Rewind + Special Cho~

295 28 0
                                    

Na Eun tiba di kamar Myung Soo yang tidak terkunci dan langsung masuk. Myung Soo yang sedang duduk di tepian ranjang hanya diam seolah tak melihat kedatangannya.

"Still mad at me?" tanya Na Eun
Myung Soo masih diam seribu kata walau, mana mungkin aku bisa marah lebih lama dari ini padamu Na Eun, apa lagi setelah mendengar perkataan appa, bahkan bukan hanya aku yang dapat kau luluhkan, appa juga menunjukkan sisi lainnya setelah adanya kau di sini. Gumam Myung Soo

Masih dalam rangka membujuk Myung Soo yang marah, Na Eun tiba-tiba menghampiri namjanya itu dan duduk di sebelahnya.

"Kau ingat Myung? Saat pertama kali kita bertemu?" sambil mulai menyenderkan kepalanya di pundak namjanya itu.
"Aku membuatmu seolah tamuku agar kau bisa masuk ke club itu" jawab Myung Soo pelan
"Keunde, appa kau selalu seperti itu pada setiap yeoja yang tidak bisa masuk clubmu" tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul karena rasa penasaran.
"Sudah ku bilang, kau lah yang pertama" kencang Myung Soo membuat Na Eun sedikit terkejut
"Ia ia, dan kau sangat ahli melakukannya untuk kali pertama ya, bahkan mengambil ponselku untuk mendapatkan nomorku" terang Na Eun.
"Ehem, memangnya aku begitu?" tanya Myung Soo pura-pura lupa
"Kau" tinggi Na Eun
"Hehe, siapa suru kau begitu cantik sampai membuatku jadi penasaran?" lanjut Myung Soo.
"Jadi sekarang aku sudah tidak secantik dulu sehingga kau bisa-bisanya marah padaku?" tanya Na Eun
"Myung Soo-ya, mianhae" lanjut Na Eun
"Kau bahkan tahu chagi tidak ada yeoja lain selain dirimu bagiku" lanjut Myung Soo lalu mengecup yeojanya singkat.
"Jangan meminta maaf, karena akulah yang seharusnya meminta maaf, maaf karena aku terlalu kekanakan" kata Myung Soo
Na Eun membalas kecupan singkatnya.
"Tidak apa, agar kita lebih saling mengenal satu sama lain"

Namun ternyata ucapan indahnya itu disambut perkenalan lain dengan Myung Soo.
"Baiklah, sepertinya memang kita harus mengenal satu sama lain, lebih dalam" bisik Myung Soo lalu menempelkan bibirnya pada Na Eun

Tanpa sadar Na Eun pun terlena dengan kecupan Myung Soo yang semakin lama semakin dalam, Myung Soo merengkuh leher yeojanya dan Na Eun mengacak rambut Myung Soo sampai akhirnya Myung Soo menyudahi ciumannya itu dan mulai membuka kancing atas baju Na Eun lalu berbisik.

"Bagaimana kalau kita mulai berkenalan dari sekarang" lanjut Myung Soo menciumi yeojanya, namun saat kancing ke dua.
"Mianhae Myung, mungkin aku akan segera menjadi milikmu, tapi jika kau memang benar mencintai aku, bukan seperti ini caramu" kata Na Eun menyudahi ciumannya lalu kembali mengancing bajunya yang terbuka.
"Untuk malam ini, akan aku berikan hadiah yang lain untukmu, untuk hal yang kau inginkan tadi, kau harus bersabar ya, sampai aku benar menjadi milikmu" terang Na Eun.
"Maafkan aku Na Eun-ah aku tidak bermaksud me.."
"Ia, ku tahu Myung, mungkin pasangan di luar sana juga sudah biasa menjalani hubungan yang seperti itu, hanya saja aku ingin kau tahu, bahwa aku berbeda, dan kau harus menghormati keputusanku, arra?"
"Aku memang tidak pernah salah untuk memilih dirimu sebagai pendamping hidupku Na Eun-ah"
"Kalau begitu, turunlah ke bawah, bertingkahlah seperti Myung Soo yang baik yang selama ini aku kenal, dan saat kau menerima hadiah dariku, ucapkan juga terima kasih pada appa ya" terang Na Eun
"Memangnya apa sih yang akan kau berikan sampai harus melibatkam appa?" tanya Myung Soo
"Lihat saja nanti" senyum Na Eun.

--- --- ---

Ternyata sebelum appa masuk ke kamar Myung Soo, ia sempat menelepon Woo Hyun untuk bertemu.

"Woo Hyun-ah" panggil Myung Soo dari seberang telpon
"Kau rupanya, ada apa?" balik Woo Hyun
"Ani, aku hanya sedikit kesal, kau ada waktu?" tanya Myung
"Maaf L-ssi, sepertinya malam ini kau harus membereskan urusanmu sendiri" terang Woo Hyun
"Yak, sombong sekali kau" teriak Myung Soo
"Bukan seperti itu chingu-ya, besok adalah hari ulang tahun uri yeoja chingu, dan besok itu tinggal beberapa jam dari sekarang, dan .."
"Tut tut tut" telepon di putus oleh Myung Soo

Dasar anak chaebol, tidak bisa di tolak sedikit saja marah, gumam Woo Hyun.

Ternyata club Woo Hyun hari ini sengaja ia tutup dan entah kenapa ia membuka lantai 2 privatnya itu dan di design sedemikian rupa untuk merayakan ulang tahun yeojanya itu "Park Cho Rong".

"Bahkan kami tidak tahu pak, kalau anda bisa se romantis ini" kata pegawai club yang membantu mendesign club ini menjadi tempat candle light dinner bertabur bintang di langit yang langsung bisa kau lihat dengan mata telanjang, impian semua wanita bukan untuk diperlakukan namjanya seperti ini?

"Apakah romantis itu harus diumbar agar semua orang mengetahui? Cukup aku yang tahu dan dia yang merasa, bukan begitu?" jawab Woo Hyun singkat.

Jam menunjukkan pukul 11 malam, Woo Hyun sebelumnya sudah memberitahu Cho Rong bahwa ia akan menjemputnya pada pukul 11.

"Chagi, aku sudah di depan rumahmu, cepat keluar ya" kata Woo Hyun melalui sambungan telepon
"Ne"

Saat di perjalanan, Cho Rong bertanya.

"Sebenarnya kita mau kemana Woo Hyun-ah, kenapa harus malam-malam seperti ini?" tanya Cho Rong

Woo Hyun hanya diam hingga mobil berhenti di depan club.

"Aku sudah tahu, bahkan kau tidak punya tempat lain untuk mengajakku" terang Cho Rong

Anehnya Cho Rong tetap mengikuti langkah Woo Hyun sampai ke dalam club.

"Woo Hyun-ah, kau yang mendesign semua ini?" tanya Cho Rong
Yang hanya di jawab sebuah anggukan dengan Woo Hyun. Lalu Woo Hyun berjalan lagi sampai ke lantai 2 dan membuat Cho Rong melihat semua dekorasi indah tempat yang sangat romantis untuk menghabiskan malam berdua dengannya.

"Semua dekorasi ini, untukku?" tanya Cho Rong kembali
"Ia chagi, udah dulu ya kagumnya, kita makan dulu, udah laper nih" kata Woo Hyun yang selalu bisa membuat Cho Rong tersenyum.

"Menu makan malam hari ini tenderloin steak kesukaanmu dengan anggur merah yang sudah seumur kita, kau suka kan?" tanya Woo Hyun.

Lalu mereka makan bersama sampai waktu hampir menunjukkan pukul 12 malam. Tak lama kemudian, pelayang mengantarkan cup cakes berwarna pink dan di taruh di meja makan mereka.

"Ige mwoya?" kata Cho Rong
"Makanan penutup, kau suka cupcakes kan?" seru Woo Hyun

Saat Cho Rong memakan cup cakes itu tiba-tiba saja.

"Ah" teriak Cho Rong sambil mengeluarkan sesuatu yang keras yang tergigit olehnya saat memakan cup cakes itu.

Pas waktu menunjukkan pukul 12.01.

"Chagi, saengil chukkae, semoga kau selalu bahagia di sepanjang hidupmu, dan aku berharap, akulah laki-laki yang dapat terus membahagiakan dirimu, maukah kau menerimaku laki-laki yang tidak berguna ini menjadi pasanganmu?" jelas Woo Hyun sambil berlutut di hadapan Cho Rong.

"I do" jawab Cho Rong yang di sambut dengan Woo Hyun memasangkan cin-cin yang baru saja tergigit oleh dirinya.

Trouble [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang