..
."Yak kau menginjak kakiku!" Teriakku pada pria bersurai coklat didepanku.
"Maafkan aku"
"Menyingkirlah. Aku tak suka denganmu" aku mendorongnya kesamping. Bisa bisanya ia menginjak sepatu keluaran terbaru ini. Aku membelinya dengan uang bodoh!
"Kau sangat kasar padanya" ucap Yera menyikutku.
"Aku tak kasar. Ia hanya pantas dimarahi" ucapku sambil meminum susu pisang. Sebuah tangan dengan susu pisang muncul dihadapanku.
"Maafkan aku nona tapi aku harap dengan ini kau bisa memaafkan ku" ucapnya sambil menunduk. Aku dapat mendengar suara husky-nya itu.
"Terima kasih dan kembalilah ketempatmu. Kau membuatku tak nyaman" ucapku mengambil benda itu.
"Um maaf tapi aku rasa ini milikmu nona" ucapnya memberiku sebuah coklat pink. Aku mengangkat alisku sedikit.
"Maksudmu?"
"Baiklah aku akan pergi. Nikmati makanmu" ia meletakkan coklat itu dan pergi begitu saja.
"Jangan kasar padanya. Walaupun dia cupu dan agak aneh, dia cukup kaya"
"Kau gila? Aku tak peduli" ucapku meninggalkan Yera.
__
Aku baru saja pulang dari bimbingan belajar. Aku masih membawa coklat yang ia berika tadi. Pria yang aneh. Jalanan yang sepi sungguh membuatku takut. Ditambah ini sudah jam 10malam.
Tiba tiba, segerombolan pria datang menghadangku. Bau alkohol yang menyengat menusuk hidungku. Kuraih ponsel ku untuk menelpon bodyguardku.
"Ppallii!!" Teriakku. Salah seorang pria mengambil paksa handphone ku dan membuangnya sembarangan. Aku makin takut.
Aku mundur selangkah.
"Manis kau seharusnya tidak pulang selarut ini" ucapnya memainkan rambutku. Aku menepis tangannya.
"Kau harus membayar untuk handphone ku. Itu sangat mahal!" Teriakku.
"Akan kubayar dengan sesuatu yang lebih nikmat sayang" ucapnya. Ia mulai menarik tanganku. Aku berusaha menarik nya tapi genggamannya terlalu kuat.
"Tolong!tolonglah" teriakku. Pria itu mendorongku dengan kuat. Itu melukai sikutku. Aku meringis.
"Yak!" Teriakku. Mereka malah semakin mendekatiku.
"Kami akan bermain lembut" aku menutup mataku kuat. Kuharap bodyguardku datang dengan cepat. Apa gunanya mereka jika tidak menjagaku.
Bruk!!
Baguslah ia datang dengan cepat. Aku melihat orang orang mabuk tadi terjatuh.
"Kau sangat lambat! Aku hampir-" teriakku terisak. Perkataan ku terpotong karena yang kulihat bukanlah bodyguardku.
"Taehyung?" Ucapku. Ia membantuku berdiri dan langsung memelukku.
Aku menumpahkan airmataku di bahunya. Ia mengusap punggung kepalaku. Aku sangat takut kali ini. Aku memeluknya erat.
Ia melepaskan pelukannya dan menatapku.
"Kau tidak apa apa nona?" Aku hanya mengangguk sambil menghapus air mataku.
"Kau sangat lucu saat menangis" ucapnya sedikit tertawa. Aku memukul bahunya.
"Janganlah sok dekat dengaku. Aku-aku hanya takut jadi aku begini bodoh!" Ucapku masih terisak.
"Kau pikir aku tak tau? Princess?" Ucapnya. Aku membulatkan mataku. Apakah dia mengetahui semuanya? Termasuk coklat?
**
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS FANFICTION
Short StoryKumpulan bts imagine/oneshoot. . . . kegabutan yg hqq