9,10,11 Februari

150 0 1
                                    

9 February

Yah, seperti biasa. Hari-hari kelam yang ku lewati masih dirundung dengan penyesalan yang tidak berarti sama sekali.
Untuk apa lagi aku meratapi Arka yang sudah pergi? Bukan nya dulu aku begitu benci kalau dia mendekati?
Konyol Gweeny!
Kalau baru menyesalnya sekarang, sudah sangat terlambat.

Kemarin, aku sempat mengecek Sosial-media nya Arka.
Begitulah hobby ku akhir-akhir ini.
Menjadi seorang stalker yang memantau setiap perkembangan Arka melalui Sosial-media nya.

Sakit sekali rasanya sewaktu melihat dia memposting foto seorang perempuan berambut blonde, dengan caption yang membuat aku yakin bahwa gadis itu adalah kekasih barunya.

"Cantik.." kataku miris.

"Yah, gaada harapan deh.." Kata Sarla, yang entah menghibur atau mengejekku.

"Yaudah sih, semoga langgeng dia ama cewe nya.." aku kembali melahap semangkok mie ayam yang tersaji hangat di depanku. Berusaha mengendalikan hatiku yang saat itu, jujur saja rasanya, sakit.

10 february

Sarla sedang menginap dirumahku, katanya dia sedang galau karna Chandra.
Entah apa masalahnya. Aku tidak terlalu mau tau dan ikut terjun pada masalah dia dan pacarnya itu. Ribet.
Tapi Sarla terus mengoceh dan menjelaskan apa yang terjadi pada hubungan mereka.
Aku hanya manggut-manggut saja mendengarnya.

suasana kembali hening.

Aku yang sedari tadi berkutat dengan handphoneku, melirik kearah Sarla yang tidak ku dengar lagi suaranya.
Ternyata dia sudah terlelap tidur lebih dulu.
Curang sekali dia.

Mungkin seperti gadis pada umumnya
Insomnia, adalah penyakitku setiap malam.
Entah kenapa aku sangat susah untuk tidur walau rasanya aku mengantuk sekalipun.
Aku lebih sering menghabiskan waktu malamku untuk menonton youtube atau membaca Novel.
Sampai akhirnya aku terlelap dengan sendiri nya di pukul 3 atau 4 dini hari.
Wajar saja kalau aku masih sangat teramat mengantuk jikalau ada kelas pagi.
Tak jarang pula, aku absen masuk kelas di jam 8 karna masih ingin tidur.
Perempuan macam apa?

Kali ini, walau aku tidak tidur sekalipun ya tidak jadi masalah.
Besok itu minggu.
Sarla saja yang payah, meninggalkan aku dan tidur dengan pulas nya.

Sekarang, seperti biasa.
aku mengecek notifikasi yang masuk di handphoneku.
Kemudian dengan iseng mengecek akun Arka, lagi.

Inikan malam minggu? Aku ingin tahu, bagaimana dia menghabiskan waktunya dengan pacar baru nya itu?
Makan? Nonton? Atau apa?
Perempuan yang sedang jatuh dan patah hati secara bersamaan itu memang sering sekali melakukan hal-hal bodoh seperti menyakiti diri sendiri kan? Contohnya ini.
Sudah tau bikin sakit, masih aja suka kepo.

Ternyata dia sedang live streaming di akun instagram nya.
Shit! Aku tidak sengaja membuka nya. Lalu mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur.
Ku tonton saja dia yang berada di layar handphone ku ini. Lagipula nampaknya dia sedang bersama gerombolan-gerombolan nya, tidak sedang bersama kekasih baru nya itu.

Selanjutnya kalian tahu apa yang terjadi?
Baik. Aku belum memberitahunya.
Dia menyapa ku. Iya sekedar menyapa aja sih, tapi berdampak banyak bagiku.
Tahu sendiri lah, reaksi gadis yang sedang jatuh cinta pada seseorang?

'Gweeny joined' begitu tulisan yang tertera di layar live streaming nya Arka.

'Hei Gweeny!' Sapa nya yang berhasil meluluh-lantakan hatiku saat itu juga.

'Gweeny, aku rindu!' Begitu selanjutnya.

Aku tersenyum tentunya.

'Arkalucio mengundang anda untuk bergabung' tulisan dilayar handphoneku muncul sekali lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Panjang Untuk Cinta Yang Singkat (Arka&Gweeny) "11 February"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang