Don't be a silent readers!
makes me happy just by giving stars and comments❤•••
Hari ini adalah hari yang sangat mendebarkan bagi para punggawa Timnas U-19 karena hari ini adalah pertandingan pertama mereka dinegara tetangga, dan mungkin slogan jaman sekarang yang berbunyi ‘today is Timnas day!’ bisa mewakili perasaan mereka yang menginginkan kemenangan dipertandingan perdananya malam ini.
Para punggawa Timnas U-19 saat ini sedang berada di lobby hotel, mereka sedang mendengarkan dengan serius instruksi dari pelatih—Indra Sjafri. sebelum mereka bertolak menuju stadion yang akan digunakan untuk pertandingan malam ini.
“Tunjukkan permainan terbaik kalian, kerjasama dan kekompakan harus kalian jaga sepanjang pertandingan, jangan egois dalam bermain, ingat ini permainan tim bukan individu, jangan ragu untuk membagi bola, fokus, jangan lengah, pastinya jangan pernah menanggap remeh lawan! Karena bisa jadi yang sekarang kalian remehkan adalah yang paling menakutkan ketika kalian melakukan kesalahan sekecil apapun diarea pertahanan sendiri! MENGERTI!” Tegas Indra Sjafri.
“MENGERTI COACH!”
“Baik, sekarang kalian bisa langsung ke Bus!”
Saghara bersama punggawa Timnas U-19 yang lainnya pun berjalan menuju Bus yang mereka gunakan.
“Saghara!”
Saghara yang mendengar namanya dipanggil pun lantas berhenti lalu menoleh untuk mencari sumber suara, dia mengedarkan pandangannya, menangkap pria paruh baya yang memanggilnya.
“Iya coach, ada apa coach?”
"Begini Saghara, saya melihat kamu akhir-akhir ini banyak diam, tidak seperti biasanya, bahkan ketika latihan kamu pun kamu sering tidak fokus, kamu ada masalah?”
Saghara terdiam mendengar penuturan dari coach Indra, dia bingung harus menjawab apa, dia tidak ingin mengecewakan coach Indra karena masalah pribadinya.
Saghara menggeleng. “Tidak coach, saya baik-baik saja sungguh, hanya rindu saja dengan orang tua!”
Indra Sjafri menghela napas pelan, dia tahu bahwa anak asuhnya itu sedang berbohong, hanya saja dia tidak mau memaksa Saghara untuk bercerita mengenai masalahnya. “Saya hanya minta satu hal sama kamu, apapun masalah kamu sekarang jangan sampai mempengaruhi permainan kamu dalam lapangan, usahakan ketika dilapangan pikiran kamu hanya tertuju pada permainan kamu dan tim bukan yang lain!”
Saghara mengangguk, dia sangat merasa bersalah kepada coach Indra yang begitu baik kepadanya.
“Iya coach, maafkan saya, saya berjanji saya akan menunjukkan permainan terbaik saya ketika dilapangan nanti, saya tidak akan mengecewakan coach!” jelas Saghara.
“Saya percaya sama kamu, yasudah kamu bisa menyusul teman temanmu yang sudah didalam Bus!”
Saghara mengangguk. “Saya permisi dulu coach!"
•••
Masih tak mendapatkan sedikitpun kabar dari sang kekasih membuat gadis bertubuh mungil itu menatap ponselnya gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Famous Boyfriend [Hanis Saghara]✓
Fanfiction#garudaseries1 [SELESAI REVISI] "Aku akan terus mencintai dan menjaga hati ini untuk kamu, percayalah aku disana bukan untuk senang senang, aku disana untuk indonesia, untuk orang tua, untuk keluarga, dan pastinya untuk kamu, tunggu aku pulang" ucap...