"Cewek dengan segala tingkat kerumitannya".
•••••••Rachel yang baru beberapa saat tiba di rumahnya seketika menghempaskan tubuhnya di atas kasur miliknya.
Tubuhnya amat sangat lelah akibat Ospek tadi. Dan kekhawatirannya terbukti, tak tanggung-tanggung seniornya mengerjainya tadi. Membuat badan Rachel seharian ini sangat lelah akibat ulah mereka.
Akhirnya setelah proses melelahkan Ospek berakhir. Rachel dan ketiga sahabatnya resmi juga jadi mahasiswa.
Tetapi peristiwa di kampus pagi tadi masih terbayang di benak Rachel. Tentang Stevannus dan juga Cinta, juga seputar kisah mereka berdua masih saja tanda tanya besar.
Tidak ingin mengambil pusing akan hal itu, walapun ia kepo akut. Rachel lebih memilih bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Bryan sendiri pergi membeli makan malam untuk mereka karena Rachel sedang tidak ingin masak di rumah.
Selang beberapa menit Rachel sudah siap dengan Piyamanya. Melihat jam di nakas tempat tidur yang menunjukkan pukul 18.20 ia mendengus sebal. Memang benar Ospeknya di mulai pukul 11-an tetapi mereka semua balik jam lima sore.
"Kok? Mas Byan lama banget sih. Mending gue nunggu sambil tidur bentar, untuk menghilangkan penat" monolog Rachel sambil menidurkan dirinya di kasur.
Bryan yang baru saja membuka pintu kamar hanya terkekeh kecil melihat Rachel sudah tertidur saja. Dengan iseng Bryan menjatuhkan dirinya di atas kasur dengan keras dan memeluk Rachel dengan kencang.
"Mas By tolong yah. Aku ngantuk, jangan ganggu dulu" melas Rachel sambil menutup wajah Bryan dengan tangannya.
"Kamu kok Pelor banget sih Dy? Pas tadi aku selesai mandi dan ninggalin kamu buat beli makanan kamu belum mandi. Sekarang udah mandi dan tiduran aja"
"Banyak omong ah Kamu" protes Rachel sambil balik memeluk Bryan dengan erat, di susul dengan ia menepuk-nepuk kecil punggung Bryan.
"Banyak omongnya cuma pas sama kamu doang kok. Yaudah sih makan dulu baru kamu tidur lagi" Bryan langsung saja menarik tangan Rachel lembut agar ia terduduk.
"Gak laper mas By. Kamu lupa pas pulang tadi kita sama anak-anak mampir di kafe buat makan?"
Iya sih pas pulang tadi mereka semua mampir dulu ke kafe buat makan. Tapi Bryan keukeuh buat beli makanan lagi, katanya takut Rachel kembali lapar.
"Yakin masih kenyang?" tanya Bryan memastikan.
"Iya sayang. Yaudah sini kita tidur" gemas Rachel sambil tiduran kembali.
"Kamu nyuruh aku tidurin kamu?" goda Bryan ikutan tidur sambil memluk Rachel kencang.
"Enak aja! Mulutnya di jaga" sebal Rachel.
Beberapa menit berlalu hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Rachel yang awalnya membelakangi Bryan memutar tubuhnya agar bisa melihat wajah cowok itu.
"Kenapa?" heran Bryan. Pasalnya Rachel terus memperhatikan dirinya dengan intens, dan tatapan itu membuat sesuatu dalam diri Bryan rasanya ingin meledak lagi.
"Audy plis yah. Jangan natap aku gitu, sakit loh Dy kalau ditahan terus"
Rachel hanya terkekeh kecil melihat Bryan sudah terlihat tegang sendiri. Rachel heran kenapa akhir-akhir Ini Bryan mudah sekali tergoda, biasanya ia bisa menahan walau Rachel seperti apa di hadapannya.
Dengan gemas Rachel mengecup berkali-kali bibir Bryan membuat cowok itu tambah menggeram kesal.
"Kamu sengaja pengen nyiksa aku?" tanya Bryan sambil mengecup kening Rachel lama. Dengan cara begitu ia bisa sedikit menahan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Audy dan Byan [PROSES REVISI]
Romansa**Sakuel dari Rachel & Bryan** Kata orang-orang, hubungan Rachel dan Bryan bukan mempertahankan, tetapi hanya menunda adanya perpisahan saja. Mereka berdua memang telah mengerti satu sama lainnya, tetapi semua itu tidak bisa menjadi tolak ukur hubun...