07

25 2 4
                                    

***

Vote nya jan lupa ya.

====================================

06:00 PM.

Gladys,baru saja selesai mandi. Karena sepulang sekolah tadi,ia sangat merasa tubuhnya sangat lengket dan bau keringat. Akhirnya ia putuskan saja untuk membersihkan tubuhnya dari segala bau keringat dan lainnya.

Tok..tok..tok

Terdengar bunyi ketukan dari luar pintu kamar gladys.

Gladys yang mendengar suara itu,langsung berjalan mendekati pintu dan membukanya.

Terlihat seorang wanita paruh baya,yang sedang berdiri di hadapan gladys. Yang sambil memberikan senyuman hangatnya kepada gladys.

"Udah,selesai kamu nak?mandinya?" Ujarnya dengan lembut.

"Udah ko mah," Jawab gladys dengan senyumannya.

"Turun yu,udah di tunggu sama papah di meja makan,mamah juga udah siapin makanan kesukaan kamu," Ujarnya.

"Oke deh,yuk mah! Gladys juga udah laper,hehe." Jawab gladys,dengan kekehannya.

"Kamu ini yaa,"

Gladys dan mamahnya pun sekarang sudah berada di meja makan. Benar kata mamahnya,kalau papahnya sudah ada di meja makan duluan dan menunggu gladys untuk turun dan makan bersama.

Suasana di ruang makan itu pun hening,cuman ada bunyi dentingan sendok dan garpu saja.

15 menit kemudian.

"Diss," Panggil papahnya,setelah makan malampun selesai.

"Iyaa,kenapa pah?" Jawab gladys dengan sopan.

"Gimana,sekolah kamu sayang?" Ujarnya dengan perhatiannya yang lembut.

"Alhamdulillah,lancar pahh,gladys juga bisaa mengikuti semua pelajaran dengan baik," Ucapnya dengan senyumnya.

"Baguss,pinterr anak papah," Jawab papahnya sambil mengusap-ngusap rambut anak perempuan satu-satunya itu.

"Iyaa dongg,siapa duluu papahnya!"

"Papah ROY! Gitu lohh! Hahahaha" Jawab papahnya dengan tawanya.

"Haha," Gladys pun,ikut tertawa juga.

***

Sehabis mengobrol dengan papahnya tadi,akhirnya gladys memutuskan untuk ke kamarnya. Karena ia sudah mengantuk. Karena hari ini sangat melelahkan baginya.

Tetapi,saat ia ingin merebahkan tubuhnya di kasurnya itu. Tiba-tiba ponsel nya pun bunyi,

Drtt..drrtt

Layarnya,menampilkan poto profil WA boy. Yaa,yang menelpon gladys itu,boy.

Sebenarnya,gladys tidak ingin mengangkat telpon dari boy. Karena ia masih merasakan rasa sakit hatinya itu. Tapi,mau tidak mau,ia mengangkat telpon dari boy juga. Siapa tau penting,pikirnya.

"Iyaa,kenapa boy?" Jawab gladys.

"Alhamdulillah,akhirnya di jawab," Ujar boy di sebrang sana.

"Iyaa,adaa apaa? Tumben nelpon?"

"Lo tuh,dari tadi kemana sii? Di kolaan gue nyari nyari lo,tapi batang idung lo kaga keliatan juga!" Ujar boy,dengan kesal.

"Apasi boy,dari tadii gue di kolaa ada ko." Ujar gladys.

"Ck! Tau ah." kesal boy,

"Ngambek niih,ceritanyaa?" Ledek gladys.

"Tauu." Ujar boy,cuek.

"Diih? Yaudah,kalo ngambek,gue tutup aja deh telp____

"Eeh! Jangann! Iya iya ga ngambek lagii niih," Potong boy secepatnya.

"Hem,yaudah,ada apaa telpon guaa? Gc,gue mao tidur. Udah ngantuk,"

"Yaelah,bentaran doang.. jangan tidur dulu yak,pliss..yak..yakk" Paksa boy.

"Ho'oh"

"Gue di terimaa sama diva diss! Seneng banget guee sumpah! Gue tau gue lebay, tapi ini beneran,asli,ga KW. Guee seneng bangett sekarang diva udahh jadii pacar guee,"

"Awalnya gue ga nyangka kalo dia tuh,bakal nerima guee," "teruss niih yaa,tadi gue jalan dis sama dia,tawa-tawa bareng,pokonya gue bahagiaa batt deh."

Gladys pun,hanya diam mendengarkan ucapan boy barusan. Lagi-lagi ia harus mersakan sakit lagi di hatinya.

"Diss?" Ucap boy,karena sedari tadi ia merasa di kacangin.

"Eh, iyyaa?apaa boy?" Jawab gladys,akhirnya.

"Lo,kenapaa siih? Gue telpon diem diem aja,ga kaya biasanya,"

"Haa?enggaa ehm___ eh,terus lo bahagia bat ya pasti,bisa jadi pacarnya diva?"

"Weh,iyaa laah,sampai kapan pun,diva gada yang menggantikan di hati gua. Anjrott," Ujarnya dengan bahasa anjrotnya.

"Anjayy,selamat deh ya kalo gitu,semoga langgeng,hehe, PJ jan lupa lahh," Ucap gladys,dengan menahan rasa sakit di hatinya.

"Tenangg! Apa aja,tar gue beliin buat lo."

"Haha,iyaiya"

"Eh dis,udah dulu yak, gue mao nelpon diva,hehe"

"Ohh,yaudah iyaa,"

"Okee,bye"

"Byee."

Boy pun,memutuskan sambungan telponnya.

Gladys pun,bangun dari duduk nya dan menuju meja belajarnya.

Gladys pun,membuka laci meja belajarnya dan mulai mengambil buku diary nya itu.

Gladys pun,membuka buku itu setelah sekian lama ia tidak menulis curahan hatinya pada buku itu.

   "22:00 p.m"

Jika tuhan maunya kita tidak bersama,maka akan berpisah juga.

Jadi aku mohon. Jangan ratapi ini sebagai sebuah duka.

Tapi,ambillah hikmah agar suatu saat kita bisa mersakan suka.

Gladys.antsy:)



B O YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang