6

1.2K 162 0
                                    

Felix memakai helmnya. Jisung latihan karate jadi dia pulang sendiri hari ini. Tiba-tiba ponselnya bergetar tanda pesan masuk.

Hangyul : beliin gue rokok sebungkus sama biskuat gue di markas

Felix membuang nafas kasar. Ia dan Jisung terpaksa bergabung dengan geng gila itu. Mau tidak mau ia harus siap diperlakukan seperti babu mulai dari hari ini.

Felix memasuki alfamart dan berjalan malas menuju kulkas minuman. Dibelakangnya kulkas yang tepatnya adalah rak sabun dan pembalut, Nancy ketua english club nuspan mengambil softex dengan hati-hati.

Ini memang hari sial Nancy. Ia terpaksa absen dari perkumpulan klub hari ini dan roknya juga sudah basah membuatnya tidak nyaman. Untung ia membawa jaket untuk menutupi roknya.

Nancy berjalan pelan menuju kasir. Tidak sengaja ia menaruh barangnya bersamaan dengan Felix.

"Ditambah apa lagi?" Tanya kasir

"Udah aja"

"Sama magnum sebungkus mba" ucap Felix dan Nancy bersamaan. Felix mengeluarkan dompetnya.

Si mba kasir terlihat bingung. Ia membungkus barang keduanya.

"Felix? Lo ngerokok?" Felix menoleh mendapati tetangganya dirumah, Nancy.

"Eh? Enggak kok bukan gue yang ngerokok. Temen nitip"

"Gue bilangin emak lo ya"

"Kagaa anjir"

"Jadi totalnya dua puluh ribu, dek" Felix meletakkan uang dua puluh ribu dan menyambar kreseknya.

"Gue duluan ya. Gue aslinya benci rokok deh sumpah" Felix pun pergi. Nancy hanya menggelengkan kepalanya dan segera membayar.

Felix membuka pintu ruangan kecil di belakang sekolah itu. Ia segera memberikan kreseknya pada Hangyul.

"Udah ya kak gue balik"

"Heh anjing tunggu dulu"

Felix memutar bola mata jengah dan berbalik.

"Ini maksud lo apaan?" Hangyul membuka kresek dan mengeluarkan sebungkus softex ukuran kecil.

Felix melotot. Pasti barangnya tertukar sama Nancy. "Yah ini mah ketuker barang gue sama si Nancy" Felix mendecak kesal.

"Gue gak mau tau" Hangyul mengembalikan kreseknya dan kembali bermain hape.

Felix dengan cepat berlari menuju Alfamart yang memang jaraknya dekat dengan sekolah. Ia bertanya pada kasir tapi kasir bilang si cewek bule itu jalan balik ke sekolah.

Nancy menutup pintu toilet. Dengan perasaan lega sudah membeli pembalut ia berniat untuk ganti. Tapi saat ia membuka kresek, ia justru mendapati rokok dan biskuat.

Bodoamat soal larangan "anak turi gak boleh masuk nuspan" dan sebaliknya, Felix mengandalkan jaket bomber yang menutupi atribut seragamnya dan memasuki sekolah itu.

Ia mencari toilet perempuan tapi ia tidak bisa masuk kesana. Yaiyalah.

"NANCY!!!WOI DI DALEM ADA YANG NAMANYA NANCY GA??" Felix terpaksa teriak-teriak membuat perempuan yang tengah bercermin menoleh menatap Felix dengan tatapan risih.

"ADAAA!!! FELIXX!!" Nancy setengah menangis dan berteriak membuat pengguna toilet lain termasuk Hina mendecak kesal.

"Eh tolong dong kasihin ke Nancy tukeran kresek" Felix menyodorkan kresek pada Hina.

Hina tertawa meremehkan. "Emangnya lo siapanya Nancy sampe beliin dia softex?"

"Udah lo gausah banyak bacot cepet kasiin ke Nancy"

"Yeu kutil udah nyuruh maksa lagi" Hina berjalan menuju toilet Nancy dan menukar kresek sesuai permintaan Felix.

Felix keluar bersama Hina dan bertemu Jaemin disana.

"Eh elo kan anak turi ??" Jaemin terkejut melihat kehadiran musuh dikandangnya. Felix ikut kaget bingung harus menjawab apa.

"Kamu kenal sama cowok ini?" Tanya Hina pada Jaemin. Jaemin yang sadar Hina keluar dari toilet perempuan bersama Felix langsung menarik tangan pacarnya.

"Bangsat lo ngapain masuk kamar mandi cewek hah? Sama cewek gue lagi--" ucap Jaemin slek.

"Apa? Bangsat? Terserah elo aja dah. Oh jadi ini pacar lo?" Felix hanya menatap Hina dari atas ke bawah dan beringsut pergi.

"Eh tunggu maksud lo apa?" Hina menahan Jaemin untuk menahan emosi.

"Maksud gue, pacar lo cantik juga" Felix tersenyum miring dan pergi. Jaemin dahinya berkerut ingin mengumpat.

"Udah udah ih" Hina menarik Jaemin.

"Gak bisa gitu dong Na"

"Cowok itu pacarnya Nancy"

Jaemin menoleh. "Iya emang? Kamu tau dari mana?"

"Ya habis siapa lagi yang mau beliin softex buat cewek selain pacarnya coba"

Jaemin membuang nafas lega. "Tapi dia gak macem-macem kan?"

"Enggak kok"

----

HOMIES [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang