Allahu Akbar Allahu Akbar . . .
Allahu Akbar Allahu Akbar . .
Lantunan indah yang berasal dari pengeras suara masjid dekat rumahnya, membuat cowok berwajah tampan itu menggeliat dibalik selimutnya, cowok itu mengusap wajahnya pelan, menengadahkan tangannya lalu merapalkan doa setelah bangun tidur.
Cowok itu melirik jam dinding ditembok kamarnya, sebelum akhirnya merapikan tempat tidurnya kemudian beranjak ke kamar mandi pribadinya untuk mandi dan berwudhu. Lalu bersiap melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan Ayahnya di masjid dekat rumahnya seperti biasa.
Tok—tok—tok
“Saghara cepat, nanti ketinggalan!” Tegur Ayahnya dari luar.
“Iya Yah, sebentar!” Ucap Saghara dari dalam kamar.
Cowok jakung itu saat ini tengah memakai baju koko putih, juga sarung dan peci berwarna hitam.
“Mashaa Allah, sungguh indah ciptaanmu ya Rab.” Ucapnya pede, membetulkan posisi pecinya yang sedikit miring, kemudian beranjak keluar menemui Ayahnya yang sudah menunggu didepan.
“Ayo Yah!”
•••
Setelah sampai di rumah. Cowok itu segera berganti kostum, mengenakan kaos lengan panjang namun lengannya digulung sampai siku juga training hitam, tak lupa memakai polo hat berwarna senada dengan trainingnya.Cowok itu meraih ponselnya yang berada diatas meja belajar, kemudian mengetikkan beberapa digit nomor lalu menekan tombol call.
Tut—
Tut—
Tut—
“Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan anda cob—”
Cowok itu berdecak kesal, ia mencoba kembali menghubungi nomor tersebut, namun hasilnya tetap sama, hanya suara mbak-mbak operator yang menghiasi panggilannya.
Saghara mengelus dada pelan. “Oke Saghara sabar, orang sabar disayang pacar, ehh salah, maksudnya orang sabar disayang Allah!”
Cowok jakung itu menarik napas dalam, mencoba untuk menelpon sekali lagi. “Awas aja kalo gak diangkat lagi!”
•••
Cowok jakung itu memasukkan ponsel miliknya kedalam waistbag, kemudian beranjak keluar untuk berpamitan dengan kedua orang tuanya.
“Udah ganteng aja kamu Gar, mau kemana?” Tanya wanita paruh baya yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
“Mau keliling naik sepeda sama Orin Bu!”
“Kamu nggak sarapan dulu?”
Saghara menggeleng. “Ndak, nanti kesiangan!”
“Minum susunya dulu tapi, biar bertenaga!”
“Ibu emang paling tahu deh, makasih ya Bu!” Ucapnya lalu meneguk habis susu cokelat buatan Ibunya.
“Ayah lagi di teras Bu?” Tanya Saghara.
Wanita itu mengangguk. “Iya, ini Ibu mau nganter teh buat Ayahmu!”
“Biar aku aja Bu yang nganter ke Ayah, sekalian pamitan!” Ucap Saghara.
“Nggak boleh tumpah tapi!”
“Iya Bu, aku berangkat ya!” Saghara mencium punggung tangan Ibunya.
Wanita itu tersenyum. “Hati-hati ya, salam buat calon mantu!”
“Laksanakan Ibu Negara!”
Cowok jakung itu kemudian membawa secangkir teh untuk Ayahnya kedepan.
“Ini Pak teh nya, silahkan dinikmati!” Ucap Saghara, berlagak seperti pelayan yang ada di restoran.
“Kamu ini masih pagi udah mau pacaran aja!” Ucap Ayahnya sambil melipat koran yang ia baca.
“Mau keliling naik sepeda bareng Yah, bukan pacaran!” Elak Saghara.
Pria itu terkekeh. “Yaudah iya, sana berangkat, nanti keburu siang!”
Saghara mengangguk, kemudian mencium punggung tangan Ayahnya. “Assalamualaikum Yah"
"Waalaikumsalam"
Ia berlalu meninggalkan rumahnya dengan menggunakan sepeda.
Setelah mengayuh sepeda kurang lebih dua puluh lima menit, Saghara pun sampai di rumah Mauren. Cowok itu segera turun lalu mengetuk pintu rumah ber cat hijau yang terlihat masih sangat sepi.
Tok—tok—tok
“Assalamualaikum” Ucapnya dengan suara yang cukup keras dari luar.
“Sebentar!”
Tak lama terlihatlah wanita paruh baya dengan balutan daster juga celemek, pertanda bahwa ia sedang memasak. “Waalaikumsalam, oalah Saghara tho!"
Saghara tersenyum kemudian mencium punggung tangan wanita tersebut. “Orin ada tante?”
“Ada, sebentar ya tante panggil dulu!” Ucap Alissa.
“Ayo, masuk Gar!”
“Ren, udah ditunggu Saghara ini lho!” Teriak Alissa dari depan pintu kamar Mauren.
“Iya Bu, ini masih pakai sepatu!” Sahutnya dari dalam kamar.
Setelah selesai memakai sepatu, gadis itu kemudian menyambar waistbag nya yang berada di atas meja belajarnya, kemudian beranjak keluar menemui kekasihnya.
-My Famous Boyfriend-
Salam sayang,
Citra, Istri SAH Sutan Zico🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Famous Boyfriend [Hanis Saghara]✓
Fiksi Penggemar#garudaseries1 [SELESAI REVISI] "Aku akan terus mencintai dan menjaga hati ini untuk kamu, percayalah aku disana bukan untuk senang senang, aku disana untuk indonesia, untuk orang tua, untuk keluarga, dan pastinya untuk kamu, tunggu aku pulang" ucap...