• Hide (SEOKJIN)

44 2 0
                                    


..
.

Kau duduk menatap orang berlalu-lalang di depanmu. Melemparkan senyuman termanis mu kepada orang yang membungkuk hormat padamu.

"Kim (y/n)!" Sebuah panggilan untukmu. Kau merapikan dress hitam mu lalu berdiri. Tersenyum hangat pada seorang gadis muda yang baru saja memanggil namamu.

"Eonni maaf bila kau menunggu terlalu lama. Aku tidak tau peraturan dari mana. Tapi—" kau tersenyum menggeleng lalu mengusap bahu gadis itu.

"Yejin, tak apa." Gadis itu mulai menangis. Kau berusaha keras untuk tidak runtuh hari ini. Kau kemudian perlahan memasuki ruangan. Matamu berbinar dan senyummu makin melebar saat melihat seseorang di sana.

————

Kau berlari secepat mungkin untuk mengejar bus. Pagi ini kau ketinggalan lagi.

"Argh! Sialan." Umpatmu. Seorang lelaki dua tahun lebih tua menghampirimu sambil melemparkan tasnya. Membuka kaca helm motornya lalu menatapmu.

"Pegang tas ku. Naik." Ucapnya. Kau masih menatapnya bingung. Kemudian ia melepas helmnya lalu menarik nafasnya.

"Naiklah! Aku menyuruhmu naik kau harus naik! Jangan lamban begitu kau ingin terlambat kesekolah hah! Naik!" Omelnya membuyarkan pikiranmu.

"A-ah nde!" Kau segera naik ke motornya lalu berangkat bersama.

3 pekan kalian jalan bersama, nampaknya kau jatuh hati padanya.

"Sunbae–"

"Seokjin."

"Ah nde, Seokjin-ah. Aku rasa aku–"

"Nado." Ia tersenyum lalu menoleh ke arahmu.

"H-hah?"

"Kau tau, tak ada yang tak bisa jatuh pada pesonaku. Aku terlalu tampan dan tak heran kau menyukaiku. Bukan begitu nyonya Park?" Ia menaikkan alisnya menggodamu. Pipimu terasa panas menatapnya.

"Kalau begitu aku juga menyukaimu nyonya Park." Ia kemudian menarik tengkukmu menabrakkan bibirnya pada bibirmu. Matamu membulat sempurna, jantungmu berdetak kencang, pipimu memanas. Hari ini kau resmi berkencan dengannya.


3 tahun kau menjalin hubungan. Tak ada yang spesial, sampai hari ini ia melamarmu.

"Seokjin-ah ..."

"Nyonya Park, aku sudah berfikir bahwa aku tak mau berpisah denganmu dalam waktu yang lama. Semalam tanpa mu membuat dadaku sesak. Aku sangat merindukanmu." Seokjin berlutut di hadapanmu sambil mengeluarkan cincin indah.

"Menikah lah denganku." Kau masih terdiam menatapnya. Seokjin yang humoris tak nampak disini. Kau melihat pria yang berparas lembut sangat romantis melakukannya. Kemudian kau menerimanya.

Kindly play the multimedia


Beberapa minggu setelah kalian bertunangan, Kalian berdua bersenang senang. Berawal Seokjin mengajakmu kesebuah taman di Seoul.

Kau berlari kesana kemari layaknya anak-anak.

"Seokjin-ah! Palli!" Kau berlari sambil meniup gelembung ke arah wajahnya. Seokjin berpura-pura terkena serangan lalu terjatuh.

"Agh! Nyonya Kim aku sekarat!" Kau tertawa melihat tingkahnya. Kemudian kau menghampirinya.

"Bangunlah manja." Dia tertawa lalu memegang dadanya.

BTS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang