Part 7. Mencoba Memulai

48 3 0
                                    

Pulang sekolah Lolita dan Ratih menuju Universitas Lambung Mangkurat. Mereka mengunjungi sekre mapala yang membimbing pecinta alam di sekolah mereka. Niat hati Lolita ingin bertemu Mario dan mengucapkan terima kasih.

"Hayo, cari kak Mario ya?" Goda Gunawan

"Bang Gun apa an sih. Kan sudah biasa kami ke sini." Jawab Lolita.

"Tapi kali ini Bang Gun mencium yang ngga biasa, hayo ngaku!"

"Udah lah Bang jangan dibahas!" Pinta Lolita.

"Oh iya, Oktober kita ngadain perkemahan seKal-Sel, kalian ikut ya nanti."

"Itu maksudnya gimana Bang? Kaya Pramuka?" Tanya Lolita.

"Ngga kok. Tenda kita yang sediakan. Makan kita yang sediakan. Pokoknya enak. Kalian cukup ngikutin pelatihannya aja."

"Yang jadi peserta siapa aja Bang?" Tanya Ratih.

"Ini khusus untuk pelajar SMA. Jadi yang di undang nanti seluruh pelajar SMA yang ada di Kal-Sel. Masing-masing sekolah diminta mengirim maksimal tiga orang peserta."

"Kak Mario ikut ngga Bang?" Tanya Ratih.

"Apaan sih?" Lolita melotot ke arah Ratih.

"Ya iya lah, dia kan panitia."

"Oh... Ini ya anak SMA yang kecentilan sama Mario?" Seorang cewek anggota mapala tiba-tiba nyeletuk. Lolita dan Ratih baru pertama kali melihatnya.

"Jangan ngomong gitu Yen!" Pinta Gunawan.

Yeni namanya. Dia satu angkatan dengan Mario. Dia melangkah mendekati Lolita dan Ratih. "Adek ingusan, kalau kak Mario baek-baek ama kalian jangan ke ge-eran ya! Kak Mario itu play boy. Di Kampus ini banyak cewek-cewek yang dibuatnya patah hati."

"Jangan didengerin ucapan Yeni!" Ucap Gunawan.

"Kita pamit pulang aja Bang. Permisi!" Lolita dan Ratih keluar ruangan Sekre. Dia berpapasan dengan Mario. Tapi Lolita hanya menatap Mario sebentar kemudian berlalu tanpa sepatah kata.

"Hei, mau kemana?" Tanya Mario.

"Pulang Kak." Jawab Ratih menghentikan langkahnya.

"Kenapa lagi itu temenmu?"

"Ngambek gara-gara Kakak."

"Kok gara-gara aku? Aku kan baru nyampe." Mario bingung.

"Tanya tuh sama Bang Gun. Aku mau nyusul Lolita dulu Kak, ntar dia hilang lagi." Ratih berlalu meninggalkan Mario.

Mario masuk ke dalam Sekre. "Bang Gun, itu Lolita kenapa?"

"Si Yeni tuh bikin masalah."

"Yeni ngapain?"

"Biasa ngga mau nambah saingan."

Mario langsung mendekati Yeni. "Kamu bilang apa ke Lolita?"

"Oh, namanya Lolita. Kenapa? Masalah?"

"Kamu apa-apaan sih Yen. Berapa kali aku sudah bilang ke kamu, aku ngga mau menjalin hubungan sama kamu. Jadi tolong jangan ganggu hubunganku sama cewek lain?"

"Aku ngga nyangka selera kamu bocah ingusan yang bau kencur dan kekanak-kanakn seperti itu."

"Yang kekanak-kanakan itu kamu!" Mario menunjuk muka Yeni dengan telunjuknya. Mario sangat marah.

"Sabar Yo!" Gun menengahi. "Memangnya kamu ada hati ya Yo sama Lolita?"

"Iya Bang."

"Hah?" Gun kaget. "Bukannya kamu baru ketemu sama dia? Setauku kamu bukan tipe yang mudah jatuh hati. Yang ada juga matahin hati cewek-cewek."

"Sebenarnya aku sudah lama memperhatikan dia setiap dia ke sini. Tapi aku mencoba menahan untuk kenalan sama dia. Dan sekarang aku sedang mencoba mulai mendekatinya."

"Hahahaha... Pantes tiap Lolita ke sini kamu langsung pergi."

Lolita menangis sepanjang jalan. Hatinya hancur mendengar ucapan Yeni. "Aku salah Tih. Aku terlalu ge-er."

"Ya sudah lah Ta. Wajar saja cowok se keren kak Mario banyak ceweknya. Ah kenapa aku terlalu lugu ngga mikir ke sana. Udah lupain aja dia. Ngga usah diinget-inget lagi. Aku juga jadi kesal. Karena aku pikir dia suka sama kamu."

*****
Mario menunggu di depan sekre sispala sekolah Lolita. Dia menunggui Lolita. Tapi yang dia temui hanya Ratih.

"Kak Mario ngapain di sini?" Tanya Ratih bingung.

"Lolita mana?"

"Sakit." Jawab Ratih singkat.

"Sakit apa?"

"Magh."

"Kok kamu jawabnya pendek-pendek? Anterin aku ke rumahnya bisa?"

"Aku sibuk Kak, aku ada les. Aku buru-buru. Dia sakit gara-gara kakak, sampai ngga nafsu makan."

"Tapi aku..."

"TET... TET..." Bunyi klakson motor Wawan kekasih Ratih.

"Aku pulang dulu Kak." Ratih langsung naik motor Wawan dan meninggalkan Mario.

"Sekarang dia sakit gara-gara aku." Gumam Mario.

*****

Centeng Cinta (Tamat di Youtube : Mitha MDN Channel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang