Author POV
Keesokan harinya, Stephen pun menghampiri gadis itu lagi untuk meneruskan pertanyaannya.
"Permisi. Maafkan aku karena telah mengganggu, tetapi aku rasa kau telah berhutang satu buah pertanyaan padaku."
Kata Stephen. Seperti biasa, gadis itu tetap tak berpaling dari bukunya.
"Halsey."
Jawab gadis itu singkat dan padat.
Namanya seindah wajah dan suaranya. Kata Stephen pada dirinya sendiri.
"Senang bertemu denganmu, Halsey."
Ujar Stephen nyaris gugup. Halsey hanya menanggapi perkataan Stephen dengan satu anggukan. Tapi yang membuat anggukan kali ini jauh lebih spesial adalah ditambah dengan senyuman manis darinya.
Bel pertanda telah sampai di stasiun kembali berbunyi. Gadis itu langsung keluar dari dalam trem dengan tas serta buku dan headsetnya.
"Permisi." Ucapnya dengan suara yang hampir tak dapat didengar.
So suddenly I'm in love with this stranger.
Batin Stephen mematung. Tetapi ketika Halsey telah keluar, ia menemukan sebuah buku di tempat yang tadinya diduduki Halsey. Itu bukan buku yang dibacanya tadi, karena buku itu berupa buku diary.
Diary tersebut dibaluti dengan sampul berwarna pink, dan terdapat tulisan Feminist AF di depannya. Di ujung sampul tersebut tertera sebuah nama yang bertuliskan Halsey Madison.
Ini pasti punya Halsey.
Kata Stephen di dalam hati.
Tapi jaman sekarang masih ada yang suka menulis diary?
Stephen langsung berlari ke luar untuk mencari Halsey. Tetapi belum sampai di luar, trem sudah mulai jalan, ia kehilangan Halsey.
Stephen pun memutuskan untuk membawa buku itu ke kampus dan memberikannya dalam perjalanan pulang jika bertemu dengannya lagi.
--------------
"Buku apa yang sedang kau bawa itu, Steph?"
tanya teman Stephen ketika ia tiba di kampus sambil membawa diary milik Halsey.
"Oh bukan apa-apa."
"Ini bukan apa-apa? Haha." ujar temannya itu sambil merebut diary milik Halsey dari tangan Stephen.
"Ben!" Bentak Stephen.
"Halsey Madison? Biar kutebak, pasti ini gadis yang kau temui di trem itu, kan? Kenapa diary nya bisa ada padamu?"
kata Ben sambil membaca nama yang tertera di sampul diary-nya Halsey.
"Dia tak sengaja meninggalkan diary nya di dalam trem. Tolong jangan dibaca!"
bentak Stephen sambil merebut diary itu dari tangan Ben ketika ia mencoba membaca diary Halsey.
"Harus ku akui kalau Halsey itu sangat amat cantik. Tetapi sejak kapan pula kau menyukai gadis yang kutu buku?"
"Dia bukan kutu buku! Dia hanya suka membaca buku." Tetapi memang kutu buku.
![](https://img.wattpad.com/cover/141034030-288-k656736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Stephen! - [Telah Terbit]
Fiksi IlmiahPesawat yang ditumpangi Halsey dan Stephen mengalami kesalahan jalur, dan secara tak sengaja melewati area terlarang yang dinamakan segitiga bermuda. Pesawat tersebut pun menghilang dari permukaan bumi sedangkan area segitiga bermuda malah membawa m...