My Room Mate

106 16 9
                                    

Pagi yang cerah, Daniel dan ayahnya sedang bersiap-siap menuju sekolah tempat Daniel mencari ilmu dan sebagai jalan alternatif mencari Guardian yang lain.

"Daniel apa kau sudah membawa semua barangmu?? ".

Suara Franz yang bertanya kedalam rumah kepada Daniel.
Dan menampakan seorang remaja dengan pakaian jaket berwarna biru yang membawa 2 koper kecil yang ia bawa dengan kedua tangannya dan tas pundak yang ia pakai.

"Sudah.. Baik aku siap".

Seraya Daniel tersenyum kepada ayahnya. Franz pun membalas senyum dan merapalkan mantra untuk berteleportasi. Daniel hanya menutup matanya karena silau cahaya dari lingkaran sihir teleportasi. Saat Daniel membuka mata mereka pun sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Yap ini lah Elementary Academy".

Seraya Franz menunjuk ke arah sekolah yang megah dengan 12 pilar yang mengelilingi 1 pilar tertinggi.

"Woww.. Ayah apa ini sekolahnya?? ".

"Ya.. 12 pilar itu mewakili 12 elemen yang ada. Dan pilar itu merupakan kelas dari tiap elemen. Dan asramanya ada di kiri pilar-pilar tersebut. Dan dikanan adalah fasilitas-fasilitas lainnya".

"Lalu pilar yang ditengah itu mewakili elemen apa?? ".

"Itu tidak mewakili elemen apapun. Itu adalah Main Pilar disana ada 12 patung Guardian terdahulu".

"Owh.. Eh iya. Ayah kira-kira aku akan sekamar dengan siapa ya..?? ".

"Entahlah yang jelas elemennya akan berbeda denganmu, dan ingat jangan lupakan misimu yang sebenarnya".

"Iya ayah".

"Baiklah ayo kita masuk".

"Ayo".

Franz dan Daniel pun memasuki sekolah tersebut. Dan saat Daniel masuk para siswi langsung teriak histeris melihat Daniel. Ia dia tampan.Daniel pun tidak menghiraukannya karena ia sudah terbiasa dengan hal ini.

Franz dan Daniel pergi kebagian Administrasi untuk mendaftar.
Sambil menunggu Daniel hanya duduk di kursi yang berada tidak jauh dari sana sambil memainkan ponselnya.

Tak lama kemudian Daniel pun mendapatkan nomor kamarnya.

"Daniel ini kunci dan nomor kamarmu, kau dapat nomor 8.Dan kau sekamar dengan seorang lelaki bernama Jeremy Belpois, ia berelemen api, jadi kau harus hati-hati ya".

"Owh, Ok terima kasih yah, kalau begitu aku kamarku dulu ya".

"Yasudah, beritahu ayah jika kau mendapatkan informasi. Baiklah ayah akan pulang selamat tinggal".

"Baiklah, dah ayah". Daniel hanya bisa melambaikan tangan kepada ayahnya yang kian menjauh dan bercahaya putih. Mungkin berteleportasi lagi.

"Ok baiklah.. Waktunya aku mencari kamarku". Seraya Daniel yang mengangkat koper yang ia bawa dari rumah. Namun karena ia tak melihat ke depan ia menabrak seorang gadis yang sedang lewat.

Bruk..

"Aduh.. Sakit kau tidak apa-apa??, aduh aku minta maaf ya namaku Daniel Hopper". Seraya mengulurkan tangannya.

"E-eh iya, aku Sisy Melorraine, salam kenal". Seraya gadis itu menarik tanganku. Ia adalah gadis dengan rambut berwarna merah marun yang dikuncir dua dengan pita warna hitam. Matanya juga berwarna merah marun. Ia memakai seragam sekolah yang berwarna putih dengan balutan warna pink dan dasi kupu-kupu berwarna pink. Rok dan sepatunya juga berwarna pink. Ia tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu pendek.

"Aduh maaf ya karena salahku, bukumu jadi berantakan".

"Tak apa ini juga tak sepenuhnya salah mu, aku juga salah, harusnya aku tidak terburu-buru".

"Tidak aku yang harusnya minta maaf". Daniel pun membantu Sisy merapikan bukunya. Dan saat merapikan buku-bukunya Daniel melihat seperti ada tanda Virgo di punggung tangan kanannya dan Daniel pun langsung kaget akan hal itu namun ia tak menanyakannya, ia pun melanjutkan merapikan bukunya. Dan rata-rata bukunya semua berasal dari elemen teknologi. Ya elemen yang bisa melakukan apapun dengan bantuan teknologi.

"Kau pengendali teknologi ya?? ".
"Ya aku pengendali teknologi, kalau kau pengendali elemen apa?? ".

"Aku air, owh iya kau punya Line, apa aku bisa minta ID mu".

"Owh tentu aku punya ID ku @SisyVirgio13".

"Owh Ok terima kasih ya".

Saat selesai membantunya Sisy pun pamit karena ia bilang ada hal penting yang harus ia kerjakan.

"Hmm jadi dia Guardian Virgonya ya, pantas saja aura nya kuat". Daniel pun kembali mengangkat kopernya dan pergi meninggalakan meja administrasi menuju asrama putra.

Daniel pun masuk dan mencari nomor kamarnya.

"6.. 7.. Aha ini dia 8".

Daniel pun membuka pintu dan mendapati seorang pemuda lelaki dengan rambut yang berwarna merah. Ia memakai kaos berwarna kuning dengan celana jeans yang panjang.

"Owh hai, perkenalkan aku Jeremy Belpois, aku pengendali api salam kenal".

"Owh hai aku Daniel Hopper, aku pengendali air, salam kenal juga".
"Tunggu jadi kau benar-benar dari keluarga Hopper?? ". Tanya Jeremy sambil mendekati Daniel yang baru datang.

"I-iya memang kenapa?? ". Jawabnya terbata-bata karena secara tiba-tiba ia diinterogasi.

"Yayy.. Akhirnya 1 misiku selesai". Jeremy mengankat tangannya ke udara dan bersemangat.

Daniel pun berfikir sejenak dan menyadari satu hal.

"Tunggu dulu jangan bilang kalau kau itu mengetahui bahwa aku ini seorang.. ".

"Yah aku tau, jadi tak ada lagi rahasia diantara kita. Aku ini Seorang Guardian Saggitarius".

"APA!!! ".

"Yah aku Saggitarius dan pasti kau Pisces iya kan?? ".

"Ya aku Pisces, tunggu dulu mengapa kau bisa tau kalau ayahku adalah seorang Guardian dengan mudah??, apa ayahmu yang memberitahumu?? ".

"Ya.. Ayahku bilang bahwa aku harus masih mencari Guardian yang lain dengan melihat tanda Zodiak di anggota tubuh mereka".

"Lalu kenapa kau tahu kalau aku ini Guardian tanpa melihat kakiku??, aku kan pakai celana panjang?? ".

"Yah dalam salah satu jurnal ayahku ada kata Hopper jadi yah.. Begitulah".

"Owh.. Baik aku mengerti jadi kita punya misi yang sama". Kata Daniel dengan semangat

"Ya bisa dibilang begitu, mau jalan-jalan aku lapar. Kita bisa sambil kekantin dan memberitahumu tentang sekolah ini".

"Boleh juga ini sudah hampir jam 12". Jawab Daniel sambil melihat jam tangannya.

Ia pun menaruh kopernya diatas kasurnya yang berwarna biru dan pergi keluar bersama Jeremy.

"Ya tak kusangka aku bisa bertemu dan akrab secepat ini".

"Ya aku juga".

Mereka berdua pun pergi meninggalkan gedung asrama dan berjalan ke berjalan kebelakang gedung pilar menuju kantin yang tidak telalu jauh dari sini.

"Jadi kapan kita akan sekolah?? ". Tanya Daniel sambil menunjuk gedung yang ada disamping kananya.

"Katanya sih besok tapi aku tidak tau".
Jeremy pun mengeluarkan ponselnya karena poselnya berbunyi.

"Halo.. Ya.. Hmm.. Ok.. Iya-iya..
Bye. ". Balas Jeremy sambil mematikan ponselnya.

"Siapa tadi??, Ayahmu?? ". Tanya Daniel kepada Jeremy.

"Ya.. Dia bilang semua sudah disini".

"Semua?? Apa maksudnya?? ".

"Para Guardian".

"TIDAK MUNGKIN!! ".

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

To be Continue

Constelation KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang