08

23 2 1
                                    

🍁🍁🍁

Happy reading.

=====

Votenya jan lupaa:)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di sebuah kafe,terdapat dua pasangan yang sedang berbahagia.

Pasangan itu ia lah,BOY & Diva.
Pasangan yang baru saja kemarin jadian itu. Tampak terlihat berbahagia sekali.

"Div," Panggil boy.

"Iyaa? Kenapa boy?" Jawab diva.

"Besok kan hari weekend,kita jalan-jalan kek yu? Aku bete di rumah teruss." Keluh boy.

"Hem..boleh tuh. Idee bagus,aku juga bete di rumah," Ujar diva.

"Nahh,okee. Besok kamu mau kemana? Nonton? Apa mau kemana?" Tawar boy,kepada diva.

"Hmm..keanya nonton asikk deh boy!"

"Okee,siip."

Hening.

Tidak ada lagi,yang berbicara.

Hingga 5 menit pun. Akhirnya diva membuka pembicaraan lagi.

"Boy?" Panggil diva.

"Iyaa?" Sahut boy,sambil menatap kedua bola mata diva. Dan tersenyum

"Aku boleh nanya gaa?" Ucap diva,taku-takut.

"Haha,kamu tuh apasi? Yaa boleh laa,mau nanya apa emang nya,hm?" Tawa boy,karena kekonyolan pertanyaanya diva barusan.

"Kamu,sama gladys ada hubungan apasi? Ko deket banget kayanya." Akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutnya diva. Karena dari tadi,ia sangat penasaran dengan jawaban pertannyaannya itu.

"Temen." Singkat boy

"Serius dong boy!" Kesal diva.

"Iyaa,aku serius. Aku tuh sama dia,dari SMP emang udah temenan lama. Bisa dibilang sahabat deket gitu lah." Jelas boy.

"Koo,kayannya deket banget?" Penasaran diva.

"Ck! Kamu cemburu yaa? Kan udah aku bilang,kalo aku sama gladys itu cuman sahabatan ajaa. Aku sama dia,juga ga ada rasa. Paling cuman rasa,sekedar temen doang. Gak lebih." Ujar boy.

"Kalo misalkan dia,yang punya perasaan ke kamu gimana?"

"Ah! Masaa siih? Ga mungkin laah,"

"Bagaimana,kalo itu mungkin?"

"Ck! Ga mungkiin,dia aja kalo sama aku aja biasa-biasa aja, ya kan?

"Mungkin aja,kamu selama ini gapernah peka. Dan kamu juga dulu,kalau lagi sama aku,kaya keliatan biasa-biasa aja,kaya ga ada rasa gitu ke aku. Tapi ternyata kamu tiba-tiba nembak aku dan nyataiin perasaan kamu,selama ini ke aku."

"Mungkin,gladys juga begitu?"

Ko,diva tiba-tiba bilang gitu yak. Gaje amat dah! Lagi juga,ga mungkin lah gladys punya perasaan ke gue.

-batin boy-

*

**


Di ruang tengah(keluarga),disinilah gladys berada.

Di ruangan itu,terdapat,papah gladys,mamahnya dan juga gladys.

"Diss?" Panggil papahnya.

"Iyaa pah?" Jawab gladys,sopan.

"Kamu sudah kelas 12 kan,sekarang? Dan dikit lagi kamu sudah mau lulus."

"Iyaa pah,emangnya kenapa yaa pah?"

"Papah,dari dulu punya niat. Dan ingin sekali kamu kuliah di luar negeri nak. Apa kamu setuju?" Ucap Papahnya. Langsung to the point.

Gladys pun,yang mendengar kata-kata papahnya barusan itu. Langsung diam,dan tidak menjawab pertanyaan dari papahnya itu.

"Okee. Mungkin papah,kasih tau ini dadakan,dan membuat kamu bingung harus jawab apa,"

"Tenang diss,papah kasih kamu kesempatan. Untuk menjawab pertanyaan papah barusan itu. Apa kamu setuju dengan ucapan papah tadi,apa kamu ___

"Gladys,pikir-pikir dulu pah." Potong gladys.

"Okee,tapi papah gamaksa juga nak,kalo misalkan kamu gabisa atau keberatan,papah juga gamaksa ko nak." Ucap papahnya sambil tersenyum.

Setelah mengatakan kata-kata itu,papahnya pun langsung meninggalkan  ruang tengah dan menuju ke kamar.

Gladys pun,sekarang bingung dan hanya bisa melamun.

"Dis,mamah ke kamar dulu yaa,mau nyusulin papah." Ujar mamahnya,yang berhasil mebuyarkan lamunan gladys barusan itu.

"Ha?,oohh iyaa iyaa mah," Jawab gladys,kikuk.

"Soal yang tadi,gausah terlalu dipikirkan dis. Kalo kamu keberatan dengan keputusan papah tadi,seenganya kamu bisa menolaknya. Insha allah, papah ga kecewa," Nasehat mamahnya.

"Okee mah,"

Setelah itu,mamah nya meninggalkan gladys,sendirian di ruang tengah.

Tbc...

B O YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang