Lee Felix

6.3K 827 34
                                    

° Good Luck :(

"Gue suka sama lo.."
Untuk kesekian kalinya cowok dihadapan gue berkata demikian.
Dengan senyum lebar yang tak pernah hilang dari wajahnya.
"Gue suka sama lo.."
Sekali lagi, gue hanya tersenyum simpul.

"Udah lix.. mau berapa kali lo ngomong gitu?" Gue mengerutkan dahi tapi tetap tersenyum.
"Ya.. kan namanya juga latihan" Felix tertawa.

Iya, sejak tadi. Laki-laki ini hanya melatih dirinya.
Melatih diri untuk menyatakan perasaannya pada wanita yang dia taksir.

Itu alasannya.

Cowok bernama Felix yang telah menjadi sahabat gue dari dulu.
Sosok yang periang, yang gak pernah gagal membuat senyum gue merekah dan tertawa ria.
Menyebalkan, tapi mampu membuat siapapun dapat merindukannya.

Apakah dia kasar?

Jawabannya, enggak.
Selama ini Felix gak pernah ngangkat tangannya ke cewek seperti gue, bahkan hanya untuk sekedar meninggikan suara.
Gak, Felix tidak pernah seperti itu.

Gue yang tipe cewek cerewet, gak bisa diem, heboh, kadang kalem, kadang baik, kadang sangar.
Selalu ditanggepin dengan sabar oleh Felix. Perilaku yang nyamanin.

Gue sahabat nya.
Salah ya, kalo gue naruh perasaan pada cowok satu ini?

Saat ini aja, Felix latihan hanya untuk nyatain perasaan.
Sial nya, gue yang dijadiin tempat latihannya.

Sudah berapa kali gue tersentak mendengar ucapan Felix.

Hampir satu bulan Felix berlatih, tapi tak kunjung menembak cewek yang dia maksud.

"Udah lama lo latihan, kapan nembaknya?" Pertanyaan yang biasa gue lontarkan ketika bersama dia.
"Gue belum siap hehe.." Felix mengusap tengkuknya.
"Yeeuu... gak siap mulu lo!"

Gue harap, lo gak pernah siap untuk itu.
______

Pria itu terus mondar-mandir dengan raut bingung.
Aku hanya menatap nya heran.

Ia benar-benar terlihat bingung.
Niat membantu pun terlintas dibenakku.

"Permisi.."

Pria itu nampak kaget ketika aku mendekatinya.
Namun ia berusaha tersenyum.
"Ya?" Tanya pria itu.

"Kau terlihat kebingungan, apa kau dapat masalah? Mungkin aku bisa membantumu.."

Pria itu nampak ragu, namun kemudian menjawab lirih.

"Aku tengah kehilangan Handphone dan dompet milikku, berulang kali aku mencarinya tapi tetap tidak ketemu, tak ada yang bisa ku hubungi sekarang..
Dan, aku tak mengenal siapapun disini.." jelasnya.

Aku terdiam sejenak, lalu tersenyum.

"Jika kau mau, aku akan membantumu.. mungkin kau ingat tempat tujuan mu disini?"
Ia berpikir sejenak, setelah akhirnya mengangguk.

Sepanjang perjalanan di isi dengan obrolan diantara kami.

"Jadi, sebenarnya kau berasal darimana?" Tanya ku.
"Eoh, aku berasal dari Australia..hanya saja keluargaku memutuskan untuk pindah kesini haha..."
Jawabnya yang hanya dibalas anggukan dariku.

IMAGINE - Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang