[🎶 Januari — Glenn Fredly]
Noted :
part ini bakal panjang,
karena dibawah nanti bakal
ada sedikit sharing dari aku.
Happy reading!———
Denganmu, jatuh cinta adalah patah hati paling sengaja.
—wira nagara.
⚽
Tes .
Air mata yang sedari tadi sudah wanita itu tahan kini meluncur dengan bebas dipipinya yang kerutan halusnya sudah kentara, tangannya meremat benda pipih yang ada dalam genggamannya. Bibir kering itu ia gigit untuk meredam isak tangisnya.
Wanita itu memilih untuk membuang ponsel dalam genggamannya kesembarang arah, mengabaikan suara yang keluar dari sana. Pandangan matanya kosong namun air matanya tetap mengalir. Bahkan saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang pun, ia masih tak bergeming.
“Astaghfirullah, Ibu kenapa?” pria paruh baya itu tergesa-gesa menghampiri istrinya yang melamun sambil menangis lalu memeluknya erat.
“Bu?” bukannya jawaban yang pria itu dapat, akan tetapi justru malah isak tangis yang sedari tadi wanita itu redam.
Pria itu menatap istrinya bingung, kemudian pandangannya beralih pada ponsel yang tergeletak dalam keadaan layarnya berada dibawah. Pria itu meraih ponsel itu lalu memeriksanya, seketika tubuhnya menegang saat mengetahui apa yang membuat istrinya sampai terisak seperti itu. Tanpa pikir panjang, pria paruh baya itu segera mematikan ponsel istrinya dan meletakkannya diatas nakas, kemudian memeluk erat istrinya sambil membisikkan kalimat-kalimat untuk menguatkan wanita itu.
“Besok Ibu ikut Ayah shalat shubuh dimasjid ya, kita cari tahu kebenarannya lebih dalam disana!”
⚽
Sudah dua minggu Saghara dan Mauren sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara pernikahan mereka, bahkan Saghara pun sudah mengurus izin cutinya untuk menikah yang diperkirakan dirinya tidak bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan klubnya untuk sementara.
Saghara menghela napas lega, persiapan pernikahannya dengan Mauren sudah menginjak angka tujuh puluh persen. Pemuda itu melangkahkan kakinya memasuki rumah tercintanya dengan senyum yang terpatri diwajah tampannya. Hari ini niatnya ia akan menunjukkan beberapa foto baju yang akan ia dan Mauren kenakan dalam pernikahan nanti pada kedua orang tuanya.
Pemuda itu mengucap salam saat berada diambang pintu yang terbuka. Kernyitan didahinya muncul, tumben sekali tidak ada yang menjawab salamnya. Ia mengendikkan bahunya pelan lalu melangkah memasuki rumahnya. Namun tubuh pemuda itu menegang kala telinganya menangkap suara tangisan perempuan tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia meneguk ludahnya lalu perlahan mengedarkan pandangannya kesekeliling ruang tamu, dan.
Huft.
Saghara menghembuskan napas lega karena ternyata suara itu berasal dari Ibunya yang duduk disofa single ruang tamu dengan pandangan kosong. Eh, ia lalu bergegas menghampiri Ibunya dan mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu.
“Bu? Ibu kenapa, kok nangis?” tanya Saghara lembut. Saghara kembali menghela napas lega saat pandangan Ibunya tak lagi kosong seperti tadi, wanita itu tersenyum lalu mengusap air matanya. “Kamu habis dari mana, sore gini baru pulang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Famous Boyfriend [Hanis Saghara]✓
Fanfic#garudaseries1 [SELESAI REVISI] "Aku akan terus mencintai dan menjaga hati ini untuk kamu, percayalah aku disana bukan untuk senang senang, aku disana untuk indonesia, untuk orang tua, untuk keluarga, dan pastinya untuk kamu, tunggu aku pulang" ucap...