Masih inget ceritaku yang berjudul Girl Problems?
Ya. Story ini akan menceritakan sudut pandang Viona sebagai seorang psikopat kejam.Yang gak suka gore aneh aneh gak usah baca.
Vote aja gapapa :vHepi reading.
***Membunuh.
Itu hobiku sejak aku berada di Sekolah Dasar. Menebas kepalanya dengan kapak, menyayat kulitnya dengan rapi dan dalam hingga darahnya bercucuran perlahan, menusuknya dengan pisau berkali kali hingga puas, mencongkel bola matanya atau merobek mulut hingga ke pipinya.
Semua ini berawal saat dulu, aku tidak sengaja menusuk leher temanku dengan jarum jangka. Darah mengucur deras dari lehernya dan dia meninggal saat itu juga. Aku yang masih berseragam putih merah, bukannya takut atau panik karena telah membunuh temannya sendiri, aku malah tertawa senang dan ingin membunuhnya lagi. Percayalah, itu hanyalah pikiran polos seorang gadis kecil, tapi itu benar benar menguasai diriku hingga saat ini.
Oh ya, saking senangnya aku sampai lupa memperkenalkan nama. Namaku Viona Mareta. Panggil aku Viona.
Begitu melihat sahabatku meninggal, banyak pihak guru atau wali murid yang tidak mempercayai tragedi itu. Pasalnya, aku adalah murid pintar yang baik, pintar, ceria dan pastinya aku masih dibawah umur. Aku juga tidak terlihat sedih atau shock pasca kejadian, dan akhirnya polisi mengganggap itu hanyalah kecelakaan semata. Aku terbebas dari hukuman yang seharusnya aku dapatkan akibat membunuh seseorang.
Aku juga pernah mendorong temanku dari jembatan. Waktu itu kami mengobrol dipinggir jembatan. Hasrat membunuhku kembali muncul dan itu bagai candu buatku. Aku mendorong temanku dari jembatan, menuju sungai. Temanku terjatuh dan berteriak, aku hanya diam dan meninggalkannya begitu saja hingga dia meninggal. Di depan polisi, aku mengaku tidak tahu apa apa dan lagi lagi aku dibebaskan. Sungguh menyenangkan, aku ingin melakukannya lagi!
Sebulan sebelum UN, aku juga pernah membunuh seseorang. Bahkan jauh lebih kejam. Kali ini adalah anak tetanggaku sendiri, dia juga temanku. Suatu hari ditengah malam- tepatnya dihari ulangtahunnya, aku memanjat dinding rumahnya dan masuk kekamarnya melalui jendela.
"Selamat ulang tahun," ucapku sambil tersenyum.
"TERIMALAH KEJUTAN DARIKU!"
Dia sempat terkejut, tetapi aku buru buru mencekik lehernya hingga ia kehabisan napas. Setelah itu, aku menebas lehernya dengan kapak yang berada dipojok kamarnya. Ini percobaan pertamaku dan lehernya terpotong sempurna dengan sekali tebas. Mengagumkan! Aku mengambil cutter dan 'menghias' wajahnya. Aku menyobek mulutnya hingga ke telinga, dan aku menusuk matanya. Aku menyayat nyayat tubuhnya hingga darah mengucur begitu saja. Astaga, ini sangat menyenangkan! Aku tertawa girang saat turun meninggalkan jasadnya yang malang.
Pembunuhnya tak pernah ditemukan, karena tidak pernah ada jejak. Siapa yang akan percaya, seorang anak SD akan sengaja membunuh dengan sadis tanpa rasa takut? Tentu saja takkan pernah tertangkap, karena pelakunya adalah aku. Dan aku tak pernah gagal dalam menangkap mangsaku.
Mau tau perasaanku saat membunuh orang? Percayalah, itu sangat menyenangkan. Jeritan kesakitan mereka seperti sebuah melodi indah ditelingaku, darah yang mengucur seperti kebahagiaan terindah buatku. Tidak ada penyesalan. Tidak ada rasa bersalah. Tidak ada rasa sakit atau kasihan. Aku hanya bersenang senang, hanya sekedar bersenang senang. Itu hobi, bukan?
Siap jadi korban berikutnya?
***
Bersambung gaess :v
Gore gak? Sadis banget elah, apalagi kalo dibayangin :v
Yang belum baca Girl Problems,
Aku saranin baca dulu GP baru Psikopat.Salam Membunuh :)
NastarzF<3
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT
Mystery / Thriller[Rank 312 di #Thriller] Membunuh? Itu rahasiaku. Memutilasi tubuh menjadi dua belas bagian, menebas kepala dengan kapak dan mencekik leher korbanku hingga jatuh seperti bangkai tikus. ...Atau, menyayat tangan mereka, menikmati darah hingga tetes t...