Part 1. Pertama Bertemu

226 8 0
                                    

Agustus 2002

Lolita siap berangkat, jam di dinding menunjukkan pukul 06.00.

"Sarapan dulu Ta!" Tegur ibunya.

"Ngga keburu mak, jam setengah tujuh truk yang angkut rombongan bakal lewat." Lolita mengikat kencang tali sepatunya dan mengangkat tas ke punggungnya.

"Nanti kalau berhenti sempatkan makan ya Ta!"

"Iya mak. Assalamu'alaikum." Lolita pun berangkat menuju jalan raya menunggu truk angkutan rombongan.

Lolita akan mengikuti ekspedisi Merah Putih di Pegunungan Meratus. Lolita mengikuti ekstrakulikuler Pecinta Alam di Sekolahnya. Saat ini Lolita duduk di bangku kelas dua SMA.

Truk pengangkut rombongan sudah datang, ada dua buah truk. Lolita pun masuk ke dalam bak salah satu truk.

Di ekspedisi ini yang dari SMA hanya Lolita dan ketiga temannya, Ratih, Dani, dan Bimbim.

Perjalanan menuju gunung Meratus lumayan jauh. Truk mampir di warung. Seluruh peserta turun untuk makan. Tapi Lolita tidak juga makan.

"Kamu ngga makan Ta?" Tanya Ratih.

"Ngga Tih, aku minum saja." Jawab Lolita.

Setelah menempuh perjalanan selama enam jam akhirnya mereka sampai. Mereka dipersilakan memasuki Balai untuk tempat beristirahat. Ada lebih dari seratus orang yang mengikuti ekspedisi ini. Mereka dari berbagai Universitas di Kalimantan Selatan bahkan dari luar Kalimantan Selatan.

Lolita nampak lemas dan pucat. Perutnya mulai terasa melilit-lilit. Maghnya kambuh. Ya, dari pagi dia tidak makan.

"Kamu kenapa Ta?" Tanya Ratih.

"Maghku kambuh Tih." Lolita memegang perutnya.

"Mukamu pucet banget Ta. Kamu bawa obat ngga?" Lolita menggeleng. "Bentar ya, aku suruh Dani dan Bimbim cari obat."

"Kenapa?" Seorang mahasiswa mendekati mereka.

"Temanku sakit Kak." Jawab Ratih.

"Sakit apa?"

"Maghnya kambuh."

"Ada obat ngga?"

"Ngga ada Kak, ini mau cari obat dulu."

"Biar kakak aja yang belikan." Mahasiswa itu berlalu setelah diberitahu obat apa yang biasa dimakan Lolita.

Tidak lama kemudian dia datang membawa obat, pisang goreng dan teh hangat untuk Lolita.

"Kak, ini cuma Lolita aja ya yang dibelikan?" Protes Ratih.

"Maaf cuma dapat dua. Ini juga rebutan sama yang lain ngambilnya."

Lolita memakan Pisang goreng itu kemudian memakan obatnya. "Terima kasih ya Kak." Ucap Lolita sambil menatap wajah mahasiswa itu, dan Lolita seperti tersihir melihatnya. Matanya tak berkedip. Dia tidak menyangka dari tadi dia menyia-nyiakan pemandangan indah ini.

"Hei, kok melongo?" Tanya mahasiswa itu. Lolita langsung tersadar. Kemudian sembunyi dibalik sleeping bag. "Sudah enakan belum?"

"Iya." Jawab Lolita singkat.

"Nanti kalau ada apa-apa bilang aja ya ke kakak. Kakak dititipin kalian dari guru kalian."

"Siap Kak." Jawab Ratih. Mahasiswa itu pun berlalu. Lolita mengintip dari balik sleeping bag.

"Kok ngga bilang kalau kakak itu kece banget?" Bisik Lolita ke Ratih.

"Tadi kamu diem aja waktu disamperin, aku pikir gara-gara sakit matamu siwer, eh ternyata, hahahaa..." Ledek Ratih.

"Bukan siwer, tapi tadi aku kan kesakitan jadi ngga minat buat ngeliat siapa yang nyamperin. Nama kakak itu siapa?"

"Ngga liat kamu nama dibajunya?"

"Ngga merhatiin Ratih, aku fokus sama wajah kecenya saja Ratih." Gemes Lolita.

"Dasar!!! MARIO, inget tuh namanya bener-bener. Kamu kan pelupa kalau nama orang."

"Tau aja kamu Tih, heehehe..." Lolita cengengesan.

Bayangin aja Mario itu tampangnya seperti ini :

Tiba-tiba Dani datang dan langsung memasukkan kakinya ke dalam sleeping bag yang dipakai Lolita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiba-tiba Dani datang dan langsung memasukkan kakinya ke dalam sleeping bag yang dipakai Lolita.

"Eh Dani, ngapain kamu main masuk aja?" Kesal Lolita sambil mendorong Dani. Dari kejauhan Mario memperhatikan mereka.

"Dingin tau." Cuek Dani dan tak mau beranjak.

"Malu-maluin ah kamu Dan, di sini kan banyak orang." Protes Lolita.

"Apa? Kamu pikir aku mau mesum?"

"Kamu kan punya sleeping bag sendiri."

"Hei Dani, Lolita itu lagi sakit, ngapain kamu gangguin dia?" Tanya Ratih.

Bimbim datang dan menarik Dani keluar dari sleeping bag Lolita. "Ayo keluar!!! ganggu orang aja kamu ini Dan." akhirnya Dani keluar.

*****

Hari kedua, mulai banyak mahasiswa-mahasiswa yang dekat-dekat dengan Lolita. Mulai dari mengajak kenalan sampai mengajak bercanda. Dari seberang Mario terus memperhatikan Lolita.

"Ta, Kak Mario merhatiin kamu terus tuh." Ucap Ratih.

"Masa sih?" Lolita melihat ke arah Mario, mereka pun beradu pandang. Mario tersenyum, Lolita langsung meleleh. "Tih, tolong pegangin aku, aku ngga kuat mau pingsan."

"Ah, lebay lu."

Mario berjalan ke arah Lolita."Istirahat sana kalian, besok pagi-pagi kita mendaki gunung, perlu tenaga ekstra, jangan ikut-ikutan mereka!" Tegur Mario.

"Belum ngantuk Kak." Jawab Ratih.

"Trus mau dinina bobokan?"

"Mau Kak, mau Kak." Jawab Lolita penuh semangat.

"Hahaha... Sudah sana masuk dalam sleeping bag dan jangan keluar sebelum besok subuh, ayo buruan!!!" Perintah Mario.

*****

Coretan lama Author

Maaf kalau kurang greget.
Mohon vomennya ya
Happy reading

Centeng Cinta (Tamat di Youtube : Mitha MDN Channel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang