"Perasaan suka tak harus selalu di ungkapkan. Banyak cara menunjukkan dan mengekspresikan perasaan kita, dengan membalas pesan atau chat dari DIA contohnya. Karena jika tidak suka atau tertarik untuk apa meladeni". -RlestariSym___________
Ini adalah hari terakhir Rachel dan juga Siswa Siswi SMA merah Putih untuk kelas XII mengikuti ujian kelulusan. Ada perasaan senang sekaligus sedih secara bersamaan.
Senang akhirnya ujian mereka telah berakhir serta tak perlu lagi berkutat dengan buku-buku yang membuat kepala pening sendiri. Sedih karena tak terasa mereka sudah akan berpisah saja, padahal baru saja kemarin mereka mengikuti MASA ORIENTASI . Dan sekarang sudah lulus saja.
"Astagah. Senang deh Cinta, akhirnya ujian udah kelar tapi sedih juga karena kita udah mau ambil jalan masing-masing" lirih Cinta saat mereka sudah berjalan menuju parkiran.
"Baru aja kemarin kita kelas X--ehh tau-taunya udah mau OWT jadi mahasiswi aja" sambung Aurel.
"Yaelah gitu aja pada sedih. Emang lo pada mau lanjut dimana sih? Jepang? Korea? Itali? Gak kan? Bukannya disini gak ada yang mau lanjut diluar yah? Jadi buat apa sedih sih?" gerutu Nazkia sebal melihat sahabatnya sok-sokan pada sedih padahal gak ada yang jauh-jauh pengen kuliah.
"Hahaha iya gue setuju sama Kia, lo semua kok lebay banget sih? Kita masih bisa satu kampus kok, walau beda jurusan" Rachel hanya geleng-geleng kepala menanggapi kekonyolan kedua sahabatnya.
"Hel emangnya lo mau ngampus dimana?" tanya Nazkia saat mereka sudah tiba di parkiran.
"Sekampus sama mas Byan sih, dia gak ngizinin gue ngampus selain di tempat dia. Egois emang abang lo"
"Hahaha gak nyangka gue cowok selempeng dia bisa posesif juga" timpal Aurel.
"Ehh itu mobilnya bang Bryan gak sih?" tanya Nazkia memastikan.
"Ohh iya itu dia orangnya. Baru aja di omongin udah muncul lagi" Rachel hanya melambaikan tangan kearah Bryan yang baru saja sampai diparkiran sekolah.
"Cinta perhatiin Kak Bryan kok makin cakep yah Hel" bisik Cinta kearah Rachel hanya ditanggapi dengusan oleh gadis itu.
"Hai udah lama nunggunya?" tanya Bryan sambil mengacak rambut Rachel gemas.
"Oh, enggak kok"
"Gini nih suka buat gue gendek sendiri. Lo udah lupa masih punya adek sebohay dan seseksih gue?" jutek Nazkia sambil menatap Bryan sinis.
"Kia abang dan bokap nyokap gak pernah ngajarin lo ngomong gak sopan sama yang lebih tua yah" desis Bryan.
Rachel yang melihat kelakuan Bryan menyingkut perut cowok itu keras membuat Bryan meringis kesakitan.
"Abang sih, gak pernah main kerumah. Sesibuk apa sih bang?! Gue kangen tau gak! Semenjak lo pindah gue gak punya temen berantem lagi, gak punya temen curhat lagi. Sedih deh pokoknya"
"Manja banget sih ini anak. Sini-sini gue peluk biar kangennya ilang" Bryan menarik lengan Nazkia yang masih saja cemberut untuk dipeluk.
"Ngomong-ngomong Dicky gimana? Langgeng kan? Itu anak sibuk banget akhir-akhir ini, gak sempet ketemu di kampus juga" sambung Bryan.
"Langgeng lah, dia emang sibuk. Jangan gangguin atau ngajak dia nongkrong gak jelas" peringat Nazkia.
"Pede gila gue mau ngajakin cowok lo keluar, sana pulang lo pada. Gue juga mau balik"
"Kesambet apaan abang lo? Kok cara dia ngomong aneh gitu" Cinta menatap kepergian Rachel dan Bryan dengan tatapan aneh.
"Gak tau. Efek jatuh cinta mungkin" Nazkia langsung saja pergi meninggalkan Cinta dan Aurel yang masih di parkiran bengong sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Audy dan Byan [PROSES REVISI]
Romance**Sakuel dari Rachel & Bryan** Kata orang-orang, hubungan Rachel dan Bryan bukan mempertahankan, tetapi hanya menunda adanya perpisahan saja. Mereka berdua memang telah mengerti satu sama lainnya, tetapi semua itu tidak bisa menjadi tolak ukur hubun...