23

426 53 1
                                    

Happy reading~~~

Minhyun terduduk diam disofanya.  Pikirannya terus melayang jauh mengingat setiap kata yang diucapkan sowon padanya.  Perasaan bahagia dan sedih bercampur menjadi satu.  Dipalingkannya, matanya pada sebuah foto berbingkai kaca

  Dipalingkannya, matanya pada sebuah foto berbingkai kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mianhae... " gumamnya pelan saat matanya menatap lekat pada foto jihyo yang berstatus calon istrinya

"Jeongmal mianhae... " gumamnya lagi saat kali ini matanya tertuju pada eunwoo.  Dongsaeng yang benar-benar disakitinya

"Hyung... "

Sedikit kikuk minhyun meletakan kembali foto tersebut ketempatnya.  Dia merasa sedikit kaget saat eunwoo sudah mau berbicara lagi dengannya.

"Eunwoo... Kau... "

"Apa sowon sudah menyatakan cintanya pada mu? "

"Eo(?)"

Eunwoo menunduk pelan dan beranjak duduk disamping minhyun

"Dia, menyukaimu ne? "

"Igeo... "

"Dia mengakhiri hubungan kami dan yah... Kau tahu, memilih hyung ku yang sudah tua ini"

Minhyunpun menunduk serba salah

"Aku tidak bermaksud merebutnya"

"Arra... Dia yang berpaling dari ku... Ingin rasanya aku menahannya, tapi... Hatinya tidak bersama ku lagi.... "

"Eunwoo-ah... "

"Jadi, kau masih ingin menikah dengan jihyo nuna? "

~~~

Berulang kali minhyun memikirkan keputusannya sambil terus menimbang faktor-faktor pendukungnya.  Menikahi yeoja yang sudah 5 tahun bersamanya, atau bersama dengan remaja labil(?) yang baru saja dikenalnya

"Mianhae... "

Minhyun berusaha memantapkan hatinya.  Untuk kesekian kalinya dia menatap fotonya bersama eunwoo dan jihyo.  Masih sedikit ragu dia pun mengambil ponselnya. Menghubungi sebuah nomor yang ada disana.

"Minhyun-ah? "

~~~

Sowon duduk frustasi dikursinya.  Matanya menatap kosong lapangan olahraga tanpa memperdulikan sekelilingnya

"Sowonnie! "

Teriakan eunha pun masih tak dihiraukannya

"Ya! Sowonnie!! "

"Mwo?! "

"Aigoo... Waeyo?  Kenapa moodmu belakangan ini selalu berubah drastis eo? "

Sowon tak menjawab.  Dibaringkannya kepalanya dimeja dan eunha pun mengikutinya

"Waeyo? "

"Eunha-ah... Aku menyatakan Cinta pada minhyun saem... "

"Mwo?!"

Sowon cemberut lesu

"Ya!  Bagaimana mungkin!  Kau sudah gila ya?! "

Eunha melengos pasrah

"Lalu? "

"Dia... Dia... Sepertinya menolak ku... Saat ini, dia pergi begitu saja, sekarang pun sudah seminggu dia tidak mengajar... "

"Huft... Sudah kuduga, bagaimana mungkin dia menerimamu?  Dia kan sudah memiliki jihyo saem! "

"Ya! "

Keduanya kembali diam, meratapi nasib masing-masing

Prittt

Seluruh murid langsung duduk tegak saat melihat jihyo masuk kedalam ruang kelas mereka

"Baiklah, 10 menit lagi kalian sudah berbaris rapi dilapangan, kita.... Akan mengambil nilai terakhir untuk semester ini... "

"Lakukan yang terbaik... "Sambung jihyo datar.  Matanya melirik tajam ke tempat duduk sowon

'Yeoja babo! '

~~~

10 menit pun berlalu.  Seluruh murid sudah berbaris rapi dilapangan.  Semuanya tampak tegang saat melihat palang alumunium yang melintang di dua tiang tinggi

"Baiklah, pengambilan nilai terakhir untuk semester ini adalah lompat tinggi" jihyo mulai membuka suara

"Tinggi tiang akan dibedakan berdasarkan jenis kelamin, 200 cm untuk namja dan 150 cm untuk yeoja... "

Beberapa murid mengeluh takut

"Baiklah kita mulai... "

Semua murid berpencar mencari tempat duduk menunggu giliran mereka beraksi

"Kau tidak tegang? "Tanya eunha dengan wajah pucat

"Anni... Hanya 150 cm kan? " jawab sowon acuh dan terdengar sombong

Eunha mencibir kesal.  Dia kerap iri melihat tubuh tinggi sowon.  Yeoja itu juga cukup ahli dibidang olahraga

~~~

Detik berlalu dan nama sowon semakin dekat

"Kim sowon-ssi... " panggil jihyo keras

Sowon pun segera berjalan mendekati jihyo.  Beberapa murid terlihat meneriaki namanya mengingat sowon memang ahli dibidang olahraga

Sowon segera mengambil posisi

Prittt...

"Chamkaman... "

Peluit jihyo sontak membuat semua murid kaget.  Enath apa maksudnya jihyo malah meninggikan palang dari posisinya semula menjadi batas 200 cm yang seharusnya dilewati murid laki-laki

"Saem igeo mwoya? " protes sowon tak terima

Jihyo tersenyum getir

"Tinggimu hampir sama dengan beberapa anak laki-laki disini, tidak masalah kan?  Lagipula badanmu juga cukup lentur... "

Sowon meghela nafas frustasi

"Dia pasti melakukannya karena cemburu... Masih ingat gosip antara minhyun saem dan sowon kan ?"
"Bagaimana bisa dia melakukan itu?  Bahkan sooyoung sunbaenim pun belum pernah mencoba sampai setinggi itu"

Bisik-bisik pun mulai terdengar dan membuat jihyo sedikit kesal.  Dia tahu perbuatannya ini melanggar peraturan.  Tapi entahlah... Dia kerap kesal melihat wajah sowon

"Kim sowon-ssi... Silahkan"

Sowon tak bisa lagi mundur.  Meski sedikit takut, dia berusaha membuat pikirannya tenang.  Setelah melakukan beberapa pemanasan pun dengan cepat dia berlari kearah palang tersebut

BRUUUKKK

Tubuhnya seketika jatuh ketanah.  Sowon meringis kesakitan memegangi sikunya yang paling awal membentur tanah.  Jihyo masih diam seolah merasa puas dengan situasi itu#nobashing

Beberapa murid laki-laki pun segera memapah sowon menuju uks

"Saem! Kenapa anda melakukannya?! Wae?!  Tidak seharusnya kau membahayakan sowon... "Omel eunha dengan air mata yang mengalir deras

Jihyo masih mematung.  Dia juga merasa menyesal.  Tapi rasa sakit itu menguasainya

"Tidak ada lagi yang melindungimu... Eobseoyo... " ucapnya lirih sedikit terisak

TBC

School In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang