Our Teamwork

62 7 1
                                    


Daniel P.O.V

Hari demi hari terus berlalu. Sudah beberapa bulan lamanya sejak aku dan Nikki tinggal di asrama bawah tanah. Perkembangan kami meningkat drastis. Bahkan menurut para guru, jika diadakan ujian kami sudah bisa dikatakan lulus dalam ujian Herald. Namun untuk beberapa siswa seperti aku, Nikki, Aelita, Sisy, dan si Ice Prince, Kami bisa dikatakan sebagai Mage karena keistimewaan kami.

Pagi ini adalah tes terakhir, karena kami mulai kehabisan makanan dari pengendali alam. Kami terpaksa keluar dan melakukan perburuan. Namun bagi kami yang hampir setara dengan Mage, jadi kami perlu melakukannya.

"Bagi kalian yang mencapai tingkatan Mage, bisa ikut keluar dan berburu secara berkelompok. Jumlah kelompoknya ialah 5 orang. Dan bagi kalian Mage muda kalian akan dijadikan satu kelompok, dikarenakan kalian berjumlah 5 orang. Dan satu lagi perburuan akan dimulai sebentar lagi jadi bersiaplah". Jelas Mr. Kaito, guru pengendali bayangan. Setelah mendengar pengumuman, Para Mage pun bubar. Termasuk kami.

"Ya untunglah kita bisa sekelompok". Ujar Nikki

"Ya jadi kita tak perlu berkenalan lagi" Sambung Sisy sambil tersenyum.

"Ya memang tidak, kecuali kau". Balasku sambil menunjuk si Ice Prince. Ya aku bahkan tidak tau namanya dari awal.

"Panggil saja aku Will".Balasnya dengan sombong. Para gadis hanya tersenyum sementara aku Nikki masih terkejut dengan kata katanya.

"Sombong sekali dia". Bisik Nikki ke telinga ku. Aku hanya tersenyum pahit. Mungkin aku setuju dengannya. Dia memang agak congkak. Pantas saja ia dipanggil Ice Prince. Bukan hanya elemennya saja yang dingin, tetapi juga perkataannya.

"Baiklah kita akan berangkat sekarang juga. Owh iya satu hal lagi. Jangan sampai terpisah. Kalian harus saling bekerja sama. Karena musuh kita yang berada diluar sangatlah kuat. Jadi berhati-hatilah. Sekarang ayo kita keluar". Ucap Mr. Kaito

Mr. Kaito pun mengucapkan mantra. Tak lama kemudian kami seperti terangkat keatas. Lalu saat kami sudah diatas, munculah portal didepan kami.

Kami pun keluar lewat portal tersebut. Saat kami keluar, Mr. Kaito membagi kami sesuai kelompok. Kelompok kami bertugas berburu dan melakukan pengawasan disebelah timur. sementara yang lain pergi ke tempat yang lain. Dan para Mage pengendali Techno dan Shadow memantau di depan gerbang rahasia sambil merapal mantra dan menghilang.

Kami berlima pun bergegas ke arah timur untuk berburu. Tak lama kemudian kami melihat sekelompok rusa. Kami pun berpandangan satu sama lain dan mengangguk. Kami pun langsung menangkap rusa-rusa itu dengan cepat. Aku menangkap rusa rusa tersebut dengan bantuan Aelita dengan membekukan airku. Semetara Will ia bisa membekukan 5 ekor rusa dewasa sekaligus. Sisy bisa menangkapnya dengan menggunakan jaringan tekno nya. Nikki bisa menangkapnya dengan mudah dengan bayangan dan kecepatannya.

Setelah sudah cukup untuk perbekalan, Sisy melakukan scan pada rusa dan menaruhnya dalam storage digital. Ya dengan teknologi semua jadi lebih mudah.

Saat kami ingin kembali ke markas, tiba-tiba bumi bergetar. Kami pun melompat keatas pohon untuk bertengger. Tak lama kemudian beribu-ribu senjata tajam melintas ke arah kami. Dengan cepat kami menangkis semuanya dengan senjata kami. Senjata ku ialah trisula, senjata Nikki ialah sebuah belati, Milik Aelita adalah Kipas, Sedangkan Sisy menggunakan sebuah sarung tangan, Dan Will menggunakan katana.

"Wah... ternyata ada santapan disini". Ucap monster setengah manusia itu. Dengan cepat makhluk itu melompat ke arah kami. Kami pun menghindar secepat mungkin. Ternyata ia memiliki keahlian lain.

Constelation KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang