya.

Segitu besar kesalahan yang aku buat hingga Dia tidak mau menjadi sahabat ku. Untuk kesekian kalinya aku menyesal telah berbuat bodoh. Namun semua sudah terjadi tidak akan bisa kembali seperti semula.

*****

Sorenya setelah pulang dari rumah Ara. Aku meminta pak Anton untuk berhenti disebuah cafe. Aku ingin menenangkan pikiran aku yang sedang kacau.

Tiba disebuah cafe. Aku mengambil tempat duduk yng kosong lalu aku memesan minuman.

Sambil menunggu pesenan datang. Aku melihat ke sekekitar cafe. Banyak pengunjung cafe dari kalangan anak muda yang menghabiskan waktunya disini. Tempat ini cocok untuk bersantai atau sekedar menenangkan pikiran. Suasananya tidak begitu ramai. Hanya ada suara musik mellow yang terdengar.

Pesanan ku datang setelah menunggu lima menit. Aku menyeruput minuman orange jus yang digelas hingga sisa setengah.  Mata ku terbelakak melihat dari arah pintu masuk. Seorang lelaki memasuki cafe dengan seorang wanita cantik dan sexy. Aku tidak percaya apa yang aku lihat didepan mata ku.

Kenapa dada ku sakit dan sesak seperti ini. Aku tidak mungkin cemburu melihat Rizky dengan seorang wanita yang duduk disebelah nya. Aku menggelengkan kepala. Memastikan jika aku tidak cemburu. Dan cemburu tandanya cinta.

Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang