Kenangan indah bersama seseorang tak di kenal melekat penuh di dalam hati dan pikiran seorang gadis yang membuat nya terus berkhayal namun juga beresiko mematikan sebab ia bermain dengan otak dan perasaan
"Bagaimana rasa nya merindukan seseorang yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
balasan surat taya untuk jeka :
4 januari 1995, kota kecil bogor Membalas kembali surat dari jeon jeka si penyuka bunga
Heii! Kau jeon jeka!!! kau ini sedang apa hah?! Mencoba menggoda ku? Atau sedang merayu ku? Hahahahaa itu tidak akan mempan untuk ku. ingat itu JEON JEKA
Kau belajar kata kata itu dari mana hah? Dari kekasih mu? Eh tapi mana mungkin . atau dari mantan mu? hahahaa lucu sekali karna gombalan mu itu sangat kaku. Seperti nya kau sendiri lah yang sedang degdegan menunggu balasan dari ku. Iya kan?
Ku pikir memang tidak ada guna nya menghukum mu, apa lagi membawa kan bunga untuk mu. Lebih baik ku berikan pada benyamin sueb karna gombalan nya jauh lebih mendebar kan dari pada kau
Salam dari si bunga jeon jeka
Lan taeyaa
Jungkook prov Seseorang menghampiri kamar ku dan memberi ku sebuah surat ber perangko bunga kamboja . kami pun berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat
" dari siapa?"
"Buka saja sendiri"
"Yang antar siapa?"
"tadi kalo gasalah temen sebangku mu yang nitip"
"oh iyaa makasih ya"
"Yoii''
Ku bukakan selembar kertas, dan aku benar benar tidak menyangka itu surat dari dia . ku pikir dari orang lain karna tak bertuliskan nama di amplop dan perangko nya itu berbeda dari yang sering taya kirim ke orang orang. Aku tau itu karna aku sendiri lah pengantar nya, kemudian langsung saja ku balas surat nya dan mengantarkan nya sendiri ke rumah taya pada malam hari yang terangi bulan purnama .
Pukul 18.40 Seseorang membunyikan lonceng rumah, kemudian aku keluar tapi tidak ada siapa siapa jujur saja itu sedikit horor kemudian aku masuk kedalam tanpa disangka aku telah menginjak sebuah amplop berisi surat dari si kang ojek itu kemudian ku buka surat itu yang bertuliskan:
Puncak,4 januari 1995 Yang terhormat bunga ku lan taeyaa
Kau tau saat ini aku sedang membalas surat mu lalu kenapa masih bertanya hahh?
Lagian siapa juga yang sedang menggoda atau merayu mu, kau saja yang merasa . asal kau tau saja Semua kata kata itu keluar sendiri dari otak ku tanpa berpikir aku sedang mencoba meng gombalin mu. Kalau kata kata ku memang tidak mempan kenapa cape cape mengirim surat ini ke tempat ku? Kenapa tidak sampaikan saja pada ku? Aku tau kau saat ini pasti malu kan? Hahaha