Mengalah

370 32 0
                                    

"Dasar anak bodoh, yasudah, biar eomma yang bicara pada Na Eun, tunggu di luar saja sana" kata Myung Soo eomma karena melihat wajah Myung Soo yang tidak karuan.
"Ne eomma, gomawo" kata Myung Soo sambil melempar senyumnya dan mengecup lembut pipi eommanya.
"Dasar anak nakal, dibantu untuk merayu yeojanya saja, baru sayang sama eommanya" kata eomma saat Myung Soo sudah berangsur pergi.

Sementara itu Myung Soo eomma masuk ke ruang ganti pakaian untuk menjemput Na Eun dan berbicara padanya.

"Na Eun-ah" panggil Myung Soo eomma
"Geuge.." belum selesai Myung Soo eomma berbicara
"Eomma pasti ingin membicarakan mengenai gaun kan?" tebak Na Eun
"Mianhae Na Eun-ah, karena eomma yang tidak becus mendidiknya jadi kau harus mendengar kata seperti itu, kau tidak benar-benar membatalkan gaunnya kan? Pilihlah jika memang itu yang kau mau nak" kata Myung Soo eomma.
"Ani-ya eomma, aku juga sudah tahu kalau aku memilih gaun itu, Myung Soo juga tidak akan suka, aku hanya mengetes nya saja, aku sudah memilih gaun yang lainnya eomma, yang ku pakai sebelum gaun yang terakhir itu, kalau eomma ingat"
"Ah, yang warnanya sedikit pastel itu ya? Kau memang memiliki selera yang bagus nak, eomma juga menyukai yang itu, hanya saja eomma tidak berani berkomentar"
"Ne eomma, karena sejujurnya, aku cukup kesal ia tidak memperhatikanku, aku juga cukup terkejut dengan ucapannya, tapi aku tidak se emosional itu untuk membatalkan pemesanan gaun ini eomma" selesai Na Eun dengan senyumnya.
"Anak baik, tidak salah Myung Soo memilihmu" digenggamnya tangan Na Eun oleh Myung Soo eomma.
"Keunde, eomma.."
"Ne?"
"Boleh aku memelukmu?"
"Tentu sayang, keunde, gabjagi wae?"
"Nan, uri eomma bogoshippo" jujur Na Eun
"Anggap aku eomma mu ya nak" sambil memeluk Na Eun.
Tanpa sadar Na Eun menitikkan air matanya sambil membalas pelukan Myung Soo eomma.
"Uri ttal uljima" kata Myung Soo eomma sambil mengelus lembut kepala Na Eun.

Lalu kedua yeoja ini keluar dari butik.
Na Eun tanpa aba-aba langsung menaiki mobil tanpa menghiraukan Myung Soo yang menunggunya sedari tadi.

"Eomma, apa yang eomma katakan pada Na Eun, kenapa wajahnya sedih seperti itu, seperti habis menangis?" panik Myung Soo
"Eomma habis memarahinya, eomma bilang, kalau kau mau memilih baju tadi, batalkan saja pernikahanmu dengan Myung Soo" seru eomma
"Yak, eomma, sebenarnya aku ini anakmu bukan sih? Kenapa kau melakukan ini padaku?" Myung Soo kabut dan langsung membuka pintu mobil tempat Na Eun duduk.
Myung Soo eomma menutupi tawanya melihat tingkah anaknya itu.

"Na Eun-ah" panggil Myung Soo sambil berjongkok di samping Na Eun
"Wae?" jawab Na Eun ketus
"Aku tidak tahu bagaimana cara eomma menyampaikannya, ani, ini semua salahku, maafkan aku ya, eomma juga, Na Eun-ah, kalau memang gaun tadi yang kau inginkan, aku terima, kau cantik menggunakan itu, hanya.."
"Sedikit sexy dan kau tidak rela berbagi pemandangan dengan orang lain, itukan Myung? Aku sudah memesan gaun lain tanpa eomma menyuruhnya bahkan sebelum aku menunjukkan gaun sexy itu padamu" kata Na Eun tersenyum
"Daebak, bahkan isi pikiranku pun kau tahu? Keunde, bukankah eomma terlalu kasar menyuruhmu membatalkan pernikahan kita karena gaun? Lalu kenapa kau menunjukkan gaun yang sexy itu padaku, kau tau untung aku masih bisa menahan diri" seru Myung Soo
"Pabo-ya" jawab Na Eun tersenym
"Masih bisa bertanya kenapa aku seperti itu? kembalilah ke indramu dan jalankan mobil ini, masih banyak yang harus kita urus, kau tahu?"
"Aku tahu chagi-ya, tapi tadi aku benar-benar harus megontrol kantor, karena.."
"Walaupun itu aku?"
"Arrasso, geurigo mianhae, atas ucapanku tadi, aku.."
"Dwaess-eo"
"Kau masih mau memaafkan aku bukan" tanya Myung Soo sambil menundukkan wajahnya.
Na Eun meraih wajah Namjanya itu lalu mengecup singkat bibir tipis namjanya.
"Menurutmu?" lalu Na Eun kembali mengalihkan pandangannya ke jalan.
"Arrasso, gomawo chagi-ya geurigo, saranghae" Myung Soo menutup pintu mobil yang di duduki Na Eun dan segera kembali, memacu mobilnya.

Trouble [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang