Setelah pagi ketemu dan sekarang gue balik lagi dihadapan kalian semua hehe. Jangan kaget ya sama kejutan author di bonchap 2 ini, itu aja yang bisa gue sampein.
Selamat Membaca^^
_____
Gue tinggalin Baekhyun.
Ini saatnya gue lari cariin istri gue. Panik udah sukses melanda gue. Tak kunjunglah ditemukannya dia.
Toilet udah, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi sampe balkon rumah. Gue tetep aja ga bisa ngendus bau dia. Gue harus mikir tempat mana yang belum diubeuk.
Kamar sikecil, batin gue
Lari, lari gue kenceng berasa atlet maraton.
Naikin juga nih tangga yang sampe lantai 2. Pake langkah panjang dari kaki gue yang panjang gue loncat 3 anak tangga sekaligus. Semoga aja authornya ga bikin gue jatoh. Ntar malu, muka gue mau dikemanain.
Brakkkkkkk
Udah gaya gue dobrak pintu ini, taunya ga dikunci. Tawa laknat gue.
Hiks Hiks Hiks Hiks Hiks Hiks
Hiks Hiks Hiks Hiks Hiks Hiks
"Suzy! Sayang.. kamu kenapa, ada yang sakit? Aku udah panggilin Dokter. Tunggu disini, aku suruh dia kesini" Khawatir gue ngusapin air matanya dan yang tadinya mau pergi, dia nahan tangan gue pake tangannya yang gemeteran.
"Peluk aku hiks hiks" Rengeknya
Gue peluk dia walaupun rada susah dengan perutnya yang gede tapi gue usahain buat senyaman mungkin dia dalam dekapan gue yang anget.
"Sekarang kamu cerita.. ada apa" Lembut gue ngelusin kepala sama punggungnya.
"Sebentar lagi aku akan menjadi eomma, Sehun ah" Ucapnya natep gue nanar. Air matanya yang terbendung, dia tetesin semuanya tanpa sisa.
"Dan aku appa" Datar gue
"Sehun ah..aku mengerti sekarang bagaimana rasanya menjadi eomma yang mengandung aideul selama 9 bulan hiks hiks" Rengeknya menangis dengan isak tangis membuncah.
"Hmm.."
_____
"Seorang eomma benar-benar berjuang menghidupi, membawa anaknya dari umur 1 bulan hingga 9 bulan. Kau tau? Aku saat sendirian dirumah dan kau bekerja. Banyak sekali kejadian yang belum aku ceritakan.." Potongnya
"1-3 bulan aku selalu merasakan mual.. dibarengi pusing yang sebelumnya belum aku lalui. Tubuhku terombang-ambing seperti ada yang mengguncangnya..Di umur 4 bulan, perutku sangat sangat ngilu Sehun ah.. Berdenyut-denyut sampai beberapa kali aku menangis karna ngilu itu. 5-7 bulan, anak kita selalu menendang..aku merasa dia juga seperti melilitku, rasanya melebihi sakit kram perut. Dan 8-9 bulan, aku merasa ini adalah puncaknya..aku sangat sering menangis karena perutku seperti kertas tipis yang hampir sobek, Sehun ah. Aku sering terjaga di malam hari tanpa kau tau. Aku menahan semua itu sendirian, sungguh sakit dan aku takut kau tidak ada saat nanti aku melahirkan hiks hiks hiks" Sambungnya.
Jadi inget dosa gue..eomma maafin sehun yang sering nakal ini, batin gue
"Aku sangat ingin meminta maaf padanya, atas perlakuanku yang selalu membuat dia menangis Sehun ah..aku selalu membuat dia jengkel dan aku juga yang menjadi penyebab eomma kesakitan. Aku tau dia sangat kesakitan saat aku tidak berkata ya untuk apa yang dia mau. Aku belum menyadarinya karna aku belum merasakan bagaimana mempunyai anak dan sekarang eommaku sudah tidak ada di dunia ini hiks hiks..Sehun ah bagaimana aku bisa mengatakan maaf padanya, bagaimana aku bisa mengatakan terima kasih padanya dan bagaimana aku bisa memeluknya saat aku rindu padanya. Aku sangat merindukan eomma..Sehun ah hiks hiks hiks" Tuturnya terisak. Suzy menahan sesak dadanya.
Tanpa gue tahu, mata gue udah ngeluarin banyak air mata.
_____
"Suzy ah..gwaenchana?" Tanya gue
"Sayang! Bangun! Bae! SUZY!"
"HYA BAEKHYUN! CEPAT KEMARI!"
Perasaan gue udah ga karuan, ga jelas. Sumpah gue ngerasa takut tiba-tiba. Suzy, dia sepertinya lemah. Aku bisa mendengar detak jantungnya yang sangat pelan.
Baekhyun meriksa Suzy pas dia udah gue tidurin dipangkuan gue, meskipun kita duduk di lantai yang ada alas karpetnya.
Dia ngeluarin stetoskop ditempelin di dada istri gue, dia keluarin juga senter mini ngecek mata Suzy dan terakhir Baekhyun ngecek nadi tangan Suzy. What the fuck, batin gue
"Bagaimana kondisinya, Baekhyun!" Gue kesel seudah dia ngecek semuanya. Baekhyun cuma diem kaya yang berkalut.
"Gaada waktu lagi" Hentak Baekhyun
"MAKSUD LO APA"
"Cepet lo cium dia" Titahnya serius
Bugggggg
"Maaf Sehun, Suzy bakal lahiran disini. Apa lo siap dengan segala resikonya?" Katanya pake nada sesal, sembari ngapusin bercak darah bekas gue tonjokin.
"Ga bisa dibawa aja ke rumah sakit,hah!"
"Lo pilih dia lahiran disini atau dijalan!" Serongot dia bangkit, berhadapan sama gue.
"Disini." Keputusan gue.
"Ok"
Maaf pemirsa, gue terlalu lelah ngadepin idup yang kejam ini. Jadi gue mau istirahat dulu. Sampai jumpa minggu depan hehe