7

5K 202 4
                                    

Beberapa orang bisa dengan mudahnya menyembunyikan luka. Namun yang sebenarnya, luka tak akan menyakitkan jika kita mau membaginya.
*****

Malvin dan Vanya mulai memasuki kediaman Kakek Marlo. Mereka berjalan bersama menuju ruang keluarga didampingi salah satu pelayan dirumah tersebut. Ketika sudah berada diruang keluarga, disana sudah ada Kakek Marlo yang sesang duduk menanti keduanya.

"Permisi Tuan. Tuan Malvin sudah ada disini" ucap pelayan tersebut memberitahu.

"Iya. Tolong siapkan makan malam untuk kami" perintah Kakek Marlo kepada pelayan tersebut.
Kakek Marlo pun kini menoleh kearah Malvin dan Vanya, dia terkejut ketika mendapati sosok Vanya yang barada disebelah Cucu kesayangannya itu.
"Vanya?" ucapnya diakhiri senyum.

"Selamat Sore Kakek" balas Vanya.

"Jadi kamu calon Cucu menantu saya?" goda Kakek Marlo pada keduanya.

Vanya hanya tersipu malu lalu berjalan menghampiri Kakek Marlo dan mencium tangannya. Sedangkan Malvin hanya menunjukkan ekspresi datarnya dan mengambil duduk disebelah Kakek Marlo.

"Kenapa kamu tidak bilang jika gadis pilihanmu adalah Vanya? Waktu itu Kakek juga bertanya padamu, apakah kamu tertarik padanya. Namun kamu tak menjawabnya, dan sekarang kamu sendiri yang membawanya kesini" jelas Kakek Marlo sambil menatap Malvin.

"Tidak perlu membahas itu Kakek. Yang terpenting sekarang aku sudah memilih Vanya sebagai pendamping hidupku" ucap Malvin yang membuat Vanya tertuntuk malu karena tatapannya.

"Baiklah. Kakek juga senang dengan pilihanmu ini. Sejak pertama bertemu Vanya, Kakek juga sudah menyukainya" jelas Kakek Marlo mengelus kepala Vanya yang ada disamping kirinya.
"Selamat datang di keluarga Hugo, Vanya. Semoga kamu selalu sabar menghadapi sikap Malvin yang setiap saat berubah-ubah" tambahnya yang dibalas senyum dan anggukan oleh Vanya.

Vanya pun sebenarnya juga sudah mengetahui sifat Malvin yang teramat dingin seperti es. Namun beberapa hari ini, dia juga sudah menyadari jika calon suaminya ini adalah lelaki yang baik dan romantis. Ya, walau pun lebih dominan sikap dinginnya. Tetapi dia yakin jika nantinya Malvin bisa sepenuhnya berubah.

Mereka pun melanjutakan obrolan-obrolan ringan tentang persiapan pesta pernikahan dan lain-lainnya. Sampai akhirnya sang pelayan pun datang dan memberitahu jika makan malam sudah siap. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan dan menikmati hidangan makan malam yang sudah disajikan oleh para pelayan dirumah Kakek Marlo.

Setelah selesai menikmati makan malam, Malvin dan Vanya berpamitan untuk pulang. Kakek Marlo pun mengantarkan Cucu dan calon Cucu menantunya sampai kedepan pintu. Dan ketika berjalan keluar berdampingan dengan Cucunya, dia memberikan sebuah nasihat kepada Cucu kesayangannya itu.
"Vanya adalah gadis yang baik, jaga dia dan jangan pernah sedikit pun berniat untuk menyakitinya!" bisik Kakek Marlo yang dibalas anggukan kecil oleh Malvin.

"Baiklah, Kakek. Kalau begitu kamu pamit pulang. Jaga diri Kakek baik-baik" ucap Malvin memeluk sang Kakek lalu berjalan memasuki mobilnya.

"Vanya juga pamit ya Kakek. Terimakasih untuk makan malamnya" ucap Vanya yang kemudian memeluk Kakek Marlo.

"Sama-sama sayang. Lain waktu main-main kesini lagi ya! Kakek senang bisa bertemu denganmu" balasnya yang masih memeluk Vanya.
"Tolong jaga Malvin ya! Kakek yakin kamu bisa merubah dirinya menjadi sosok yang lebih baik" bisiknya yang kemudian melepaskan Vanya dari pelukannya.

Vanya hanya tersenyum lalu berjalan memasuki mobil Malvin yang kemudian berjalan meninggalkan kediaman Kakek Marlo.

Suasana didalam mobil terlihat sunyin. Hanya terdengar suara musik yang berasal dari radio dimobil Malvin. Radio yang mengeluarkan bunyi lagu dari Rosa feat Afgan yang berjudul 'Kamu yang Ku Tunggu'.

Telah ku temukan yang aku impikan
kamu yang sempurna.
Segala kekurangan semua kelemahan
kau jadikan cinta.

Lirik dibait pertama, seolah menggambarkan perasaan bahagia yang tengah dirasakan Vanya. Rasa bahagianya yang sudah berhasil menemukam sosok Malvin dalam kehidupannya.

Tanpamu ku tak bisa berjalan.
Mencari cinta sejati tak ku temukan.
Darimu aku bisa merasakan.
Kesungguhan hati, cinta yang sejati.

Seolah Vanya benar-benar sudah mencintai Malvin dengan begitu dalamnya. Berharap dirinya lah cinta sejati dalam kehidupan Malvin.

Kamu dikirim Tuhan
untuk melengkapiku, tuk jaga hatiku.
Kamu hasrat terindah untuk cintaku,
takkan cemas ku percaya kamu.
Karena kau jaga tulus cintamu,
ternyata kamu yang ku tunggu.

Semoga setiap lirik yang indah dalam lantunan lagu ini benar-benar menjadi nyata dalam kehidupan Vanya. Bukan hanya sekedar takdir yang akan mengguncangkan kehidupan barunya nanti. Semoga saja.

"Lagu yang indah kan?" ucap Vanya memecah keheningan.

"Iya" singkat Malvin yang tetap fokus pada jalan didepannya.

"Seperti kisah kita. Aku sangat bersyukur sudah menemukan kamu dalam hidupku" ucap Vanya lagi sambil melingkarkan lengannya pada lengan Malvin yang masih menancap pada kemudi. Sedangkan Malvin masih dengan pemikirannya sendiri yang tak mau menanggapi ucapan kekasihnya itu.

To Be Countinued...
Jangan lupa tinggalin koment dan votenya ya!😉

Look At Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang