Happy reading!:)
--------------------------------------------------
Boy, yang sedari tadi hanya mondar-mandir saja seperti setrikaan. Sehingga temennya yang lagi kumpul di rumahnya itu,bosan+kesal melihat ketidakjelasan boy yang seperti itu.
"Woi!ngapaiin si lo mondar-mandir gajelas," Jelas adam.
"Ha?siapa?gue?" Balas boy,dengan muka cengonya.
"Ck!iyalah,lo pikir adam ngomong gitu buat sapa emang?lu ini kadang-kadang suka gaje," Sahut ilham,teman boy yang memiliki wajah ganteng,setelah boy. Tetapi ia memiliki sikap yang sangat dingin,terkadang ngomong aja ngirit bat.
"Weh!tumben lo ngomong banyak?alhamdulillah,temen hamba sudah ada perubahan ywloh," Jawabnya dengan agak lebay. Memang benar yang dikatakan boy,tidak biasanya ilham menjawab pertanyaan dari teman-temannya dengan panjang. Dan baru inilah ia melontarkan kata-kata dengan di bilang cukup panjang.
"Ck! alay lo!" Ketusnya.
"Auu,emang lu ngapaiin sii? Dari tadi kerjaannya mondar-mandir bae," Sahut Naufal,teman boy yang memiliki mulut receh,bawel dan dia terkenal sebagai PLAYBOY akut di sekolahnya. Beda halnya dengan adam dan ilham, kalau adam cenderung pendiam,kadang kata-kata nya cocok buat dijadikan quotes, kalau ilham,bersifat dingin setelah ditinggalkan kekasihnya untuk selama-lamanya.
"Gue bingung!"
"Bingung ngapa?"
"Ck! Ni yaa,gue pen nembak divaa,tapi gue takut di tolak sama dia," Jawabnya dengan tidak semangat.
"Yaelah!udah pesimis duluan lo mah!coba aja dulu si." Sahut naufal.
"Hem,kira-kira gue bakal diterima ga yaa?" Mikirnya.
"Terima elah!,kalo ga diterima berarti itu NASIB! Wkwk," Jawab naupal dengan sengaja menekankan kata"nasib" nya itu serta di iringi dengan kekehannya.
"Sialan lo!" Ketus boy.
"Eh! Lo yakin mo nembak diva?" Adam pun angkat bicara.
"Iyaa lah!lo semua kan tau,kalo gue uda mendem rasa gue dari semenjak SMP,dan ampe SMA pun gue masih mendemnya," Jawab boy dengan mengingatkan temennya itu,tentang perasaannya kepada diva.
"Iyaa,tauu guee!maksud gue tuh,emang lu gaada yang aneh gitu?"
"Aneh? Maksudnya,aneh gimana?"
"Ck! Dasar gapeka! Selama ini tuh ada yang nungguiin lo juga,"
"Hahaha, apasi lo! Kalo ngomong suka ngaco! Sapa emangnya yang nungguiin gue selama ini Ha?! Yang ada gue yang nungguiin dia peka," Jawabnya dengan ketidak percayaannya.
"Ett! Batu banget dibilanginnya yak!" Kesal adam.
"Sapa si dam? emang sapa,ha?"
"Gladys Anatsya, Sahabat lo boy!" Jawab adam,mantap.
Hening
1
2
3
"Bwahahahahahahaha" Gelak tawa boy dan naufal pun pecah,kecuali si ilham. Dia memang jarang tawa:v
"Lahh? Diaa malah tawaa!" Sahut adam.
"Adam,adam,,aduh aduh sakit perut gua dam,haha gara-gara omongan lo tadi nih!gue jadi tawa ngakak." Sahut boy.
"Diih? Lagi juga ga ada yang nyuruh lu pada ketawa,lu bedua bae emang yang aneh!"
"Iyaiya, lagi juga gamungkin lah! Gladys suka sama gue,lucu lo." Balas boy.
"Serah lu dah! Emang lu gabisa liat apa ya?!,dari ekspresinya dia kalo lu misalkan lagi ngomongin diva," Jawab adam "Keliatan dari mukanya gladys, kalo dia itu kea nahan rasa cemburu atau apalah yang cewe rasaiin,kalo cowo yang ia suka ngomongin cewe laen di depannya." Lanjutnya.
"Alah! Kebnyakan baca quotes jadi gini
nih!" Jawab boy tidak percaya."Terserah lah ya! Intinya gua cuman mau bilang aja, Peka plus hargai,selagi masih ada dan sebelum dia bener-bener pergi. Gue gamao lagi liat sahabat gue seperti ilham dulu,setelah di tinggal Rania untuk selama-lamanya." Nasehat adam.
"Lo bisa liat contohnya! Ilham yang dulunya pecicilan,eh sekarang berubah jadi dingin setelah kepergian Rania. Dan gue gamao aja,hal itu terjadi lagi ama sahabat-sahabat gue," Lanjutnya.
Hening.
Tidak ada lagi yang berbicara,setelah adam melontarkan kata-kata itu.
"Ah! Masa iya gladys punya perasaan ke gue? Buktinya selama ini dia biasa-biasa aja ke gue. Pas gue minta temenin beli kado buat diva,dia juga ga nolak dan dia juga ga nunjukkin ekspresi apa-apaan tuh! Ah! Emang si Adam mah ngada-ngada bae dia mah! Kebanyak baca quotes jadi gitu tuh. Hadeuh! Sabodo ah,intinya besok gue kudu nembak diva! Lu pasti bisa boy! Dan pasti gaakan di tolak! Haha,"
-batin boy-
===
Taman belakang sekolah.
Disinilah boy berada,ia sedang menunggu seseorang yang ingin ia ajak bicara+pengen di tembak.
Boy sedari tadi kelihatan gugup,karena ia takut cintanya akan di tolak oleh seorang gadis yang sangat amat ia cintai dari SMP dulu. Yaa,gadis itu bernama diva alysya.
"Hay! Sorry lama,soalnya tadi ke kamar mandi dulu,hehe" Sahut gadis itu,yang tak lain dan tak bukan adalah, diva.
"E--h-hayy! Iy--yaa hhh,gapapa kok" Jawab boy gugup.
"Loh? Kenapa? Kok jadi gugup gini?" Heran diva.
"Haa? Ma-ssaa siih? Hehe,"
"Iyaa" Jawabnya singkat.
Hening
Tidak ada lagi yang bicara, karena boy juga gugup.
"Duh ilah! Sekarang apa ntar ya? Sekarang,ntar,ntar,sekarang? Alah! Udah lah langsung ae!" -batin boy-
"Div?" Panggil boy,sambil menatap diva yang ada di sampingnya.
"Iyaa?" Jawab diva,yang juga sedang menatap boy.
"Emm,," dehemnya yang tidak jelas.
"Kenapa?"
"E--lo maa--uu gaa, jadd--ii,"
"Jadi apaa?"
"Jadii pacar gue?" Yaps! Sahutnya tepat sasaran.
"Ha?!pacarr?" Kaget diva.
"Iyyaa,soalnya gue udah lama suka sama lo,udah dari SMP perasaan gue ke lo gue pendem. Gue sengaja ngaa gue lontarkan langsung ke elo. Karena gue nunggu waktu yang tepat! Dan menurut gue,ini adalah waktu yang tepat," Jelas boy.
"Emm,, guee," Bingung diva.
"Guee apa?" Sahut boy tak sabar menunggu jawaban dari diva.
"Gueee......"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y
Teen FictionSeorang gadis yang telah menaruh hatinya kepada seorang sahabat laki-lakinya itu. Tetapi ? Ia mesti memperjuangkan cintanya sendiri. Mau tau kelanjutannya? Silahkan baca:)) mohon vote&comment nya🙏 Happy reading! :)