"Cewe baru Arka; Kiara?"

113 6 0
                                    

Gak terasa sudah satu bulan ini aku menyandang status sebagai Jomblo.
Kurasa tak perlu aku jelaskan secara detail bagaimana aku melewati satu bulan penuh dengan tak saling sapa dengan Riko dikelas.

Kemarin, setelah aku menamparnya lalu pergi meninggalkan Caffe, dia sempat menghubungi aku berkali-kali bahkan berani datang kerumah memohon padaku untuk tidak memutuskan dia.
Tentu saja aku tidak ingin menemui nya sama sekali, ku biarkan saja dia berdiri diluar pintu sampai akhirnya dia capek dan pulang.

dia juga minta bantuan Sarla untuk menjelaskan padaku dan meminta aku untuk kembali padanya.
Tentu saja aku tidak mau, selain karna aku sangat membenci orang yang membohongiku, kedua aku sudah tidak mempunyai rasa apa-apa terhadapnya.

Ohiya, ngomong-ngomong tentang Arka, sejauh ini aku sudah lost contact dengan dia.
Tak pernah komunikasi sama sekali.
Dikampus pun aku jarang bertemu dengan nya.
mungkin karna jadwal mata kuliah kami yang bentrok.

Terakhir aku bertemu dengan nya sewaktu dikantin andalan, kantin bu cireng.
Dia dan tentu saja berserta gerombolan nya sedang menongki sambil mengobrol bersama.
kurasa tidak hanya gerombolan nya saja,
tapi hampir teman-teman satu kelasnya.
Ada Citra, ada Meli, ada Elsa, dan lain-lain yang kebetulan ku kenal.

Kali ini ada yang aneh..
Apa kalian menyadari nya juga?

Arka sama sekali tidak menggangguku.
Dia tetap menjadi orang paling ribut tapi bukan menggodaku.
Dia sangat asyik berbincang dengan teman-teman sekelasnya itu.
Yaa bagus deh, aku tidak perlu repot-repot membuang tenaga untuk menahan geraman dalam hati.

Aku ingat, waktu itu aku sedang memesan cireng dan juga es pada paklek cireng -suami bu cireng-.
Tapi secara tak sengaja aku mendengar perbincangan Arka dan Citra yang sedang duduk dibelakangku.

"Kata Kiara dia jadi pindah ga ka?" Suara Citra yang agak cempreng itu terdengar ditelingaku.

"Kemarin dia bilang sih engga, yaa mana mau lah dia pindah, dia itu gabisa jauh dari aku tau haha.." Arka tertawa renyah.
Candaan nya itu berhasil membuat seisi kantin ribut menyuraki nya.

"Dasar Ge'er! Huuu.."
kurang lebih seperti itu seruan mereka.

"Gimanasih hubunganmu sama Kiara?" Tanya salah satu anak T.O.F.P yang tidak ku lihat wajahnya waktu itu.

"yaa deketlah, aku sama Kiara itu-.."

Kemudian aku tak begitu jelas mendengar apalagi kelanjutan nya.
Samar, suaranya agak mengecil.
Mungkin Arka sadar kalau aku sedang menguping, haha.

Cepat-cepat aku menghampiri Sarla dan Chandra di gazebo depan kantin bu cireng.
Selanjutnya aku tidak tahu mereka bercerita apa.
Yang aku tahu adalah Arka ternyata dekat dengan Kiara.
Setauku, Kiara adalah teman kelasnya.
Perempuan paling cantik di kalangan maba menurutku. Aku baru mengenalnya sewaktu sudah 3 bulan berkuliah, karna Kiara benar-benar jarang terlihat.
Jarang mengumpul, dan setauku dia mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang.
dia itu bening, rambutnya yang panjang dan agak curly membuat tampilan nya sangat anggun.
Beda sekali denganku, yang tidak pernah seanggun dia.
Tapi yaa menjadi apa adanya adalah hal yang paling menyenangkan bukan?
Ku akui Kiara begitu sempurna untuk kategori perempuan profos.
Wajarlah, kalau Arka mendekatinya.

Eh..

Ngapain aku memikirkan hal itu?
Mau Arka dekat dengan siapapun aku tidak perduli. malah bagus kalau aku tidak terus-terusan diganggu nya.

Tapi..
Ah sudahlah.

Di part ini aku lebih banyak bercerita dibanding percakapan-percakapan semu.
sengaja, karna setelah bagian ini seperti nya bakal hadir sosok Dimas di hidup Gwenny.

Siapa dia? Dia ya Dimas.

Cerita Panjang Untuk Cinta Yang Singkat (Arka&Gweeny) "11 February"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang