26

423 55 1
                                    

Happy reading~~~

Sowon tampak duduk termenung memandangi beberapa tanaman di halaman rumahnya.  Musik yang mengalir dari earphonenya pun sejak tadi di abaikannya.  Pikirannya dipenuhi oleh minhyun dan minhyun

Drrtt.... Drrtt...

Lamunan sowon terbuyarkan, diliriknya sekilas ponselnya dan mendapati nomor tak dikenal sedang memanggilnya.  Dengan cepat dimatikannya panggilan tersebut

Drrrtt... Drrrtt...

"Aigoo!! "Dengan kesal sowon mengangkat panggilan tersebut

"Ya! Nugu?! Nuguya?! "Tanyanya tanpa basa-basi

"Ne... Minhyunieyeyo... "

"Mwo?! Eo? Saem?"

"Saem(?)ya!! Na oppayeyo?! "

"Saem waeyo? Kenapa menelponku? Kau mencuri nomorku dari eunwoo oppa? "

"Ya! Aku tidak mencurinya... Wae? Kau sekarang sudah menjadi yeojachinguku, apa aku tidak boleh menyimpan nomor yeojachinguku sendiri?"

Tak terasa wajah sowon bersemu merah

"Kenapa tersipu begitu? "

"Eh? Aku... Eo... Anni, aniya"

"Geojitmal... Aku bisa melihat mu dengan jelas sekarang"

Lagi-lagi sowon terperangah kaget.  Dia menengadahkan kepalanya dan segera mengedarkan pandangannya ke sekitar.  Tak lama matanya menangkap sesosok namja yang sedang terlibat percakapan dengannya ditelepon.  Namja itu tersenyum dan memutuskan panggilan tsb.  Sowon pun menghambur mendekati minhyun

"Saem... Kau? "

"Eunwoo sendiri yang merekomendasikan nomor telepon dan rumahmu... "

"Jeongmalyo? "

"Ne... Aigoo... Meskipun aku sudah menjadi namjachingumu, rasanya kau lebih mempercayai eunwoo daripada aku... "Minhyun mendengus kesal lalu mengacak rambut sowon yang tergerai indah

Suasana hening sesaat, keduanya masih berdiri mematung mengalihkan pandangan satu sama lain

"Kajja... "

"Eodiye? "

"Aku hanya ingin bersama mu... "

Sowon tersenyum kecil. Melihat senyum itu tanpa ragu minhyun pun langsung menggandeng tangannya dan berjalan berdampingan. Keduanya masih diam satu sama lain menapaki trotoar jalan yang sepi sore itu. Genggaman tangan mereka semakin erat ditiap langkahnya

"Sowon-ah.. Apa.. Apa kau Malu berjalan bersamaku? "

"Mwo? Na? Anni.. Aniya! Neomu haengbokhaesso... "

Minhyun pun tersenyum "kau lapar? "

Sowon mengangguk pelan. Minhyun pun segera menarik tangan sowon menuju sebuah kedai kaki lima yang menjual beberapa makanan. Keduanya langsung menyantap hidangan tsb dengan lahap

"Ehem... "Deheman itu seketika menghentikan kegiatan makan mereka. Beberapa orang di kedai itu juga menoleh keasal suara begitupun sowon dan minhyun

"Eomma... "Gumamnya lirih. Sowon pun langsung melemparkan tatapan bingung pada minhyun yang langsung berdiri menghampiri wanita berkelas dengan beberapa pria berbaju hitam dibelakangnya

"Kau benar-benar ingin mengencani muridmu sendiri huh?! "

"Oppa... "

Minhyun segera membawa eommanya menjauh dari kedai yang penuh dengan orang yang kini sedang menatap mereka heran

"Eomma jebal... Kita bisa membicarakannya dirumah... "

"Agassi... Apa kau tidak merasa risih berhubungan dengan gurumu sendiri?! "

Sowon mengerjapkan matanya beberapa kali saat menyadari bahwa pertanyaan itu ditujukan untuknya

"Ahjumma... Nega... "

"Eomma jebalyo... "

"Kau benar-benar akan mengencani putraku?! "

"Ahjumma! "

Semua pasang mata sontak kaget mendengar pekikan sowon. Terlebih lagi minhyun yang langsung melongo sadis melihat wajah sowon yang memerah

"Jweseonghaeyo... Hajiman, aku benar-benar mencintai putramu... Jeongmal jweseonghaeyo... "

Minhyun semakin kaget mendengar pernyataan sowon

"Eomma pulanglah... Aku akan segera pulang, biarkan aku mengantarnya dulu... "

Nyo. Hwang terdiam sesaat lalu berlalu pergi.  Kekagetan masih terpeta diwajahnya

Sowon seketika menunduk saat mengetahui tindakan cerobohnya. Minhyun hanya bisa menatapnya gemas atas tingkahnya yang selalu spontan

"Kita harus bicara... "

Sowon semakin menunduk dan membiarkan minhyun menarik tangannya kemanapun dia mau

TBC

School In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang