4

1.7K 205 25
                                    

Ryujin dan Jisung terpaksa nyari bahan praktek berdua, naik motor Jisung, sore-sore di bulan Maret. Untung gak hujan.

"Pelan-pelan anjing jalanin motornya--"

"Kalo gak begini kita pulang besok subuh anjing"

"Ngotak kek anjing, utamakan keselamatan daripada kecepatan"

"Keselamatan siapa? Elu? Hadeh anjing"

Di lampu merah yang masih 45 detik ini mereka anjing-anjingan, tapi rada berbisik soalnya banyak orang.

Bahkan sampai di toko elektronik pun, mereka masih selek.

"Udah selesai kan?" Jisung bertanya. "Udah gue yang beli semuanya. Lo cuman nganter doang sambil bilang anjing--" Ryujin berjalan mendahului Jisung.

Tanpa sadar Ryujin melewatkan motor Jisung diparkiran. Jisung membiarkannya.

Ryujin menoleh ke belakang dan berlari balik. "Heh lo kok gak ngasih tau gue"

"Lupa" Jisung memberikan helm pada Rhujin tapi ia tidak mengambilnya.

Alih-alih memakai helm dan naik motor Jisung, Ryujin malah mengeluarkan ponselnya order gojek.

"Sana pulang aja lo ke neraka--"

"Lo pesen gojek? Anjing lah kenapa gak dari tadi??" Jisung memakai helm nya dan segera naik motor.

Ryujin menghela nafas kasar. Ia menggigit bibir bawahnya gemas ingin menendang motor vario putih Jisung yang penuh stiker persib itu.

Ryujin mendecak kesal dan pergi meninggalkan Jisung, menunggu gojek ditempat lain.

Jisung tanpa berpikir panjang dan tanpa pamit, pergi meninggalkan Shin Ryujin yang terkenal tomboy itu dengan teganya.

----

Jaemin dan Haechan berakhir di Alfamart deket sekolah, jajan.

Maksudnya Jaemin yang jajanin Haechan.

Tanpa sengaja mereka bertemu Renjun, ketua kelas mereka yang dingin. Renjun dengan keranjang merah ditangannya mengambil choco pie dalam jumlah yang patut dipertanyakan.

"Halo Pak KM" Jaemin tersenyum ramah. "Lagi apa lo?" Tanyanya.

Renjun tersenyum kecil. "Beli pentol bakso"

"Hah? Choco pie kali Pak"

"Itu ternyata bisa liat, ngapain nanya?"

"Judes banget anjir yaudah lanjutkan aja Pak" Jaemin tersenyum lagi. Emang Na Jaemin ini hobinya selain hunting ya senyum. Mau dapet doorprize atau nginjek tai, Na Jaemin selalu tersenyum.

"Heh tengil lo beli apa aja kok banyak banget?!" Jaemin menahan keranjang Haechan. "Dih katanya lo mau traktir gue"

"Ini bukan traktir ini pemerasan goblok balikin gak" Jaemin melotot. Haechan segera menurut dan akhirnya cuman ngambil cornetto dan pocky matcha.

Haechan menunggu Jaemin di teras alfamart sambil membuka es krimnya. Tak sengaja ia melihat seorang perempuan menjatuhkan uang.

"Eh eh itu uangnya jatoh"

Perempuan itu tidak mendengar Haechan.

Haechan mengambil uangnya dan menyusulnya.

"Hei" perempuan itu menoleh, menatap Haechan heran. "Ini uang lo jatuh barusan"

"Oh iya makasih ya"

Pandangan Haechan turun dari wajah cantiknya ke namanya di seragam

"Jeon Heejin"

Heejin menerima uangnya kembali dan lanjut berjalan. Haechan yang melupakan es krimnya kembali sadar ketika Jaemin menepuk pundaknya.

"Liatin apa lo?"

"Itu mang mang bakso tadi berantem sama mang seblak"

"Wah iya? Gimana gimana? Itu kan seblak langganan Hina"

"Ya.. gitu. Udah buruan ayo kita pulang"

----

"HAPPY BIRTHDAY SAERON... HAPPY BIRTHDAY SAERON... HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY RAPUNZEL!!"

Saeron yang baru saja membuka pintu rumahnya terkejut dengan kehadiran dua makhluk kesayangannya membawa setumpuk choco pie dengan lilin diatasnya.

Seungmin meniup peluit dan Renjun memasangkan topi ulang tahun pada Saeron. "Pasti lo kira kita gak bakal dateng ya?" Tanya Renjun yang dibalas anggukan oleh Saeron. "Masuk masuk"

"Make a wish dulu"

Saeron berdoa lalu meniup lilin. Kedua sahabatnya bertepuk tangan. "Selamat ya akhirnya kita bertiga seumuran tujuh belas taun" Seungmin memberikan kado pada Saeron.

"Kado? Oh iya" Renjun menepuk jidatnya. "Gue lupa beli kado, gimana dong?" Renjun cemas.

"Udah gapapa. Lo berdua dateng kesini juga udah jadi kado kok buat gue. Btw kado dari Seungmin gue buka nih ya"

Keheningan sejenak tercipta. Ketiganya fokus menatap kado. Ternyata isinya adalah boneka anak kucing yang punya tombol untuk bunyi "meong"

Saeron tertawa. "Ini sumpah lucu banget gue suka. Makasih!!!" Seungmin mengangguk. Renjun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sae kalo kado gue nyusul besok gapapa ya" tanya Renjun.

"Santai aja"

"Cerita dong gimana sekolah lo berdua? Lancar?" Tanya Saeron.

"Ya gitu anak smk. Banyak praktek tapi gue enjoy aja sih" jelas Seungmin.

"Sma gimana ya? Sama aja kaya smp sih. Sma dituntut untuk lebih mandiri dan aktif aja. Gue tetep ngabisin waktu di perpus. Lo sendiri Sae? Homeschooling gimana rasanya?"

Saeron berpikir sejenak. "Belajarnya efektif dan gak buang-buang waktu kaya sekolah biasa" jawabnya pelan.

"Sae, kalo ada masalah apa-apa jangan ragu buat ngasih tau kita. Gue sama Renjun bakal mengutamakan elo" Ucap Seungmin. Mengingat bahwa Saeron diasuh oleh ayah tiri dan kurang mendapat perhatian membuat Seungmin dan Renjun selalu cemas pada Saeron.

Bertetangga selama hidup mereka membuat ketiganya tidak bisa meninggalkan satu sama lain. Renjun butuh Seungmin Saeron dan sebaliknya.

"Iyaaa pasti. Emang gue punya siapa lagi selain kalian?" Saeron terlalu polos untuk menderita seperti ini. Renjun dan Seungmin saling bertatapan "gimana nih?"

"Nah kok pesta ulangtaun sepi banget sih? Karaoke an bisa kali" Renjun menyalakan tv.

"Bener. Sae instal ludo coba. Gue udah bawa snack pokoknya hari ini gak boleh sepi"

Saeron tertawa dan mengiyakan. Dua orang ini sungguh berarti baginya. Tanpa Renjun dan Seungmin, Saeron tidak tau harus hidup seperti apa.

KASI TAU NANCY MOMOLAND DIKAPALIN SAMA SIAPA AJA PLISEU

HOMIES [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang