MFB 28 [REVISI]

906 93 22
                                    

🎶Sepanjang Hidupku — Pilot Band.
Cover Hanis Saghara feat Domy Stupa.

Engagement day.

Saturday, 10.00 am. 📍Mauren's home.

Acara pertunangan yang dihadiri kerabat dekat dari kedua keluarga itu berjalan lancar dan saat ini sudah memasuki acara foto bareng bersama pasangan yang sudah resmi bertunangan beberapa menit yang lalu. Saghara dan Mauren tak melunturkan senyum mereka barang sebentar, kebahagiaan itu benar-benar terasa dalam diri mereka. Dengan tulus mereka meng-aamiin-kan doa-doa dari tamu yang datang untuk kelancaran niat baik mereka, juga untuk Saghara yang saat ini sedang berulang tahun.

Tak lama, tamu yang mereka undang izin untuk pulang. Menyisakan Saghara, dirinya, Orang tua Saghara dan Orang tuanya, Adel, juga dua personil dari trio ubur-ubur; Rian dan Feby.

Mauren izin sebentar untuk masuk kedalam ditemani dengan Adel, lalu kembali keruang tamu dengan membawa kue tart dengan lilin angka yang menunjukkan usia Saghara.

Happy birthday to you . . .

Happy birthday to you . . .

Happy birthday . . .

Happy birthday . . .

Happy birthday . . . To you . . .

Senyum Saghara semakin mengembang saat melihat Mauren berjalan dari dalam rumahnya dengan membawa kue tart dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, membuat kedua mata sipitnya terlihat seperti terpejam.

Make a wish!” ucap Mauren pada Saghara. Pemuda itu mengangguk lalu memejamkan mata, hatinya mengucap syukur juga memanjatkan doa agar hal yang baik selalu menghampirinya dan Mauren serta orang-orang terdekat mereka.

Saghara membuka matanya lalu meniup lilin yang bagian atasnya sudah sedikit meleleh. Ia mengambil kue itu lalu menaruhnya diatas meja kemudian memeluk Mauren. “thank you so much Rin.” bisiknya.

Mauren mengangguk dalam pelukan Saghara, “your welcome.”

EKHM!

Deheman keras itu yang akhirnya membuat keduanya saling melepas pelukan, Mauren menunduk malu sedangkan Saghara tersenyum kaku, membuat sisa orang disana tertawa.

Yaopo Bob, Saghara diangger ngerangkul-ngerangkul ae!” ucap pemuda berkulit sawo matang dengan lesung pipi diwajahnya. Menggoda Saghara.
[Gimana Bob, Saghara main peluk-peluk aja]

Pemuda lain yang dipanggil ‘Bob' tadi tertawa pelan. “laiyo Yan, wes gopoh iku, padahal bulan ngarep yo wes SAH lho
[Itu dia Yan, udah nggak sabar itu, padahal bulan depan ya udah SAH loh]

Saghara menggeleng pelan. “astaghfirullah fitnah tok!”
[Fitnah aja]

Halah-halah, padahal njero atine wes gopohehem-ehem’ ambek Mauren iku!” Rian semakin gencar menggoda Saghara.
[Halah-halah, padahal dalam hatinya udah nggak sabar pengen ‘ehem-ehem’ sama Mauren itu]

Wes gausa atek isin-isin ngunu tah Gar, wong biasane yo ngisin-ngisini ae lho!” Feby ikut menimpali.
[Udah jangan malu-malu gitu lah Gar, orang biasanya ya malu-maluin gitu loh]

Pletak

Pletak

Saghara menjitak dahi sahabatnya itu bergantian, “pikiranmu nguweres ngunu se!”
[Pikiran lo kok kotor banget gitu sih!]

My Famous Boyfriend [Hanis Saghara]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang