2.Tak Terduga

13.8K 648 77
                                    


Budayakan Voted sebelum baca,dan coment setelah baca.😊

"Asal kau tahu saja. Aku begitu menghargai mu sebagai seorang yang singgah di hatiku. Walaupun terkadang sikapku terlihat tidak mencerminkan demikian". -DyBy

_____________________________

Author POV*

Nazkia masih berdiri dengan mata membelalak karna tidak percaya siapa yang kini berdiri dihadapannya. Semua siswi yang melihat kedatangan orang itu hanya memekik tidak jelas.

Aurel juga demikian, dia hanya mematung melihat dua orang cowok berdiri di hadapan Nazkia. Sementara Cinta hanya memutar bola matanya malas.

"Ehhh malah bengong. Baru nyadar kalo pacar kamu ganteng banget?" Nazkia hanya mendengus mendengar penuturan Dicky.

Entah kenapa Dicky dan Aldo ada disini. Untung saja sekolah sudah di biarkan pulang jadi tidak masalah jika Meraka ada,apalagi merekakan alumni Merah Putih juga.

"Heii Rel" Aldo langsung saja menarik kursi agar bisa berdekatan dengan Aurel.

"Aku udah bilang berapa kali sih, jangan panggil aku Rel, kesannya kekk rel kereta api" Aurel langsung mengembungkan pipinya kesal menatap Aldo yang hanya cengar-cengir tidak jelas.

Sementara Cinta, Nazkia dan Dicky kontan tertawa mendengar penuturan Aurel.

"Ehh Bang Bryan mana? Ngak samaan ke sini nya?" Nazkia heran saja tidak melihat kakaknya itu.

"Ada, tapi ngak tau kemana dulu. Rachel kenapa?" tanya Dicky ketika melihat Rachel menidurkan kepalanya di atas meja.

"Ngak kenapa-kenapa sih, cuma tiduran doang. Bukannya udah pada balik yah? Kokk anak-anak masih tinggal di sekolah sih?" heran Nazkia. Ia melihat di jendela yang berada di sebelah Rachel.

Anak-anak masih banyak, belum ada yang pulang. Mereka terlihat masih sibuk dengan urusan masing-masing, begitupun satu kelas mereka. Lihat saja mata merka mengarah ke arah Dicky Dan Aldo.

"Taulah anak sekolahan. Mau disuruh pulang dia ngak pulang, giliran ngak disuruh eh mereka pengen cepet pulang. Labil memang" ucap Dicky sambil geleng-geleng kepala.

"Sok dewasa. Mentang mentang udah masuk universitas. Gayanya" sinis Nazkia,Dicky hanya terkekeh mendengar nada sinis Nazkia.

"Omegat itu kak Bryan ngak sih? Kok makin ganteng sih, ya alloh gantengnya"

"Iya itu beneran kak Bryan"

Mendengar bisik-bisikan teman satu kelasnya. Nazkia kontak melihat kearah pintu, dia hanya tersenyum tipis melihat abangnya berjalan sambil meneteng kantong kresek.

"Monyet dari mana aja lo?" tanya Dicky ketika melihat Bryan sudah duduk di kursi yang berada di didepan meja Rachel.

"Dari kantin bentar. Kenapa? Loekangen gue?" tanya Bryan masih melihat Rachel yang kini tertidur dengan lengannya.

"Najis gue kangen sama lo, mending juga sama Kia adek lo" Dicky langsung saja menarik tangan Nazkia untuk duduk di kursi lainnya.

Aldo jangan ditanya kemana, dia sudah sibuk dengan Aurel, sedangkan Cinta sudah pamit beberapa saat yang lalu. Tidak tahan melihat teman-temannya bermesraan dengan pacar mereka.

Bryan langsung saja berpindah, dari yang tadinya duduk dihadapan Rachel kini ia duduk di tempat duduk Nazkia.

"Yahh pak satpamnya curang. Kita juga udah ngak belajar tapi belum di bukain pager, ngesellin banget dah" Cinta kembali kedalam kelas sambil mendumel.

Audy dan Byan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang