...
..
.
."Beri aku selai strawberry" kau memberi Yoongi roti lapismu. Ia dengan lembut mengoleskan selai strawberry ke rotimu.
"Kau yakin akan penampilanmu malam ini?" Kau mengangguk sembari melahap roti lapismu.
"Aku akan menjemputmu"
"Tidak usah, ayahku yang mengantarku"
"Tapi kurasa dia akan sibuk"
"Tidak Yoongi. Kau kan tampil pertama jadi kau duluan saja" ucapmu sambil tertawa kecil.
"Aku akan pergi latihan sekarang" ucapmu. Kau mulai meninggalkan kursimu dan Yoongi dengan sigap menarikmu duduk kembali.
"Apa yang kau butuhkan"
"Sepatuku" Yoongi mengambilkan sepatumu dan memasangkan pada kakimu.
"Terima kasih"
"Jangan seperti ini. Kau sahabatku dari kecil. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku" ucapnya mengacak rambutmu. Kau hanya tersenyum.
"Ingin kuantar?"
Yoongi mengantarmu kesebuah gedung yang cukup mewah. Ini adalah tempat latihan pianomu. Kau akan tampil nanti malam disebuah pertunjukkan. Tentu saja Yoongi akan menampilkan penampilan piano. Ia menuntunmu kedalam ruangan latihanmu.
"Telpon aku jika sudah selesai" ucapnya. Kau hanya mengangguk.
Yoongi meninggalkanmu.
Ia kemudian mengarah ketempat latihan. Sesampainya disana, ia nampak sibuk dengan buku melodinya.
"Kau terlambat"
"Aku mengantar temanku tadi" ucapnya masih fokus dengan piano dan buku melodinya.
"Oh iya. Tempat latihannya cukup jauh dari sini"
"Apa kau fikir dia masih bisa menerima donor?" Ucap Yoongi kini menatap temannya itu.
"Aku pikir bisa. Apa kau ingin mendonorkan matamu padanya?"
"Kalau itu perlu" ucapnya kembali fokus.
"Kau sungguh lelaki sejati. Apa kau menyukainya?"
"Aku sudah menyukainya sejak lama. Tapi aku tak tau kalau dia menyukaiku. Toh dia tidak pernah melihatku secara langsung"
"Dia pasti menyukaimu. Omong omong, kau akan membawakan lagu ini?" Ucap teman Yoongi sambil melihat melodi yang Yoongi ciptakan.
"Mungkin. Aku kadang menulis lagu sesuai dengan apa yang kurasakan. Aku akan membawakannya malam ini. Untuknya" ucap Yoongi.
"Aku akan pergi sebentar untuk menjemput sepupuku. Kau tak apa kutinggal?"
"Aku tak apa"
"Baiklah. Semoga kau menyelesaikannya dengan cepat" Yoongi masih fokus dengan pianonya.
__
18.00
"Yoongi? Apa kau sudah berada digedung?" Kau menelpon Yoongi.
"Ah belum. Kenapa? Ingin kujemput?" Yoongi berbohong kepadamu. Dengan tuxedo hitamnya ia sudah disana sejak tadi.
"Um kalau bisa. Ayahku belum pulang"
"Tunggu aku" ucapnya. Yoongi mengendarai mobilnya agak cepat karena mengingat ia tampil awal.
"YAK!" Teriaknya sesaat setelah ia menginjak remnya.
"Paman, minggirlah. Aku sedang buru buru" ucapnya menampakkan kepalanya dijendela mobil.
"Paman!" Ia kemudian turun. Nampak lelaki itu sempoyongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS FANFICTION
Short StoryKumpulan bts imagine/oneshoot. . . . kegabutan yg hqq