Oktober (part 2)

116 6 0
                                    

Sebelum ada dosen, aku menyempatkan membuka Wattpad di handphoneku.
Duduk dengan posisi menghadap lapangan kampus, aku bisa melihat sekeliling dengan leluasa karna aku sedang berada di lantai 3.
Sekarang aku khusyuk sekali membaca cerita-cerita romantic di salah satu halaman penulis Wattpad favoritku.

Sesekali Sarla mengajakku berbicara, namun tak semua celotehnya kutanggapi. karna jika aku sudah dihadapkan dengan hobby ku, aku memang sangat menyebalkan.
Diajak bicara, paling-paling jawabanku hanya 'hmm gitu?' 'Kokbisa?' 'Hmm' 'ohiyaya' membuat Sarla mendumel kesal.

Tiba-tiba teriakan riuh teman-teman kelasku pecah.

"Pak Darman ga masuk harini guys!!"
Kata Katingku sedikit berteriak.

yaa baguslah, fikirku. Aku jadi bisa lebih leluasa membaca Wattpad.

"Percuma nih bayar UKT mahal-mahal tapi dosen nya jarang masuk.." Sarla mulai mengoceh di sampingku.

Sarla memang tipe anak yang gemar teori dibanding praktek
Karna katanya kalau teori dia bisa sambil tidur-tiduran kalau mengantuk.
berbanding terbalik denganku yang lebih suka praktek dibanding teori.
Karna menurutku praktek lebih mengasikan dibanding teori yang melelahkan mata dan juga otak tentunya.

"Eh Gween, coba kamu liat cowo itu deh." Sarla menyenggol lenganku pelan sambil mencoba memberitahu aku sesuatu.

"Hmm apasih?"

Tetap saja mataku fokus pada handphone.

"Ckk. Itu.. liat dulu Gween!"

Mataku akhirnya tertuju pada laki-laki yang dimaksud Sarla.

"Kenapa dia?" Tanyaku.

"Aku perhati'in, daritadi dia kayak ngelirik-lirik kamu gitulo. Kamu ga sadar?"

"Hah? Masasih? Aku daritadi sibuk sama Wattpad, ya mana aku tau.."

"Coba deh kamu pura-pura fokus sama handphone kamu. Ntar galama dia pasti bakal lirik-lirik kesini tuh.."

Konyolnya, Aku mengikuti saran Sarla.

"Tuh kan, tuh kan.. bener.. dia ngelirik-lirik kamu gitu Gween.."

Aku kembali memperhatikan laki-laki yang berada di lantai 2 itu.
Yah, benar kata Sarla.
kali ini dia tertangkap basah sedang melirik kearahku. Tidak hanya sekali itu, hampir 3 kali aku mempergoki dia yang sedang memperhatikan aku dilantai 3.

"Bukan nya itu kelas nya Arka ya?" Tanya Sarla padaku.

"Iya bener, itu ada Meli.."

"Berarti cowo itu sekelas sama Arka dong?"

"Iya kalik.."

Semenjak saat itu, sejak saat lirik-lirikan itu, aku jadi senang memperhatikan nya.
Dimanapun dia, aku selalu mencoba diam-diam meliriknya.
Dan lucunya, dia pun sama.
Selalu memperhatikanku dan selalu tertangkap olehku.

Haha..

Hmm..

Ternyata dia bernama Dimas.
Dimas saja setauku. Tak penting lengkapnya siapa.
Tapi, Aku sedikit lupa bagaimana bisa aku mengetahui namanya.
Kalau tidak salah, aku bertanya pada Meli. Karna setauku dia satu jurusan dengan Meli, dengan Arka pula tentunya.

Setelah hampir 2 minggu aku selalu memperhatikan nya, aku menyimpulkan bahwa aku menyukai Dimas. Entah darimana rasa suka ku berasal, yang jelas aku ingin lebih dekat dengan dia tapi aku tidak tahu caranya.

Cerita Panjang Untuk Cinta Yang Singkat (Arka&Gweeny) "11 February"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang