Hidup seperti Larry

Netizen

Hari ini hari jumat tanggal 2 maret 2018 ketika gue nulis tulisan ini ke kalian.

kenapa gue kasi tau ? ya biar gak nanya.
Lah emang ada yang nanya ?
ada..
siapa ?
ya kalian ini netizen barusan.

kok gak jelas sih ?

emang semua harus dijelasin kayak kisah cinta dilan dan milea ?

dasar NETIZEN!

itu baru salah satu contoh dari seekor netizen yang selalu minta penjelasan akan setiap hal yang terjadi di bumi yang datar ini.

*(netizen: bahasa zaman sekarang yang orang pake buat menyatakan sekumpulan manusia manusia pecinta nasi goreng dalam berpendapat)

Netizen memang identik diartikan sebagai suara dari sebagaian besar masyarakat yang ada di negara maritim ini.

Pekerjaan seorang netizen biasanya adalah mengomentari apa yang dilakukan oleh orang orang terkenal, bahkan termasuk tokoh fiksi.

tokoh fiksi ? siapa ? sebut saja DORA

kalau kamu tau siapa Dora maka masa kecilmu penuh dengan peta. setidaknya penuh dengan aksi aksi memaki-maki TV rumah kamu, cuma karena kesel liat tingkah bocah cewek ini nanya terus hal yang gak penting.

back to topic

Netizen pada hakikat nya memiliki 2 pasal.

pasal 1 : Netizen selalu benar
pasal 2 : Kalau netizen salah kembali ke ...

isi sendiri kalian pasti sudah paham.

gak paham ? LEMAH!

Tapi pertanyaan yang muncul dibenak gue adalah, apakah gue termasuk dalam golongon yang disebut Netizen ?

hmmm ??

gue mulai bertanya kepada diri gue sendiri.. apakah gue termasuk kriteria seorang netizen seperti dibawah ini :

1. Selalu mengomentari suatu kejadian bahkan yang gak penting sekalipun
contohnya: Ayu ting ting beli mobil baru.

2. selalu merasa benar dengan pendapatnya. contohnya bumi itu bulat yang bilang datar berarti idiot. (nah loh lo juga ya ? dasar netizen!)

3. Seorang yang menggantikan posisi orang tua kita dengan jalan mengatur seluruh kehidupan orang lain yang harus sesuai dengan apa yang dipandang baik.

poin ketiga ini bener bener bikin gue geli!

kenapa ?

karena pas gue nulis itu, gue lagi digelitikin sama ubur ubur. GELI.

tapi gue yakin kalian pun merasa geli.

soalnya gue taruh ubur ubur dibawah kaki lo sekarang.

coba cek dulu, seriusan.

udah ?

pasti belum kan ? CEK GUE SERIUS.

ada ubur ubur nya ?

gak ada ? yaiyalah, yang ada kaki lo yang item bau kan ?

habis nginjek tai lo ya ? cuci kaki sana!

intinya, berdasarkan kriteria yang gue sebutin tadi gue ngerasa memang setiap kita punya bibit menjadi seorang netizen netizen yang menyebalkan atau bisa juga jadi korban dari netizen yang menyebalkan.

hal ini mendesak gue untuk mendirikan BPNI (badan persatuan netizen indonesia) supaya bisa membenahi citra dari Netizen agar tidak terus tercoreng oleh segelintir netizen amatir yang baru belajar.

loh kok belajar ?? iya emang.

lo pikir jadi netizen gampang ? nggak bos.

lo harus korbanin waktu buat mencari hal hal untuk dikomentarin, sekalipun gak penting. contohnya ya seperti itu tadi.

"ayu ting ting beli mobil baru"

nah, sebagai seorang netizen profesional lo harus segera mencari hal negatif apa yg bisa lo ambil sebagai bahan dasar untuk membuat sebuah aura aura panas didalam kolom komentar.

contoh komentar netizen pemula:
ah sombong banget beli mobil baru aja pamer.

contoh komentar netizen tingkat expert:
beli mobil baru ? pasti duit dari selingkuhannya tu! si ****

nah kalian bisa liat perbedaan komentar tersebut, berdasarkan hal itu gue bisa menyimpulkan bahwa untuk menjadi netizen yang expert kalian harus berpikir lebih dalam dari pada sumur belakang rumah lo, (kalo gak ada sumur ya minimal sepiteng deh) untuk dapat memberikan komentar yang lebih pedas dan lebih ganas dibanding netizen netizen pemula yang noob

jadi intinya ?

ya intinya itu!

dasar netizen suka nanya!