🌸Bagian Lima🌸

213 3 0
                                    


"Biarkan aku mengagumimu dalam diam. Dan menyampaikan rindu ini lewat doa. Sungguh hanya itu yang kubisa."

🌺🌺🌺

Subuh ini..
Hujan menginjakkan kakinya ke bumi..
Segera kupanjatkan do'a kepada-Nya "Allahumma shoyyiban nafi'an"
Aku bangkit dari tidur dan menuju kamar mandi untuk wudhu melaksanakan sholat subuh..

Hari ini adalah hari minggu, weekendnya orang kantoran tapi tidak untuk anak kuliahan.
Masih seperti hari-hari biasa selalu disibukkan dengan tugas dan ada juga yang sibuk dengan himpunan mahasiswanya.

Aku, dwi, tia, sari, narti, nena, dan ruma saat ini sedang menjabat sebagai petinggi himpunan mahasiswa jurusan yang diketuai oleh dwi. Dan hari ini juga kami mendapat kunjungan dari BEM FKIP.

*15.00 wib*
Kami semua sudah berkumpul di aula mahasiswa menunggu kedatangan BEM.
Selang beberapa menit anggota BEM datang.

"Assalamualaikum.." kata bang zam salah satu anggota BEM.
"Walaikumsalam.." jawab kami bersamaan.
"Sudah lama nunggu?" bang zam.
"Enggak kok bang" sahut dwi.
"Yaudah langsung mulai saja" bang zam.

Kami pun saling bertukar pendapat, bertanya, dan memberi saran..
Pukul lima sore pertemuan selesai. Aku, dwi, tia, sari, narti, ruma, nena dan tri tidak langsung pulang, karena hari ini sari dan narti ulang tahun, kami akan memberi kejutan kepada sari dan narti.
Dalam kejutan ini dwi meminta baim untuk memegang kue yang akan kami berikan kepada sari dan narti.
Oh iya, baim ini adalah lelaki yang sangat disukai sari. Kebayangkan rasanya gimana dihari spesial ada orang spesial juga hehe..

Setelah memberi kejutan kepada sari dan narti, kami masih berbincang-bincang, berfoto.

"Wah malam ini ada debat kandidat presma dan wapresma ni" kata dwi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah malam ini ada debat kandidat presma dan wapresma ni" kata dwi.
"Aaaaa ayuk kita pergi" sahut tia, sari dan ruma.
"Yuk yuk yukkk.. Pasti ada mas adit" sahutku sambil tersenyum lebar.
"Oke, kita kumpul dimana? Ba'da isya ya" dwi.
"rumah aku saja" kataku.
"Oke" jawab mereka bersamaan.
Kami pun bergegas untuk pulang..

Sesampainya dirumah aku langsung mandi dan bersiap-siap..
Ketika aku sudah siap ada notif di ponselku dan itu dari grup WA aku, dwi, tia, sari, dan ruma.. Ternyata dwi memberi tahu bahwa debat kandidat diundur besok malam padahal aku sudah siap-siap untuk bertemu imam idamanku namun takdir berkata lain..

Aku pun memilih untuk beristirahat karena hari ini sangat-sangat melelahkan..

🌸🌸🌸

Keesokkan harinya......
Adzan subuh berkumandang, aku segera wudhu dan menunaikan sholat..
Selesai sholat aku kembali baring, ku ambil ponsel dan ku buka aplikasi instagram..

"Subhanallah ciptaanmu ya Allah, maafkan hamba subuh-subuh sudah zinah mata, siapa suruh kamu menawan banget?" gumamku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang AktivisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang